Salah alamat, limbah plastik dari Jerman setahun nyasar di Riau
Merdeka.com - Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Pekanbaru menemukan satu kontainer berisi limbah plastik salah kirim asal Jerman di Pelindo Perawang, Kabupaten Siak.
"Limbah itu ditemukan di lapangan penimbunan kontainer PT Pelindo Perawang. Awalnya kontainer itu dinyatakan kosong atau empty container. Namun setelah diperiksa berisi limbah plastik asal Jerman," kata Kepala KPPBC Tipe Madya Pabean B Pekanbaru, Elfi Haris di Pekanbaru, Selasa (12/4).
Menurut Elfi, dari keterangan agen pelayaran bahwa limbah plastik itu bisa ada di Perawang, Riau, akibat kesalahan pengiriman pada status kontainer Maerks Line Malaysia pada 10 Februari 2016.
Elfi mengungkapkan limbah itu telah dikirim dari Jerman sejak satu tahun lalu. Dari informasi didapat, kontainer itu dikirim ke Tanjung Pelepas, Malaysia untuk selanjutnya dibawa ke Tiongkok. Namun, karena mungkin Tiongkok menolak, dikembalikan ke Malaysia.
"Akibat kesalahan input data, satu kontainer justru terkirim ke IKPP Perawang. Saat ini kontainer itu telah lakukan re ekspor (ekspor ulang) ke Pelabuhan Tanjung Pelepas, Malaysia," beber Elfi.
Sementara itu, terhadap operator pelayaran lokal yang membawa kontainer tersebut PT Maskapai Pelayaran Pulau Laut dikenakan sanksi administrasi dengan denda Rp 25 juta.
Dijelaskan Elfi, kasus kesalahan pengiriman itu juga ditemukan pada triwulan I 2016 di lokasi yang sama. Pada awal Februari 2016, petugas Bea dan Cukai menemukan satu kontainer susu impor asal Australia di Perawang. Susu bubuk impor itu awalnya hendak dikirim ke Nigeria.
"Ada 10 kontainer yang dikirim dari Australia menuju Nigeria. Namun satu kontainer justru salah kirim ke Perawang," terang dia.
Setelah dilakukan koordinasi, akhirnya petugas kembali mengirimkan satu kontainer susu bubuk itu ke tujuan ekspor awal, Nigeria. "Setelah kita konfirmasi, memang itu milik Nigeria. Jadi kita sudah kirimkan kesana," imbuhnya.
Menurut Elfi, penemuan dua kontainer salah kirim itu merupakan yang pertama kalinya. "Pada tahun sebelumnya tidak pernah ada. Ini yang pertama kali," ungkap dia.
Menurutnya, kesalahan pengiriman itu akibat banyaknya kontainer kosong tujuang ekspor dibanding kontainer impor. Perbandingannya adalah 12.000 kontainer yang ada 8.000, diantaranya merupakan kontainer kosong untuk keperluan ekspor.
Untuk mengantisipasi hal serupa termasuk mengantisipasi kontainer salah kirim yang berisi bahan berbahaya, pihaknya mengambil langkah untuk memilah kontainer kosong untuk ekspor dan impor.
"Sebelum kejadian ini pengeluaran tidak pakai dokumen. Sekarang kita akan buat SOP. Kemudian sebelum keluar pintu kontainer harus dibuka dan ditandai," tandasnya dikutip dari Antara.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini Detail Ciri-Ciri Jasad Wanita Membusuk Dalam Kontainer: WNI Ras Mongoloid
Dengan kondisi waktu kematian yang diperkirakan sekitar 2 sampai 10 minggu, tanpa tanda-tanda kekerasan.
Baca SelengkapnyaAwal Tahun, Bea Cukai Bantu Ekspor Sarung Tangan Asli Kalasan ke Jepang, Nilainya Rp1,1 Miliar
Perusahaan tersebut mengekspor sarung tangan sebanyak 339 karton
Baca SelengkapnyaBlak-blakan Mahasiswa Korban TPPO Modus Ferienjob ke Jerman, Magang Tak Sesuai Jurusan Malah Dijadikan Kuli Panggul
Mahasiswa Unja inisial N itu juga mengatakan selama tiga bulan bekerja di Jerman hanya menjadi kuli angkat paket di perusahaan logistik internasional.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ini Daerah di Papua dengan Biaya Distribusi Logistik Pemilu Tertinggi, Butuh Rp10 Miliar Sampai TPS
Tingginya biaya distribusi logistik Pemilu di Papua tidak terlepas dari medan terjal
Baca SelengkapnyaPerusahaan Logistik Beri Sinyal Kurir Paket Bisa Dapat THR
Imbauan ini menindaklanjuti arahan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah yang meminta perusahaan logistik untuk membayarkan THR.
Baca SelengkapnyaLewati Jalan Rusak, Terjal dan Licin Selama 15 Jam, Perjuangan Kapolres Roka Hulu Jemput Logistik Pemilu 2024
Seharusnya logistik Pemilu 2024 tersebut sudah tiba pada tanggal 16 Februari.
Baca SelengkapnyaBeras Impor 500.000 Ton Masuk Indonesia Mulai Januari 2024, Asalnya dari Thailand dan Pakistan
Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi memaparkan, proses importasi beras ini masih berasal dari negara-negara langganan Indonesia.
Baca SelengkapnyaRibuan Bungkus Rokok Ilegal Tak Bertuan Diselundupkan Lewat Cargo Pesawat di Palembang
Pemeriksaan sementara, rokok ilegal tersebut dijual melalui marketplace.
Baca SelengkapnyaKAI Batalkan Perjalanan Kereta Api Akibat Banjir Semarang, Ini Daftar Kereta Terdampak
Calon penumpang yang telah memiliki tiket, bisa melakukan pembatalan tiket di loket stasiun. Nantinya akan dikembalikan 100 persen di luar bea pesan.
Baca Selengkapnya