Saling Serang Saat Sidang, Rizieq Harap Jaksa Jangan Ambil Hati Apalagi Dendam
Merdeka.com - Terdakwa Muhammad Rizieq Syihab tak memungkiri bahwa dia dan tim penasihat hukumnya sering terlibat perdebatan sengit dengan jaksa penuntut umum (JPU). Hal itu disampaikan Rizieq saat menyampaikan dupliknya terkait kasus hasil tes swab di RS Ummi Bogor.
"Jaksa memang lawan kami dalam perkara, tapi jaksa bukan musuh kami," kata Rizieq di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur, Kamis (17/6).
Termasuk, lanjut Rizieq, saling serang antara penasihat hukum dengan JPU yang saling menjatuhkan. Namun, menurutnya, saling serang dan menjatuhkan adalah suatu yang biasa dalam persidangan.
"Apalagi dalam dakwaan dan eksepsi, serta tuntutan dan pleidoi, hingga dalam replik dan duplik, kami saling serang dan saling menjatuhkan, bahkan tidak jarang kami akan saling melontarkan kata-kata bodoh, dungu, pandir, tidak berakal, tidak sopan, dangkal, ngawur, jahat, zalim, dan sebagainya, terhadap pendapat lawan," sebut Rizieq.
"Sehingga jangan diambil hati, apalagi dijadikan dendam," tambahnya.
Sebelumnya, dalam sidang pembacaan replik tersebut, jaksa menyoroti kata-kata kasar dan tidak sesuai norma dalam pleidoi terdakwa Rizieq yang di mana dipandang tidak bijak dilontarkan di muka persidangan.
"Tidak perlu mengajukan pembelaan dengan perkataan yang melanggar norma bangsa dengan kata-kata yang tidak sehat yang mengedepankan emosional apalagi menghujat," kata jaksa saat sidang, pada Senin (14/6).
Sejumlah perkataan yang menjadi sorotan di antaranya menuding jaksa berotak penghasut, tak ada rasa malu, culas (curang), hingga licik.
"Tak ada rasa malu, menjijikkan, culas dan licik sebagaimana 40, 42, 43 46, 108, 112. Sudah biasa berbohong manuver jahat ngotot, keras kepala, iblis mana yang merasuki, sangat jahat dan meresahkan, sebagaimana pleidoi," sebut jaksa.
Tidak cuman itu, jaksa juga menyoroti perkataan Rizieq yang menyebut jika jaksa hanya dijadikan alat oligarki. Yang sepantasnya tidak dilontarkan dalam muka persidangan.
"Tanpa filter, kalimat-kalimat seperti ini lah dilontarkan terdakwa dan tidak seharusnya diucapkan yang mengaku dirinya berakhlak kulkarimah tetapi dengan mudahnya terdakwa menggunakan kata-kata kasar sebagaimana diatas," ujar jaksa.
Namun hal itu ditanggapi, Kuasa Hukum Rizieq Syihab, Aziz Yanuar bahwa penilaian jaksa soal perkataan Rizieq yang kasar dan tidak sesuai norma, tidak ada maksud menyinggung pihak-pihak lain.
"Soal kata-kata kasar dan juga kurang berkenan gitu kan untuk mereka habib tidak ada niat untuk menyinggung siapa pun," terangnya.
Tetapi, apabila ada yang tersinggung atas ucapan kliennya tersebut, Rizieq menegaskan bila perkataan kasar yang dimaksud jaksa adalah bagian dari penegasan yang dirasakan Rizieq.
"Habib ini adalah salah seorang dari beberapa terdakwa yg karena kasus prokes saya garis bawahi ya pintu masuk ini kan kasus prokes dijatuhi hukuman dan dipidana sedemikian rupa. Kemudian juga beliau yang menjalani artinya kita harus mengerti juga psikologis beliau yang ingin sekali menegaskan dengan semangat," ujar Aziz.
"Dan akhirnya cenderung beberapa pihak mungkin cenderung kasar. Tapi sebenarnya tidak seperti itu. Beliau sangat baik tapi kan sesuatu itu harus tempatkan sesuai proporsinya. Yang keras harus kiranya dikeraskan juga dengan cara cara yang baik tentunya," tambahnya.
Adapun bila apa yang disebut Rizieq dalam pleidoinya dianggap kasar oleh jaksa. Aziz membalikan terkait perkataan 'imam besar hanya isapan jempol belaka' pun bisa dianggap kasar dan tidak layak dilontarkan dari seorang jaksa yany merupakan aparatur negara.
"Dan jangan lupa jaksa menanggapi nya dengan apa caranya baik? Apa kata- katanya juga baik? Tadi saya kalau itu juga bisa berpersepsi bahwa tanggapannya itu menurut kami kurang sopan kurang baik. Apalagi mereka ini aparatur negara dibayar oleh rakyat kita rakyat habib rakyat harusnya sikapnya baik, menegurnya juga baik tadi menurut kami kata-jata juga kasar," kata Aziz.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jelang Sidang Perdana Sengketa Pilpres, Cak Imin Minta Doa ke Relawan
Cak Imin berharap agar Tim Hukum Nasional (THN) AMIN bisa sukses dalam sidang sengketa tersebut.
Baca SelengkapnyaTelah Dinyatakan Punah, Sehelai Rambut ini Ungkap Tabir Keberadaan Harimau Jawa
Sehelai rambut buktikan Harimau Jawa masih ada meski telah dianggap punah puluhan tahun lalu.
Baca Selengkapnya40 Kata Sindiran Halus, Tetap Menohok dan Jadi Ungkapan Jenaka khusus Buat Orang yang Bikin Jengkel
Kata sindiran halus namun menohok menjadi salah satu cara mengungkapkan rasa tak suka secara tidak langsung pada seseorang yang menjengkelkan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sekjen PDIP: PPP Sudah Nyatakan Sikap Resmi Dukung Hak Angket
Hasto mengingatkan, pengajuan hak angket membutuhkan tahapan dan berbagai persiapan.
Baca SelengkapnyaCerita di Balik Maruarar Hengkang dari PDIP
Ara mengatakan, keputusan itu melalui pertimbangan yang matang, salah satunya berdiskusi dengan orang tua dan keluarga.
Baca SelengkapnyaKasus Penodaan Agama, Panji Gumilang Divonis Satu Tahun Penjara
Majelis Hakim juga menetapkan bahwa masa penahanan yang telah dijalani oleh Panji Gumilang bakal dikurangi seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.
Baca SelengkapnyaPerbedaan Pilihan Jangan Timbulkan Perpecahan Pasca-Pemilu, Perkuat Kembali Persaudaraan
Perbedaan pilihan saat Pemilu lalu seharusnya bisa disikapi dengan bijak. Sudah saatnya semua pihak ikut menjaga situasi tetap tenang terlebih di bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaPolisi Ancam Jemput Paksa Siskaeee Jika Kembali Mangkir Pemeriksaan
Siskaeee sedianya dipanggil untuk dimintai keterangan sebagai tersangka pada Senin 15 Januari 2024 kemarin. Namun Siskaeee mangkir.
Baca SelengkapnyaCara Jitu Cegah dan Atasi Munculnya Jerawat di Telinga
Munculnya jerawat di telinga bisa menjadi suatu hal yang mengganggu. Berikut cara mencegah dan mengatasi masalah ini.
Baca Selengkapnya