Merdeka.com - Penggusuran lahan PT KAI guna pengaktifan rel dari Stasiun Tawang menuju Pelabuhan Tanjung Emas di Kebonharjo, Kelurahan Tanjung Emas, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang, Kamis (19/5) berujung rusuh. Setidaknya tujuh anggota Brimob Polda Jateng dan satu warga meninggal dunia.

Pantauan merdeka.com, aksi pelemparan batu oleh warga terhadap personel Brimob Polda Jateng sampai saat ini masih berlangsung. Bahkan puluhan kali, petugas Brimob Polda Jateng memberikan tembakan peringatan ke udara.

"Jangan salah tafsir yah. Ini kita tembakkan ke atas! Nanti dikira ke orangnya!" tegas AKBP Wawan salah seorang perwira yang memimpin pasukan Brimob Polda Jateng.

Kemudian, seorang warga Jami'an (60) meninggal dunia karena serangan jantung saat melihat tiga unit alat berat dan ribuan pasukan Brimob Polda Jateng dan TNI yang melakukan upaya pembongkaran bersama petugas PT KAI.

Hingga berita ini ditulis, Brimob Polda Jateng yang dipimpin langsung oleh Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Burhanudin masih melakukan upaya pembersihan, dan menghalau warga yang berupaya untuk menghalang-halangi pembongkaran rumah.

Berikut data korban Brimob Polda Jateng yang terluka akibat bentrok penggusuran lahan PT KAI :

1. Ipda Roni Hidayat, anggota subden 1 (luka parah tangan kiri, dan tembus atas bawah)

2. Bripka I Wayan Sudarya, anggota Subden 2 (luka parah bahu kanan, dan punggung tangan kiri)

3. Bripka Suparno, anggota Subden 1, (luka lutut kiri)

4. Bripda Muh Imron, anggota Subden 3 (mengalami hest stroke)

5. Bharada Muh Bandiadi, anggota Subden 3 (mengalami Hest stroke)

6. Brigadir Ari Anggriato, anggota Subden 1 (Diagnosa Jantung)

7. Brigadir Sigit Pramono, anggota Subden 3, masih dalam perawatan.

Ketujuh anggota brimob dalam keadaan belum sadar. Dan saat ini masih dalam perawatan di RS Pantiwiloso Dr Cipto, Kota Semarang, Jawa Tengah.