Merdeka.com - Seorang saksi mata muncul dan mengaku melihat kecelakaan yang melibatkan BMW X5 milik Rasyid Rajasa dengan Daihatsu Luxio di Tol Jagorawi, Selasa (1/1). Kecelakaan ini menewaskan dua orang yaitu Harun (60) dan juga M Raihan (1,5).

Saksi mata itu bernama Rangga Nugraha dan tinggal di Bogor. Seharian kemarin, Rangga muncul di berbagai stasiun televisi menjelaskan kesaksiannya. Rangga juga menyerahkan gambar video sesudah kecelakaan yang disebutnya terambil secara tidak sengaja.

Rangga mengaku, saat kecelakaan dia mengendarai Toyota Avanza dan berada di belakang BMW X5 yang dikendarai Rasyid Amrullah. Menurut dia, saat itu kecepatannya 140 km/jam.

"Kurang lebih 140 (km/jam). Mobil satu lajur tapi saya jaga jarak kurang lebih 100 meter. Saya nggak lihat kejadian kecelakaannya pas saya lihat orang udah bergelimpangan," ujar Rangga kepada merdeka.com, Kamis (3/1).

Mengetahui di depan ada kecelakaan, Rangga bisa menghentikan mobilnya meskipun dalam kecepatan tinggi. Pada kecepatan 140 km/jam, butuh waktu 2,57 detik untuk jarak 100 meter. Rangga mengaku bisa berhenti di dekat BMW X5.

"Kalau maksa sih mobil saya bisa kebalik jadi saya ke kiri lalu ke kanan, gak sulit kalau memang ambil SIM-nya lancar. Jadi gampang, selain itu di tol ada panduan jarak aman 50 meter dan 100 meter. Itu jarak normal jadi masih ada waktu 2 sampai 3 detik cukup lah buat berhenti di lokasi. Tidak gampang sih saya bersyukur masih selamat, mesti ke kiri dan ke kanan dan berbagai cara," kata Rangga. Dia menambahkan lagi, kondisi lalu lintas saat itu sepi.

Rangga juga mengaku punya rekaman saat peristiwa itu. Dalam rekaman, tampak situasi sudah ramai. "Saya nggak tahu berapa lama (rekaman diambil setelah dia tiba), saya nggak tahu. HP saya kepental karena saya berhenti. Terus ibu saya telepon jadi mungkin kerekam," kata Rangga.

Saat di lokasi, Rangga mengaku menemui korban meninggal dalam kondisi parah. "Saya nggak berani angkat karena takut salah pegangan. Ambulans datang bawa tandu dan evakuasi. Almarhum Pak Harun dimasukin ke kantong jenazah," jelasnya.

Rangga mengaku tidak melihat keberadaan mobil Luxio. Dia melihat korban ada enam orang. "Beberapa bisa jalan meski luka lecet-lecet," ujarnya.

Dia pun membantah muncul secara tiba-tiba dalam kasus ini. "Saya nggak tiba-tiba muncul. Saya buka twitter, saya nge-twit, kalau ada yang baca banyak ya bukan kuasa saya," katanya. "Saya di TKP juga nggak dimintai keterangan dan dipersilakan jalan. Rasyid masuk sendiri ke mobil PJR. Kondisi Rasyid sadar," terangnya.

Rangga mengaku baru tahu kalau yang terlibat kecelakaan adalah anak Hatta Rajasa ketika pulang dari Bandara Soekarno Hatta siang harinya. "Naik omprengan, ngobrol sama sopir di daerah UKI," katanya.

Sejauh ini, polisi belum memakai kesaksian Rangga. "Siapa yang mengatakan dia itu saksi. Itu dia sendiri yang menyatakan kalau dia saksi. Kalau memang mau memberikan keterangan datang saja langsung ke Ditlantas (Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya) yang di Pancoran bertemu penyidik Pak Sudarmanto (Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya)," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, Rabu (3/1).

"Jadi kalau berbicara saja dan tidak mendatangi kepolisian, sama saja seperti orang yang mengaku habis dirampok dan menjadi satu-satunya saksi," tegas Rikwanto.