Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rumah Tak Rusak Berat, Korban Gempa Cianjur Diminta Kembali ke Rumah

Rumah Tak Rusak Berat, Korban Gempa Cianjur Diminta Kembali ke Rumah Potret pilu gadis 7 tahun ditemukan tewas tertimbun reruntuhan gempa Cianjur. ©Mas Agung Wilis/AFP

Merdeka.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau, warga yang memiliki rumah tidak dalam kondisi rusak berat akibat gempa di Cianjur, Jawa Barat, untuk kembali ke rumah. Karena potensi gempa susulan mulai berkurang.

“Kalau misal rumahnya tidak mengalami kondisi seperti tiga yang saya sebutkan, ini bisa kembali lagi untuk melihat rumahnya,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam Disaster Briefing yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin (28/11).

Dalam pemantauan BNPB selama di lapangan beberapa waktu belakangan, Abdul mengatakan, pemerintah sudah mulai dapat memilah pengungsi berdasarkan kerusakan rumahnya. Memang benar, jika sejumlah rumah mengalami rusak berat, katanya lagi.

Kerusakan kategori berat dapat dilihat dari kondisi rumah dengan tiang yang patah, dinding terbuka atau kuda-kuda atap yang bergeser, sehingga dikhawatirkan akan ambruk bila terjadi guncangan.

Sayangnya, situasi saat ini lebih banyak warga dengan kondisi rumah rusak ringan atau mengalami retak di bagian luar dan masih kuat secara struktur justru tidak berani kembali ke dalam rumah dengan alasan masih takut dan tidak percaya diri.

“Misalkan malam masih kurang percaya diri okelah masih bisa di luar. Tapi kalau siang hari aktivitas memasak atau lain-lain ini sudah bisa dijalankan di rumah masing-masing,” ujarnya seperti dilansir dari Antara.

Abdul melanjutkan, aktivitas ekonomi di lapangan nampak mulai bisa dilakukan kembali karena di sepanjang jalan baik toko, warung ataupun pasar-pasar sudah dibuka kembali. Artinya, pemenuhan kebutuhan logistik sudah mulai bisa berjalan kembali.

Jika kekurangan kebutuhan logistik terkiat terpal, alas tenda atau selimut, Abdul mengakui masih ada yang mengadukannya dan akan terus diberikan oleh Pemerintah. Namun terkait dengan makanan, dirinya merasa sudah dapat menjangkau semua pengungsi.

“Kalau logistik per makanan saya rasa itu sudah tidak ada yang tidak terjangkau. Kurang mungkin, tapi tidak ada yang bisa lengkap dalam kondisi normal, kurang mungkin tapi kalau tidak terjangkau saya yakin sudah tidak ada,” ujarnya.

Abdul menyatakan tidak mungkin Pemerintah dapat membiarkan pengungsi dengan rumah tidak rusak berat bertahan lama di pengungsian, karena kehidupan harus pulih dan aktivitas ekonomi harus berjalan.

Kepala BMKG juga sudah mengimbau bahwa potensi gempa susulan mulai berkurang, sehingga diharapkan masyarakat mau bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang kondusif agar setiap penanggulangan bencana atau informasi yang ada dapat disalurkan dengan baik.

Hal tersebut bertujuan agar memberikan perasaan aman pada masyarakat, serta bisa memulai aktivitas ekonomi yang pulih dari trauma sosial.

“Kalau kita mulai sibuk kembali, maka trauma kita atau aspek psikologis bisa hilang. Ini mungkin imbauan yang bisa kami dari BNPB dan posko utama tanggap darurat berikan,” tutupnya.

(mdk/fik)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
31 Rumah di Ciangsana Bogor Rusak Akibat Ledakan Gudang Amunisi TNI

31 Rumah di Ciangsana Bogor Rusak Akibat Ledakan Gudang Amunisi TNI

Pemerintah Kabupaten Bogor memiliki waktu 14 hari melakukan asesmen rumah warga yang rusak.

Baca Selengkapnya
Penyebab Banjir Parah di Kudus, Ribuan Rumah Terendam & 6 Meninggal Dunia

Penyebab Banjir Parah di Kudus, Ribuan Rumah Terendam & 6 Meninggal Dunia

Banjir di Kudus karena hujan lebat yang mengguyur sejak Sabtu (10/3) lalu.

Baca Selengkapnya
Seribu Lebih Rumah Terendam Banjir Usai Hujan Sepekan, Jambi Siaga Tiga

Seribu Lebih Rumah Terendam Banjir Usai Hujan Sepekan, Jambi Siaga Tiga

Akibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Gempa M5,9 di Lebak Rusak Enam Rumah, BPBD Banten: Tidak Ada Korban

Gempa M5,9 di Lebak Rusak Enam Rumah, BPBD Banten: Tidak Ada Korban

Gempa magnitudo 5,9 di kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak,Banten, Rabu (3/1) pagi menyebabkan enam rumah warga rusak.

Baca Selengkapnya
Ratusan Bangunan Rusak Akibat Puting Beliung, Pemkab Sumedang Tetapkan Status Tanggap Darurat

Ratusan Bangunan Rusak Akibat Puting Beliung, Pemkab Sumedang Tetapkan Status Tanggap Darurat

Sebanyak 191 bangunan mengalami kerusakan akibat diterjang angin puting beliung.

Baca Selengkapnya
Nestapa Nenek Amsiah, Lagi Pules Tidur Tertimpa Atap Ambruk dan Meninggal Dunia

Nestapa Nenek Amsiah, Lagi Pules Tidur Tertimpa Atap Ambruk dan Meninggal Dunia

Hujan disertai angin kencang di Depok menyebabkan sejumlah rumah mengalami karena ambruk.

Baca Selengkapnya
Ledakan di Bangkalan Mengakibatkan Sejumlah Rumah Rusak, Gegana Turun Tangan

Ledakan di Bangkalan Mengakibatkan Sejumlah Rumah Rusak, Gegana Turun Tangan

Ledakan di bangunan barang rongsokan itu terjadi sekitar pukul 09.00 WIB.

Baca Selengkapnya
Banjir di Bekasi, BNPB: Sebagian Besar Rumah dalam Keadaan Kosong Ditinggal Mudik

Banjir di Bekasi, BNPB: Sebagian Besar Rumah dalam Keadaan Kosong Ditinggal Mudik

Sebanyak 500 keluarga menjadi korban banjir di Bekasi

Baca Selengkapnya
TNI Laporkan 44 Rumah Warga yang Rusak Buntut Ledakan Gudang Amunisi Kodam Sudah Diperbaiki

TNI Laporkan 44 Rumah Warga yang Rusak Buntut Ledakan Gudang Amunisi Kodam Sudah Diperbaiki

TNI telah memperbaiki total sebanyak 44 rumah yang terkena dampak ledakan Gudang Amunisi Daerah Desa Ciangsana, Bogor.

Baca Selengkapnya