Merdeka.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo langsung mendatangi Bandara Internasional Ahmad Yani, Kota Semarang begitu mendengar pesawat Wings Air ATR 72-600 dengan nomor penerbangan IW 1896 dengan registrasi PK WGW rute Bandung–Semarang tergelincir.

Ganjar datang sekitar pukul 22.15 WIB, begitu turun dari mobilnya langsung mengecek di pintu masuk keberangkatan dan menanyakan ke beberapa petugas baik dari PT Angkasa Pura I maupun petugas Lanumad TNI yang berjaga-jaga di sekitar terminal penumpang pesawat.

"Tutup mas? Gimana kondisinya pesawat yang tergelincir? Bisa ketemu Pak GM (General Manager PT Angkasa Pura I)?" ucap Ganjar kepada salah seorang petugas di pintu masuk keberangkatan Minggu (25/12).

Kemudian, dengan diantar salah seorang anggota Lanumad TNI menuju ke Kantor PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Ahmad Yani Kota Semarang, diteruskan masuk untuk melihat pesawat. Sekitar 30 menit kemudian, Ganjar datang bersama GM PT Angkasa Pura I Priyo Djatmiko dan stafnya usai melihat kondisi pesawat yang tergelincir.

"Masih nunggu diangkat, tim Basarnas dan tim teknis lagi bekerja," ungkap Ganjar saat dimintai keterangan wartawan di Kantor PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Ahmad Yani, Kota Semarang Minggu (25/12).

Ganjar mengungkapkan dengan kondisi pesawat seperti itu, perlu ditarik dan dipinggirkan agar penerbangan bisa untuk dibuka dan kembali normal jadwal penerbangannya.

"Memang harus dipinggirkan biar penerbangan bisa dibuka lagi. Membutuhkan alat dari forklift dan ambil alat lainnya. Ini mau kumpulkan seluruh petugas untuk rapat," ujarnya.

Ganjar memperkirakan, penyebab terjadinya pesawat tergelincir adalah karena kondisi cuaca yang sangat ekstrim. Namun demikian, untuk memastikan apa penyebabnya persis harus dilakukan penyelidikan melalui lembaga Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

"Penyebabnya kemungkinan angin, cuaca hujan deras. KNKT juga sudah ada di sini melihat kira-kira penyebabnya apa," pungkasnya.

Sampai malam tadi, Gubernur Jawa Tengah masih melakukan rapat bersama GM Angkasa Pura I Priyo Djatmiko, GM Airnav Bandara Ahmad Yani Kristanto serta beberapa tenaga teknis dan non-teknis yang menangani tergelincirnya pesawat Wings Air tersebut.