Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sarinah, Saksi Bisu Kericuhan 22 Mei dan Sosok Perempuan Dihormati Soekarno

Sarinah, Saksi Bisu Kericuhan 22 Mei dan Sosok Perempuan Dihormati Soekarno Tulisan Sarinah rusak usai demo 22 mei. ©Liputan6.com/Ika Defianti

Merdeka.com - Para perusuh bertindak anarkis di depan Gedung Bawaslu Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, sejak 21 Mei lalu. Berbagai fasilitas dirusak dan dibakar massa, termasuk pos polisi. Mobil serta motor juga menjadi sasaran.

Salah satu yang cukup mencolok, yakni tulisan 'Sarinah' berwarna merah kini tinggal tersisa 'inah'. Huruf 'sar' nya menghilang. Tulisan itu berada di pojokan tepat di Jalan Wahid Hasyim dan Jalan MH Thamrin.

Para perusak, tahukah Anda siapa sosok Sarinah?

Sarinah bukan siapa-siapa. Dia hanya wanita desa yang menumpang pada pasangan Raden Soekemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman Rai. Sarinah tidak digaji atau dibayar. Dia tinggal dan ikut makan di rumah keluarga itu dan membantu mengasuh Soekarno kecil.

Soekarno kecil sangat dekat dengan Sarinah. Mungkin Soekarno lebih dekat pada Sarinah daripada ibunya sendiri.

Sarinah menemani Soekarno kecil bermain, makan dan tidur. Dia menceritakan dongeng pada Soekarno sebelum tidur. Soekarno mengaku dari Sarinah pula dirinya diajari mencintai rakyat kecil.

"Karno, pertama engkau harus mencintai ibumu. Kemudian, kamu harus mencintai rakyat jelata. Engkau harus mencintai manusia umumnya." Itu kata-kata Sarinah yang terus diulang-ulang dan mengisi hati dan pikiran Soekarno muda.

003 debby restu utomo1.bp.blogspot.com

Setelah kemerdekaan, Soekarno memberikan kursus pada wanita. Soekarno mengajarkan peran wanita dalam berjuang dan berpolitik. Soekarno mengajarkan menjadi wanita bukan berarti harus selalu berada di belakang pria.

Kumpulan materi soal kursus ini akhirnya dibukukan. Soekarno memberi judul buku ini 'Sarinah, kewadjiban wanita dalam perdjoeangan Repoeblik Indonesia'. Buku ini ditulis tahun 1963 dan diterbitkan Panitia Penerbit Buku-buku Karangan Presiden Soekarno, isinya 329 halaman.

"Apa sebab saya namakan kitab ini Sarinah? Saya namakan Kitab ini Sarinah sebagai tanda terima kasih saya kepada pengasuh ketika saya masih kanak-kanak. Pengasuh saya itu bernama Sarinah. Dia mbok saya. Dia membantu ibu saya, dari dia saya menerima banyak rasa cinta, dan rasa kasih."

"Dari dia, saya mendapat banyak pelajaran mencintai orang kecil. Dia sendiri pun orang kecil. Tetapi budinya selalu besar."

"Moga-moga Tuhan membalas kebaikan Sarinah." Demikian tulisan Soekarno dalam kata pengantar buku itu.

Soekarno pun kemudian memberi nama toko serba ada pertama di Indonesia dengan nama Sarinah. Begitu hormatnya Soekarno pada sosok wanita pengasuh tersebut.

(mdk/did)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sosok 2 Jenderal TNI Beda Bintang Dulu Atasan & Bawahan, Kemudian Hari si Anak Buah Melejit Sama-sama Bintang 5

Sosok 2 Jenderal TNI Beda Bintang Dulu Atasan & Bawahan, Kemudian Hari si Anak Buah Melejit Sama-sama Bintang 5

Dua sosok Jenderal TNI bintang lima ini ternyata pernah jadi atasan dan bawahan. Simak karier keduanya hingga mampu meraih penghargaan tertinggi militer.

Baca Selengkapnya
Rumah Kuno di Salatiga Ini Jadi Saksi Bisu Pertemuan Pertama Presiden Soekarno dengan Istri Keempatnya, Begini Penampakannya

Rumah Kuno di Salatiga Ini Jadi Saksi Bisu Pertemuan Pertama Presiden Soekarno dengan Istri Keempatnya, Begini Penampakannya

Warga setempat mengaku pernah melihat sesosok menyerupai Bung Karno di rumah tersebut

Baca Selengkapnya
Menilik Rumah Fatmawati di Bengkulu, Jadi Saksi Bisu Kisah Percintaan Bersama Presiden Soekarno

Menilik Rumah Fatmawati di Bengkulu, Jadi Saksi Bisu Kisah Percintaan Bersama Presiden Soekarno

Peninggalan rumah Fatmawati di Bengkulu ini dulunya menjadi saksi bisu pertemuan dirinya dengan Presiden Soekarno saat pengasingan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Lukisannya Dikoleksi Presiden Soekarno, Ini Sosok Nasjah Djamin Sang Maestro dan Penulis dari Tanah Batak

Lukisannya Dikoleksi Presiden Soekarno, Ini Sosok Nasjah Djamin Sang Maestro dan Penulis dari Tanah Batak

Nasjah bukanlah keturunan seniman, bahkan tidak ada keluarganya satupun yang miliki bakat di bidang seni.

Baca Selengkapnya
Anggota Polisi Umbar Senyum Dapat 'Istri Baru', Bukan Wanita Begini Wujudnya

Anggota Polisi Umbar Senyum Dapat 'Istri Baru', Bukan Wanita Begini Wujudnya

Sekelompok anggota polisi tampak sangat bahagia dan mengumbar senyum lebar mereka saat membuka hadiah istri baru dari atasan untuk menunjang tugas di lapangan.

Baca Selengkapnya
Melihat Isi Rumah Prabowo Subianto, Berbalut Kemewahan dan Ada Lukisan Jenderal Soedirman

Melihat Isi Rumah Prabowo Subianto, Berbalut Kemewahan dan Ada Lukisan Jenderal Soedirman

Rumah capres nomor urut 2 Prabowo Subianto terletak di Jalan Kertanegara Nomor 4, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya
Mengenal Sosok Hadi Tjahjanto, Dulu Menteri ATR Kini Dilantik Jadi Menko Polhukam

Mengenal Sosok Hadi Tjahjanto, Dulu Menteri ATR Kini Dilantik Jadi Menko Polhukam

Presiden Joko Widodo melantik dua menteri baru pada Rabu, 21 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
'Suhu' Lapangan Diperintah Komandan Pakai Seragam Dinas Polisi, Begini Potretnya Langsung jadi Sorotan

'Suhu' Lapangan Diperintah Komandan Pakai Seragam Dinas Polisi, Begini Potretnya Langsung jadi Sorotan

Polisi tersebut nampak tampil nyentrik dan unik di antara anggota lainnya.

Baca Selengkapnya
Sosok KRT Wongsonegoro, Gubernur Pertama Jateng Setelah Kemerdekaan yang Pernah Ditunjuk sebagai Menteri Era Soekarno

Sosok KRT Wongsonegoro, Gubernur Pertama Jateng Setelah Kemerdekaan yang Pernah Ditunjuk sebagai Menteri Era Soekarno

Setelah tak aktif dalam kabinet pemerintahan, ia lebih banyak terlibat dalam pengorganisasian para penghayat kepercayaan.

Baca Selengkapnya