Sakit, Briptu Rani tak hadiri sidang Kode Etik Polri
Merdeka.com - Briptu Rani Indah Yuni Nugraini tidak bisa menghadiri sidang Komisi Kode Etik Polri (KKEP) yang sedianya digelar Polda Jawa Timur hari ini, Jumat (14/6). Polwan yang membeberkan perlakuan negatif Kapolres Mojokerto, AKBP Eko Puji Nugroho, itu diketahui sedang sakit.
Kabar soal Briptu Rani itu disampaikan nenek, ibu, paman dan adiknya sambil menunjukkan surat keterangan sakit dari rumah sakit jiwa di Bandung. Hal ini sangat disayangkan pihak Polda Jawa Timur.
"Namun ketika dimintai keterangan yang bersangkutan tidak nongol, justru membuat opini sendiri, bagaimana kita bisa meluruskan masalah ini," kata Kabid Humas Polda Jawa Timur, AKBP Awi Setiyono.
Awi menjelaskan, Briptu Rani sedianya akan disidang untuk dua kasus. "Yang pertama sidang pelanggaran disiplin, dan yang kedua terkait tuduhan pada pimpinannya yaitu Kapolres Mojokerto (tuduhan pelecehan seksual). Dan itu menjadi kasus tersendiri," terangnya.
Awi melanjutkan, proses penyidikan masih terus berjalan sampai Briptu Rani memberi keterangan. Propam Polda Jatim juga sudah memanggil dan memeriksa Kapolres Mojokerto.
"Kita memang belum mengungkap hasil pemeriksaan itu, nanti kalau Briptu Rani sudah bisa hadir, semuanya akan kita ungkap," elak perwira dengan dua melati di pundak ini.
Selain itu, lanjut Awi, jika Briptu Rani tetap tidak hadir memenuhi panggilan Polda Jawa Timur dan terus membuat opini di masyarakat, Mojang Bandung Bogor 18 Juni 1988 ini bisa dikenakan sanksi tegas berupa pemecatan tidak hormat.
"Dan jika Kapolres Mojokerto ingin menuntut balik Briptu Rani, itu sah-sah saja. Wong yang bersangkutan tidak bisa membuktikan tuduhannya, justru membuat opini sendiri," tandas dia.
Diberitakan sebelumnya, setelah menghilang selama lima bulan, Briptu Rani muncul dan memberi keterangan soal pelariannya dari Mojokerto ke Bandung. Selanjutnya, setelah mengetahui Briptu Rani muncul, Polda Jawa Timur berniat menggelar sidang KKEP dengan menghadirkan janda satu anak tersebut. Namun, dia tidak bisa hadir lantaran sakit.
Nenek Briptu Rani, Hj Dermawan Nasution pernah marah-marah dan memaki polisi. Dia mengatakan polisi preman dan telah melecehkan cucunya. Nenek itu memaki sembari melepas kerudungnya. Dia juga memegang dadanya seolah menunjukkan aksi pelecehan yang telah dilakukan Kapolres Mojokerto terhadap cucunya.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Usai Dilantik, Bripda Bagus dapat Pesan yang Mendalam dari sang Jenderal 'Kalau Sudah Jadi Anggota Polri Ingat Ortu'
Isinya soal mandat bagi sang Bripda untuk menjaga orangtua.
Baca SelengkapnyaSakit Hati Dibully, Kakak dan Adik Bunuh Pasutri di Ruko Kebayoran Lama
Korban dibunuh kedua tersangka menggunakan pisau daging.
Baca SelengkapnyaSederhana Berlapis Kayu & Berlantai Semen Namun Kini Hangus dan Jadi Abu, Ini 8 Potret Rumah Masa Kecil Fikoh LIDA Sebelum Terbakar
Simak potret rumah masa kecil Fikoh LIDa sebelum terbakar!
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pantun Lucu Bikin Ngakak sampai Sakit Perut, Dijamin Menghibur
Jika Anda butuh hiburan disaat bosan, pantun lucu bikin ngakak sampe sakit perut adalah solusinya.
Baca SelengkapnyaKenali 4 Hal yang Harus Diperhatikan Orangtua saat Anak Sakit
Pada saat anak sedang sakit, orangtua biasanya akan mengalami sejumlah kebingungan. Penting bagi orangtua untuk memerhatikan sejumlah hal.
Baca SelengkapnyaLihat Baret Seperti Tempe, Komandan Razia Polisi Remaja yang Akan IBL 'Kau Jangan Ganteng Sendiri'
Begini momen komandan razia baret anak buahnya saat akan IBL. Sampai sebut tempe dan tak rapi.
Baca SelengkapnyaKenal Sejak SD, Prajurit TNI Asal Papua Ini Akui Punya Pacar Anak Bupati
Prajurti TNI putra Papua bagikan cerita saat menjalin asmara dengan anak Bupati. Seperti apa kisahnya?
Baca SelengkapnyaLagi Asyik Main Sampan di Lokasi Banjir, Tiga Santri Tewas Tenggelam di Kudus
Sampan yang dinaiki para santri terbalik, tiga orang tenggelam dan dua orang selamat.
Baca SelengkapnyaHendak Ditangkap karena Miliki Senjata Rakitan, Pria di Kupang Bakar Diri dalam Rumah
NS (40), buruh serabutan di Kelurahan Penkase Oeleta, Kecamatan Alak, NTT, nekat melakukan aksi bakar diri saat akan ditangkap karena memiliki senjata api.
Baca Selengkapnya