Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Saat wartawan MetroTV jadi sasaran massa di berbagai aksi bela Islam

Saat wartawan MetroTV jadi sasaran massa di berbagai aksi bela Islam wartawan MetroTV disoraki. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Reporter Desi Fitriani dan kameramen Ucha Fernandes sedang mengambil gambar di depan pintu masuk Al Fatah Masjid Istiqlal saat aksi 112. Belum sempat masuk, terdengar suara dari belakang

"Usir Metro TV... usir Metro TV," teriak massa, Sabtu (11/2).

Keduanya digiring oleh massa dan dicaci maki. Mereka disuruh keluar dari lingkungan masjid. Ucha Fernandes dipukuli di bagian perut, leher, dan kaki. Sedangkan kepala Desi sempat dipukul pakai bambu hingga memar.

Tak cuma Metro, wartawan Global TV juga diteriaki karena tak menyebut gelar 'Habib' Rizieq Shihab. Sebelumnya, mobil liputan milik Kompas juga disoraki massa di Istiqlal.

wartawan metro tv lapor polisi

Kapolda Irjen M Iriawan berjanji mengusut kasus pengeroyokan ini. Polisi menilai kekerasan pada wartawan saat peliputan seharusnya tak terjadi. Dia memastikan ke depan tak ada lagi kejadian serupa.

"Tentu ini evaluasi bagi kami dan semua elemen menahan diri karena jurnalistik dilindungi karena tujuannya menyiarkan berita-berita yang ada. Kami evaluasi kegiatan berikutnya agar tak dilakukan hal seperti ini lagi," kata Irjen Iriawan.

Intimidasi pada wartawan MetroTV bukan yang pertama terjadi. Saat aksi 212 sebelumnya, reporter MetroTV yang sedang laporan langsung disoraki. Massa berteriak-teriak. "Metro Tipu.. Metro Tipu..." Namun tak ada aksi kekerasan yang terjadi. Massa hanya berteriak-teriak.

Pada Aksi 4 November 2016 atau yang dikenal dengan 411 di Medan, ratusan pengunjuk rasa mengusir Satellite News Gathering (SNG) milik MetroTV. Peristiwa itu terjadi di halaman Masjid Agung, Medan.

mobil metrotv diusir

Padahal MetroTV mengaku tak pernah memelintir berita soal demo anti-Ahok di Medan. Mereka mengaku selalu melakukan cek dan ricek. MetroTV meminta jika ada keberatan soal pemberitaan bisa mengajukan protes sesuai aturan melalui Dewan Pers.

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta mengecam keras intimidasi dan kekerasan pada wartawan saat melakukan peliputan.

Menurut Koordinator Divisi Advokasi AJI Jakarta Erick Tanjung, selain bisa dijerat dengan pasal pidana KUHP, pelaku intimidasi dan kekerasan terhadap jurnalis bisa dijerat Pasal 18 UU karena mereka secara melawan hukum dengan sengaja melakukan tindakan yang berakibat menghambat atau menghalang-halangi kemerdekaan pers dan kerja-kerja jurnalistik. Ancamannya hukuman dua tahun penjara atau denda Rp 500 juta.

"Kekerasan terhadap jurnalis berulang karena pelaku dalam kasus sebelumnya tidak diadili," kata Erick.

Anggota masyarakat seharusnya tidak main hakim sendiri. Bila keberatan dengan pemberitaan di media, gunakan mekanisme protes secara beradab dengan cara melaporkan media ke Dewan Pers. AJI mengimbau jurnalis menaati kode etik jurnalistik dan bekerja profesional.

Selain itu, AJI Jakarta mendorong pemimpin redaksi memperhatikan keselamatan dan keamanan jurnalisnya yang meliput aksi massa yang berpotensi konflik dan mengancam kerja-kerja jurnalistik. Perusahaan media harus bertanggungjawab terhadap keselamatan dan keamanan jurnalisnya yang sedang bertugas.

Kasus kekerasan serupa juga dilakukan oleh peserta aksi pada 4 November dan 2 Desember 2016 lalu terhadap beberapa jurnalis. Sampai detik ini, pengaduan di Kepolisian Jakarta Pusat yang disampaikan oleh jurnalis Kompas TV pada awal November belum jelas pengusutannya.

Dalam kesempatan ini, AJI Jakarta mendorong Polres Jakarta Pusat untuk serius mengusut pelaku kekerasan yang memukuli jurnalis Kompas TV pada awal November tahun lalu.

(mdk/ian)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gedung Putih Batal Gelar Buka Puasa Bersama, Ini Penyebabnya

Gedung Putih Batal Gelar Buka Puasa Bersama, Ini Penyebabnya

Acara buka puasa bersama para komunitas Muslim Amerika sedianya diselenggarakan pada Selasa (2/4).

Baca Selengkapnya
30 Ucapan Menyambut Malam Lailatul Qadar yang Indah, Malam yang Penuh dengan Kemuliaan

30 Ucapan Menyambut Malam Lailatul Qadar yang Indah, Malam yang Penuh dengan Kemuliaan

Merdeka.com merangkum informasi tentang 30 ucapan menyambut malam lailatul qadar yang indah dan penuh makna.

Baca Selengkapnya
Kata-kata Ngabuburit Lucu Seputar Ramadan yang Menghibur dan Bikin Ngakak

Kata-kata Ngabuburit Lucu Seputar Ramadan yang Menghibur dan Bikin Ngakak

Merdeka.com merangkum informasi tentang kata-kata ngabuburit lucu seputar Ramadan yang menghibur dan bikin ngakak.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
8 Cara Ngabuburit yang Seru, Lakukan Ini agar Puasa Lebih Berwarna

8 Cara Ngabuburit yang Seru, Lakukan Ini agar Puasa Lebih Berwarna

Merdeka.com merangkum informasi tentang 8 cara ngabuburit yang seru, mulai dari berburu takjil gratis, hingga ikut dalam kajian yang diadakan di masjid-masjid.

Baca Selengkapnya
35 Pantun Pembukaan Ceramah Lucu, Bisa Bikin Jemaah Terhibur

35 Pantun Pembukaan Ceramah Lucu, Bisa Bikin Jemaah Terhibur

Merdeka.com merangkum informasi tentang pantun pembukaan ceramah lucu yang bisa bikin jemaah terhibur.

Baca Selengkapnya
Bacaan Sholat Nisfu Sya'ban, Berikut Tata Cara Sholatnya di Malam Penuh Berkah

Bacaan Sholat Nisfu Sya'ban, Berikut Tata Cara Sholatnya di Malam Penuh Berkah

Merdeka.com merangkum tentang bacaan sholat nisfu sya'ban dan bacaan doanya.

Baca Selengkapnya
FOTO: Pemudik Mulai Padati Stasiun Pasar Senen, 42 Ribu Penumpang Kereta Sudah Meninggalkan Jakarta

FOTO: Pemudik Mulai Padati Stasiun Pasar Senen, 42 Ribu Penumpang Kereta Sudah Meninggalkan Jakarta

Lebih dari 42 ribu penumpang telah diberangkatkan dari Stasiun Gambir, Pasar Senen dan beberapa stasiun lainnya di wilayah Daop 1 Jakarta.

Baca Selengkapnya
Polda Metro Hentikan Kasus Aiman Terkait Dugaan Informasi Hoaks

Polda Metro Hentikan Kasus Aiman Terkait Dugaan Informasi Hoaks

Penyidik Polda Metro Jaya mengeluarkan Surat Penghentian Penyidikan Perkara (SP3) terhadap kasus Aiman

Baca Selengkapnya
FOTO: Kepadatan Masjid di Jakarta yang Penuh Kekhusyukan Umat Muslim Melaksanakan Salat Tarawih di Malam Pertama Ramadan 1445 Hijriah

FOTO: Kepadatan Masjid di Jakarta yang Penuh Kekhusyukan Umat Muslim Melaksanakan Salat Tarawih di Malam Pertama Ramadan 1445 Hijriah

Salat Tarawih yang digelar pada malam pertama pada bulan suci Ramadan 1445 Hijirah dipadati umat Muslim.

Baca Selengkapnya