Saling sindir, Gus Ipul - Puti menjawab dengan santun dan berkomitmen
Merdeka.com - Perang saraf pasangan calon dalam pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Timur mulai mengencang. Deklarasi Majapahit yang digelar di Hotel Majapahit Surabaya menjadi ajang sindir bagi pasangan calon (Paslon) di atas mimbar.
Dalam pidato yang ada di Hotel Perjuangan ‘Arek-Arek’ Surabaya ini, pasangan calon gubernur nomor urut satu Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak mendapatkan kesempatan pertama. Khofifah menyatakan, dirinya menolak dan melawan politik uang dan politisasi SARA.
"Yang dimaksud SARA di sini, ajakan untuk jangan pilih perempuan juga termasuk SARA. Ayo kita hadirkan untuk memberikan politik terbaik," kata Khofifah Indar Parawansa di Hotel Majapahit, (Rabu (14/2) malam.
Untuk menjunjung komitmen bersama ini, ia akan mengajak seluruh relawan memegang teguh komitmen ini. Karena, komitmen ini akan membangun proses perpolitikan terbaik.
"Kalau kita menggadaikan dengan uang sama saja kita tidak menghormati pejuang," kata Emil Dardak.
Sementara Calon Gubernur nomor urut dua, Saifullah Yusuf menjawab apa yang diomongkan Khofifah di atas mimbar dengan santun. "Bu Puti (Puti Guntur Soekarno) juga perempuan. Jadi tidak perlu kampanye untuk tidak memilih perempuan," katanya.
Gus Ipul mengingatkan tentang sejarah Indonesia merdeka. Menurut dia, saat zaman penjajahan masyarakat mampu mengalahkan penjajah. Dengan berkaca dari itu, Gus Ipul sangat yakin kalau masyarakat mampu untuk mengalahkan politik uang dan menolak SARA.
Untuk itu, pihaknya sangat komitmen menolak politik uang dan isu SARA yang nantinya bisa memecah belah masyarakat.
"Kami berkomitmen, bukan hanya calon saja tetapi seluruh pemilih juga tidak perlu gugup dengan politik uang dan isu SARA," katanya.
Saat ini, lanjut Gus Ipul, masyarakat semakin pandai dengan proses politik yang dijalankan di Indonesia, apalagi Jawa Timur. Mereka sudah bisa menilai apakah politik uang itu baik atau buruk, begitu juga dengan isu SARA.
Selain itu, juga memakai politik uang, maka calon tersebut akan mengeluarkan dana yang sangat besar. "Dengan jumlah penduduk di Jatim, kayaknya politik uang ini tidak ada, siapa yang mampu untuk mengeluarkan uang sebesar itu, penduduk Jatim kan banyak sekali," ucap dia.
Puti Guntur Soekarno, Calon Wakil Gubernur nomor urut dua menambahkan, semua masyarakat Jatim adalah saudara. Jadi, pihaknya sangat menolak adanya politik uang dan politisasi SARA.
"Bu Khofifah dan Mas Emil adalah saudara kami. Ketika kita melangkah dari gedung ini, gedung yang memiliki nilai sejarah perjuangan. Mari komitmen yang dibangun kita laksanakan bersama. Mari kita ubah dari antri uang menjadi anti uang, politisasi SARA menjadi SARU. Inilah persatuan Indonesia. Semoga Pilkada Jatim menjadi pelopor terbaik," kata cucu Soekarno ini.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cak Imin berharap agar Tim Hukum Nasional (THN) AMIN bisa sukses dalam sidang sengketa tersebut.
Baca SelengkapnyaMuhaimin atau Cak Imin pada siang harinya juga mencuitkan soal slepet.
Baca SelengkapnyaMahfud telah menyampaikan surat pengunduran diri kepada Presiden Jokowi di Istana Negara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Presiden Soeharto memimpin langsung Upacara HUT Kemerdekaan RI ke-24 di Istana Merdeka, Jakarta pada 17 Agustus 1969.
Baca SelengkapnyaMayjen TNI Kunto Arief Wibowo tak sengaja berjumpa dengan sosok tak terduga saat tengah berjalan santai.
Baca SelengkapnyaHasto Sengketa Pilpres di Momen Hari Kartini: Semoga MK Ketuk Palu Emas, Bukan Palu Godam
Baca SelengkapnyaBerikut suara lantang hakim MK Saldi Isra atas gugatan batas usia Cawapres hingga sengketa Pilpres.
Baca SelengkapnyaCak Imin dan Anies tidak ingin orang-orang tidak punya etika memimpin Indonesia.
Baca SelengkapnyaMahkamah Konstitusi (MK) menggelar sidang perdana perselisihan hasil Pemilihan Umum (PHPU) 2024 mulai Rabu (27/3).
Baca Selengkapnya