Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sambil Gemetaran, Bang Yos Mutilasi Korban Pakai Pisau Tukang Sate Tetangganya

Sambil Gemetaran, Bang Yos Mutilasi Korban Pakai Pisau Tukang Sate Tetangganya Anaknya Diduga Korban Mutilasi di Solo, Warga Kebumen Jalani Tes DNA. ©2023 Merdeka.com/Arie Sunaryo

Merdeka.com - Aparat Polres Sukoharjo, Jawa Tengah berhasil menangkap pelaku mutilasi dengan korban Rohmadi (51) alias Madun Bin Ratiman, warga Keprabon Wetan RT 002 RW 003, Kelurahan Keprabon, Banjarsari Solo. Pelaku bernama Suyono alias Bang Yos Bin Sunarto, warga Laweyan Solo.

Kapolda Jawa Tengah Kombes Ahmad Luthfi sempat wawancara tersangka seusai konferensi pers di Mapolres Sukoharjo, Selasa (30/5). Tersangka mengaku meminjan pisau atau golok kepada tukang sate untuk membunuh dan memotong motong tubuh korban.

"Saya pinjam pisau ke tukang sate tetangga saya untuk memotong tubuh korban," ujar Suyono.

Berikut wawancara lengkap Kapolda Jateng Ahmad Luthfi dengan Bang Yos:

Kapolda: Kok kamu potong-potong itu untuk apa?

Tersangka: Saya nggak punya pemikiran memotong, waktu itu setelah saya bunuh saya pukul di bagian belakang kepala sampai 3 kali, dia sudah meninggal. Dan saya waktu keluar sulit.

Kapolda: Karena sulit terus kamu potong-potong? Perasaanmu gimana saat motong?

Tersangka: Perasaan saya takut dan gemetar saat motong.

Kapolda: Mbok ekek-ekek ngono (kamu cincang gitu)?

Tersangka: Iya saya takut saat itu.

Kapolda: Takutnya gimana?

Tersangka: Ya gemetar saya terus melakukan kayak gini

Kapolda: Kok terus kamu potong ?

Tersangka: Ya saya takut ketahuan

Kapolda: Biar enggak ketahuan?

Tersangka: Iya, terus saya potong-potong

Kapolda: Terus kamu buang? Buang di satu tempat atau berapa tempat?

Tersangka: Ada 3 tempat

Kapolda: Biar apa?

Tersangka: Menghilangkan jejak

Kapolda: Tapi kamu berani motong itu?

Tersangka: Sebenarnya saya tidak berani, saya sebenarnya, cuma ingin membunuh tok. Tidak ingin memotong.

Karena saya nggak bisa membawa mayat itu ke kantongnya cuma 1 meter lebarnya warna hitam. Nggak mungkin kantong 1 meter membawa mayat itu.

Terus saya waktu habis kejadian jam 1.10 menit saya pukul dia dan meninggal. Saya diamkan selama 1 jam saya bingung waktu itu. Saya gelisah jalan ke sana ke sini di dalam rumah itu.

Kapolda: Ada yang menyaksikan waktu itu?

Tersangka: Tidak ada, cuma saya sendiri.

Kapolda: Waktu kamu motong berapa jam bisa motong banyak?

Tersangka: Waktu itu saya kekuar cari plastik kantong lagi. Setelah saya dapat dari tong sampah saya ambil, sampahnya saya buang terus saya bawa pulang. Itu saya masih berpikir lagi gimana cara membawa ini.

Terus saya punya pikiran tetangga saya ada penjual sate kambing dan saya meminjam pisau itu sepanjang 30 cm. Tak buat motong itu.

Kapolda: Jadi kamu motong itu buat jejaknya ilang?

Tersangka: Enggak, supaya saya bisa membawa.

Kapolda: Terus kok kamu buang di beberapa tempat biar apa? Kan endase bedo (kepalanya beda), tangane bedo?

Tersangka: Ya biar ndak ketahuan gitu.

Kapolda : Kowe kapok ora (Kamu kapok enggak)?

Tersangka: Saya kapok dan menyesal seumur hidup. Saya menyesal dan minta maaf kepada bapak bapak kepada Kapolri dan sebagainya. Saya tidak bisa menyebut satu persatu, saya minta maaf sebesar besarnya. Dan saya minta maaf dengan keluarga korban yang telah saya bunuh. Saya menyesal sekali.

(mdk/rnd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Iwan Sutrisman Dijanjikan Jadi Tentara Malah Dibunuh Prajurit TNI AL, Ini Sosok Korban & Pelaku

Iwan Sutrisman Dijanjikan Jadi Tentara Malah Dibunuh Prajurit TNI AL, Ini Sosok Korban & Pelaku

Korban dijanjikan menjadi tentara dan pelaku meminta uang ratusan juta rupiah dari keluarga.

Baca Selengkapnya
Polisi Tembak Wanita saat Ngamar Bareng di Kendari

Polisi Tembak Wanita saat Ngamar Bareng di Kendari

Polisi itu kini diperiksa Propam Polda Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya
Gudang Gegana Polda Jatim yang Meledak Disterilisasi, 10 Polisi Terluka Dipulangkan

Gudang Gegana Polda Jatim yang Meledak Disterilisasi, 10 Polisi Terluka Dipulangkan

Gudang itu rencananya akan dipindah jauh dari pemukiman seusai insiden tersebut.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Momen Haru Persemayaman Kopda Hendrianto Korban Gugur Diserang KKB, Tangis Istri Pecah Sembari Peluki Peti Jenazah

Momen Haru Persemayaman Kopda Hendrianto Korban Gugur Diserang KKB, Tangis Istri Pecah Sembari Peluki Peti Jenazah

Kopda Hendrianto gugur akibat diserang Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Buosah, Distrik Aifat Selatan, Maybrat, Papua Barat Daya

Baca Selengkapnya
Pangkat Lebih tinggi, Sikap Istri Perwira Polwan ke Suami Bintara Polri di Depan Kapolres Jadi Sorotan

Pangkat Lebih tinggi, Sikap Istri Perwira Polwan ke Suami Bintara Polri di Depan Kapolres Jadi Sorotan

Di hadapan Kapolres, polwan tersebut mengundang sang suami yang merupakan Bintara.

Baca Selengkapnya
2 Perwira Polres Banyuasin Beserta 2 Istrinya Diduga Menganiaya Korban Pelecehan di Palembang

2 Perwira Polres Banyuasin Beserta 2 Istrinya Diduga Menganiaya Korban Pelecehan di Palembang

Korban seorang diri dikeroyok para terlapor dengan cara menjambak rambut serta mencakar leher dan tangannya.

Baca Selengkapnya
Paras Manis Jian Ayune Sundul Langit Anak Bupati Ponorogo Berkebaya & Tenun Songket

Paras Manis Jian Ayune Sundul Langit Anak Bupati Ponorogo Berkebaya & Tenun Songket

Putri Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko kembali mencuri perhatian publik karena paras manisnya.

Baca Selengkapnya
Malam Pencoblosan, Prabowo Gelar Pengajian di Hambalang dan Kertanegara

Malam Pencoblosan, Prabowo Gelar Pengajian di Hambalang dan Kertanegara

Cawapres Gibran Rakabuming Raka dikabarkan mencoblos di TPS 34, Kelurahan Manahan, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya
Kasus Santri Meninggal Tak Wajar di Jambi , Polisi Dalami Dugaan Pemalsuan Surat Kesehatan

Kasus Santri Meninggal Tak Wajar di Jambi , Polisi Dalami Dugaan Pemalsuan Surat Kesehatan

Polda Jambi masih berupaya mengungkap kematian tidak wajar santri berinisial AH di Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin, Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo.

Baca Selengkapnya