Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di Solo Terhambat Izin Pemprov Jateng

Merdeka.com - Keinginan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo untuk menjadikan RSUD Bung Karno sebagai rujukan penanganan Covid-19 tak kesampaian. Wacana tersebut justru mendapatkan hambatan dari Pemprov Jawa Tengah yang tidak mengeluarkan perizinan.

Awalnya Pemkot Solo memang berencana menjadikan RSUD Bung Karno sebagai sentral penanganan Covid-19. Perlengkapan serta peralatan pendukung pun telah disiapkan, termasuk ruang isolasi.

"Sebenarnya persiapannya sudah kami lakukan. Gedung, peralatan pendukung dan ruang isolasi sudah siap. Tapi sampai sekarang izinnya belum keluar," kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Solo, Ahyani, Selasa (14/4).

Dia menyampaikan, sampai saat ini Pemkot Solo masih menunggu perizinan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Karena untuk penunjukan rumah sakit yang menangani Covid-19, kewenangannya ada di provinsi.

Pemkot Solo sudah mengajukan surat beberapa waktu lalu. Namun sampai saat ini belum ada respon dari Pemprov Jateng.

Selain gedung dan perlengkapan pendukung, pihaknya juga menyiapkan alat pelindung diri (APD) dalam jumlah yang memadai. Pemkot Solo, dikatakannya, banyak menerima bantuan APBD dari masyarakat dalam jumlah yang cukup.

Rumah sakit yang ada di Kelurahan Semanggi tersebut diperkirakan bisa menampung hingga 200 pasien. Hanya saja kendala utama RS ini adalah tenaga medis, karena merupakan RS baru.

"Untuk tenaga medis kita akan bekerjasama dengan Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI). Mereka siap untuk memberikan bantuan tenaga medis," pungkas Sekda Kota Solo ini.