Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sakit Hati Dipecat, Pria di Makassar Lempar Molotov ke Rumah Pendeta

Sakit Hati Dipecat, Pria di Makassar Lempar Molotov ke Rumah Pendeta bom molotov. ©shutterstock.com

Merdeka.com - Tim Unit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Kepolisian Resort Kota Besar (Polrestabes) Makassar menangkap pria berinisial GS (46). Dia diduga melemparkan bom molotov ke rumah pendeta Gereja Toraja Klasis Makassar, Lukas Dayung.

Tidak ada korban dalam peristiwa ini. Bom molotov yang dilempar Gerardus tidak sampai membakar rumah Lukas Dayyung.

Lukas mengaku mengetahui pelemparan bom molotov itu pada Minggu (19/9) dini hari. Dia tersentak dari tidurnya setelah mendengar suara.

"Tiba-tiba saya kaget ada suara seperti ledakan. Saat itu juga saya lihat ada api di depan rumah," ujarnya kepada wartawan.

Api yang berasal dari molotov tidak membesar dan tidak membakar rumahnya. Ia mengetahui sumber api tersebut dari molotov karena ditemukan sisa botol.

"Itu ada bekas hitam di tembok, terus ada sapi lidi terbakar," ujarnya.

Kepala Unit Jatanras Polrestabes Makassar Inspektur Satu Afhi Abrianto mengatakan, pelemparan bom molotov terjadi sekitar pukul 01.00 Wita. Pihaknya langsung bergerak dan menangkap GS, terduga pelaku.

"Motif pelaku ini sakit hati karena dipecat dan difitnah korban. Pelaku ini mantan pekerja di gereja. Pengakuannya dia melakukan (lempar molotov) sendiri," ungkapnya.

(mdk/yan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Detik-Detik RS Gatoel Mojokerto Dilahap Api, Pasien Kandungan Berhamburan Selamatkan Diri

Detik-Detik RS Gatoel Mojokerto Dilahap Api, Pasien Kandungan Berhamburan Selamatkan Diri

Saat api berkobar, seluruh pasien di lantai 1 ruang kandungan langsung berhamburan keluar menyelamatkan diri.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Petasan Meledak di Tangan ASN Pinrang Sulsel

Detik-Detik Petasan Meledak di Tangan ASN Pinrang Sulsel

Korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Wahidin Makassar usai kejadian.

Baca Selengkapnya
Sakit Hati, Pria di Makassar Berkali-kali Tikam Tetangganya hingga Tewas

Sakit Hati, Pria di Makassar Berkali-kali Tikam Tetangganya hingga Tewas

Kasus penganiayaan berujung kematian ini dipicu karena pelaku sakit hati

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Rumah Ketua GP Anshor Lampung Dilempar Molotov, Polisi Lakukan Penyelidikan

Rumah Ketua GP Anshor Lampung Dilempar Molotov, Polisi Lakukan Penyelidikan

Aksi teror OTK itu terjadi pada Sabtu (16/17) dini hari.

Baca Selengkapnya
Peristiwa 8 Januari: Meninggalnya Pangeran Diponegoro pada Usia 74 Tahun di Makassar

Peristiwa 8 Januari: Meninggalnya Pangeran Diponegoro pada Usia 74 Tahun di Makassar

Pangeran Diponegoro wafat pada tanggal 8 Januari 1855 di Makassar, Sulawesi.

Baca Selengkapnya
Pria di Makassar Bunuh dan Cor Jasad Istri dalam Rumah sejak 2018, Terungkap Setelah Anak Melapor

Pria di Makassar Bunuh dan Cor Jasad Istri dalam Rumah sejak 2018, Terungkap Setelah Anak Melapor

Warga Jalan Kandea II, Kelurahan Bontoala Tua, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar, Sulsel, digegerkan dengan penemuan jasad wanita dicor dalam rumah.

Baca Selengkapnya
Polisi di Makassar Dikeroyok Rombongan Pengantar Jenazah, 4 Orang Ditangkap dan 5 Buron

Polisi di Makassar Dikeroyok Rombongan Pengantar Jenazah, 4 Orang Ditangkap dan 5 Buron

Pemicunya, rombongan pengantar jenazah ini ugal-ugalan dan memepet Bripda M Fathul.

Baca Selengkapnya
Polisi: Pria Penyerang Rumah Dinas Kapolri Tidak Masuk Jaringan Teroris

Polisi: Pria Penyerang Rumah Dinas Kapolri Tidak Masuk Jaringan Teroris

Polisi menyatakan pria yang menyerang polisi jaga di rumah dinas Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bukan termasuk jaringan terorisme.

Baca Selengkapnya
Polisi Amankan 7 Provokator saat Rekapitulasi di KPU Sinjai, Sajam dan Molotov Disita

Polisi Amankan 7 Provokator saat Rekapitulasi di KPU Sinjai, Sajam dan Molotov Disita

Sempat terlihat ada yang memprovokasi kemudian mengambil barang senjata tajam dan mengajak untuk melakukan kekerasan.

Baca Selengkapnya