Sapi Bantuan Baznas Terjangkit Penyakit Mulut Kuku
Merdeka.com - Sebanyak 12 ekor sapi bantuan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Siak yang sudah dibagikan ke mustahik diketahui positif terjangkit penyakit mulut dan kuku. Hasil tersebut berdasarkan pemeriksaan dokter hewan dari Dinas Perikanan dan Peternakan setempat.
"Selain itu saat dibeli 12 ekor sapi tersebut juga tanpa dokumen dan saat ini dua dilaporkan sudah mati," kata petugas dari Diskannak Siak, Ari Akhdan Ruska Putra di Siak, Selasa (30/8).
Dia mengungkapkan, ke-12 ekor sapi itu dibagikan pihak Baznas Siak ke wilayah kecamatan Kandis, yaitu di kampung Pencing Bekulo dan Sungai Gondang.
"Sapi itu tiba pada Rabu (24/8) malam. Sapi -sapi itu langsung diantar ke mustahik. Pada hari Kamis (25/8) lalu kami menemukan ada tanda klinis lesi berupa lepuh di bagian mulut dan luka di bagian kaki sapi tersebut,” ujarnya.
Ari menceritakan, awalnya pihaknya mendapatkan laporan dari peternak bahwa ada sapi yang sakit. Terkait ada sapi dari luar masuk ke Siak pihaknya tidak mendapat laporan dari pihak balai karantina.
“Padahal saat ini PMK tengah mewabah dan seharusnya tidak ada ternak yang masuk dari luar apalagi dari daerah tertular, kecuali dari daerah bebas. Itupun harus disertai dokumen,” tambahnya seperti dilansir dari Antara.
Sementara, Ketua Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Baznas Siak Kecamatan Kandis, Bukhori membenarkan adanya program bantuan sapi kepada mustahik. Dia mengatakan, 12 sapi itu berasal dari Kabupaten Kampar yang dipasok melalui agen.
"Ya, kami sudah mencoba mencari sapi di sekitar Kecamatan Kandis, tetapi tidak dapat, makanya kami mencoba membeli sapi di Kabupaten Kampar,” katanya.
Bukhori juga mengatakan, sapi yang dibelinya tersebut memang tanpa dokumen yakni surat keterangan kesehatan hewan dari tempat asalnya. Tidak ada surat izin pengeluaran ternak oleh pejabat dari daerah sapi berasal. Bahkan ia mengakui tidak pernah berkoodinasi dengan Diskannak Siak dalam hal pembelian sapi ini.
"Memang iya kami akui tidak berkoordinasi dulu dengan dinas soal bantuan sapi ini, khilaf kami," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu
Masyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.
Baca SelengkapnyaTahun Depan, Pemerintah Bagi-Bagi Beras Lagi ke 22 Juta Keluarga Miskin
Sejak Maret-Desember 2023, Bulog sudah mendistribusikan 1,4 juta ton bantuan pangan beras kepada keluarga miskin.
Baca SelengkapnyaPenyaluran Bansos Minta Ditunda di Masa Pemilu, Kepala Bapanas: Makannya Boleh Ditunda Enggak?
Arief mengaku, dirinya telah mendapat penugasan dari pemerintah dalam rapat terbatas untuk tetap menyalurkan bansos pangan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Momen Kakek Sugiyono Penjual Sapu Lidi Viral saat Dapat Bantuan, Bikin Haru
Setelah uang donasi terkumpul, Kakek Sugiyono pun menerima bantuan berupa perabotan rumah tangga, sembako, dan sebuah kalung emas untuk istrinya.
Baca SelengkapnyaPemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos
Pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaTanggapi Kubu Ganjar, Istana: Penyaluran Bansos Tak Ada Hubungan dengan Proses Pemilu
Saat ini banyak rakyat atau keluarga miskin yang membutuhkan bantuan akibat kenaikan harga bahan-bahan pokok.
Baca SelengkapnyaGanjar Tepis Isu Hapus Bansos: KTP Sakti Justru Semakin Mempermudah untuk Dapat
Ganjar mengakui adanya keluhan masyarakat terkait ketidaksetaraan dalam distribusi bansos.
Baca SelengkapnyaCak Imin Bakal Laporkan Dugaan Kecurangan Pilpres di Kabupaten Batubara Jika Terbukti
Dalam rekaman yang beredar, muncul dugaan penggunaan dana desa untuk menangkan satu paslon.
Baca SelengkapnyaUngkit Bagi-Bagi Bansos, JK Duga Ada Pengkondisian Suara Rakyat untuk Pemilu 2024
Jusuf Kalla atau JK menduga ada pengkondisian suara rakyat bila melihat hasil pemilu 2024.
Baca Selengkapnya