Rumah Sakit Beberkan Mahalnya Penanganan Covid-19
Merdeka.com - Direktur Utama RSUD Dr. Soetomo dr Joni Wahyuhadi mengungkapkan pentingnya penanganan Covid di hulu alias di tengah masyarakat. Lantaran jika sudah masuk ke rumah sakit, maka penanganan Covid-19 akan memakan biaya tinggi.
"Upaya pencegahan di hulu, melakukan kontak tracing isolasi sedemikian rupa sehingga tidak menjalar. Upaya di hulu di samping lebih murah bahayanya juga lebih sedikit, dan mempunyai nilai yang lebih besar dibandingkan upaya di hilir. Upaya di hilir terutama untuk rumah sakit memerlukan biaya yang sangat besar," ujar dia dalam Penyampaian Rekomendasi Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Jumat (30/7).
Dia menjelaskan bahwa Covid merupakan penyakit yang memiliki dampak sistemik. Artinya tidak hanya menyerang organ pernapasan saja. "Ternyata dari 7.000 lebih pasien yang kami rawat banyak organ yang terkena. sehingga perawatannya membutuhkan biaya yang luar biasa," ungkap dia.
Naiknya biaya perawatan, lanjut dia, dikarenakan peralatan maupun teknologi medis yang digunakan dalam perawatan. Penggunaan alat-alat teknologi tersebut harus diakui tidak murah.
"ECMO (extracorporeal membrane oxygenation) sangat luar biasa biaya yang dikeluarkan. ECMO tidak sesederhana yang kita bayangkan memerlukan tim yang kuat, yang ahli terampil. Karena memindahkan fungsi paru-paru ke dalam mesin keliru sedikit akan mortalitas yang terjadi," urainya.
"Soetomo mendapatkan satu ECMO. Namun kebutuhan ECMO tinggi sekali. Kami meminjam ECMO dari Kementerian Kesehatan, dari beberapa rumah sakit, bahkan dari Kalimantan pinjam untuk memberikan layanan kepada pasien yang terindikasi ECMO. Itu biayanya luar biasa besar," lanjut dia.
Karenanya memang perlu berbagai dukungan, terutama dari sisi pendanaan. Dengan demikian penanganan pasien Covid-19 di rumah sakit dapat berjalan dengan baik.
"Kami hitung-hitung tahun 2020 kemarin cost yang dikeluarkan juga dengan pembangunan sarana yang ada, total sekitar Rp 700 miliar. Untuk tahun 2021 ini kami dapat support dari Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat dan harus mengeluarkan anggaran dari fungsional rumah sakit sendiri yang cukup besar. Karena pasiennya makin berat, makin banyak," tandasnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen
Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaBegini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu
Di musim hujan, anak-anak rentan sakit. Karenanya sebagai orangtua, Anda wajib mengantisipasi dan melakukan pencegahan.
Baca SelengkapnyaPenyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pascaledakan, Pihak RS Semen Padang Hentikan Sementara Operasional Rumah Sakit
Manajemen rumah sakit sedang mengevakuasi seluruh pasien rawat inap yang terdata sebanyak 102 orang.
Baca SelengkapnyaDua Rumah Sakit di Sumedang Terdampak Gempa, Ratusan Pasien Dievakuasi
Dua Rumah Sakit di Sumedang Terdampak Gempa, Ratusan Pasien Dievakuasi
Baca SelengkapnyaSering Marah-Marah dan Kurang Percaya Diri, Petugas KPPS Dibawa ke Rumah Sakit Jiwa
Dia yakin jika MAH sudah dirawat sesuai standar operasional pekerja.
Baca SelengkapnyaDari Luar Rumah Sederhana Ini Tampak Biasa Saja, Dalamnya Ternyata Bisa Dihuni Puluhan Keluarga, Begini Penampakannya
Siapa sangka, rumah sederhana ini bisa dihuni puluhan keluarga.
Baca SelengkapnyaKemenkes Pastikan Puskesmas dan Rumah Sakit Siaga 24 Jam Saat Pemilu
Fasyankes (berupa) puskesmas dan rumah sakit, siaga 24 jam, pada tanggal 14-15 Februari 2024
Baca SelengkapnyaMenyusuri Bekas Rumah Pemotongan Hewan Peninggalan Belanda di Semarang, Kini Kondisinya Angker dan Terbengkalai
Rumah itu sempat menjadi tempat tidur para pemulung dan anak jalanan.
Baca Selengkapnya