Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rumah Jagal di Solo Buang Darah dan Organ Tubuh Anjing ke Sungai Bengawan Solo

Rumah Jagal di Solo Buang Darah dan Organ Tubuh Anjing ke Sungai Bengawan Solo Rumah Jagal di Solo Buang Darah dan Organ Tubuh Anjing ke Sungai Bengawan Solo. ©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Kabar mengejutkan datang dari Kota Solo. Koalisi Dog Meat Free Indonesia (DMFI) menemukan darah dan organ tubuh anjing yang dialirkan ke Sungai Bengawan Solo setiap hari. Hal ini diketahui dari hasil investigasi DMFI dalam mengungkap operasi perdagangan daging anjing di sepanjang Sungai Bengawan Solo belum lama ini.

Koordinator Perwakilan Dog Meat Free Indonesia (DMFI) Solo, Mustika mengatakan, darah dan organ Tubuh serta limbah kotoran tersebut berasal dari rumah jagal anjing ilegal. Limbah tersebut mengalir ke sungai dari hulu .

"Investigasi terkini yang dilakukan oleh Koalisi DMFI telah mengungkap operasi perdagangan daging anjing yang kotor, kejam dan illegal di sepanjang Sungai Bengawan Solo. Darah dan limbah kotoran dari rumah jagal anjing yang illegal mengalir ke sungai dari hulu sungai. Padahal disitu anak-anak bermain dan orang- orang mencuci pakaian dan alat masak mereka, serta memancing ikan," ujar Mustika, Rabu (31/8).

Rekaman yang telah dikumpulkan awal bulan ini, dikatakan Mustika, menunjukkan adanya darah dan organ tubuh anjing mengalir ke Sungai Bengawan Solo. Limbah tersebut berasal dari 3 rumah.

"Jagal tersebut setiap harinya membunuh sekitar 15 anjing dengan cara yang kejam," katanya.

Pihaknya mengimbau pihak berwenang di Indonesia mengenai bahaya dari operasi perdagangan dan pemotongan daging anjing sejak tahun 2017. Meskibanyak kota dan kabupaten sudah mengambil tindakan tegas guna mengakhiri perdagangan ini, namun perdagangan daging anjing di Kota Solo masih terus berjalan.

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka masih belum juga mengambil tindakan tegas guna menghentikan perdagangan. Gibran terus menutup mata terhadap hal yang berpotensi menimbulkan bencana pada kesehatan masyarakatnya, belum lagi penderitaan tiada tara pada hewan.

"Investigasi oleh tim DMFI menunjukkan bahwa sebagian besar anjing yang dipakai untuk memenuhi permintaan daging anjing di Jawa Tengah telah diangkut secara ilegal dari Jawa Barat. Dimana rabies masih bersifat endemic dan secara ilegal pula diselundupkan ke rumah- rumah jaga.

"Di Jawa Tengah, permintaan terbanyak berasal dari Kota Solo. Kami menyiapkan bukti-bukti dan menyerahkannya ke Pemerintah Kota Solo maupun kota dan kabupaten lainnya serta para pemimpin daerah di Indonesia. Memperingatkan akan adanya resiko yang ditimbulkan perdagangan ini," katanya.

Mustika mengemukakan, pihaknya telah bertahun-tahun melakukan investigasi. Namun tetap saja sangat mengejutkan melihat betapa kejamnya perdagangan daging anjing.

"Melihat Sungai Bengawan Solo terkontaminasi dengan darah dan sisa potongan anjing yang dibunuh dengan kejam," kata dia.

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengaku telah menerima laporan tersebut. Ia juga mengaku telah menerjunkan tim ke lokasi di Sungai Bengawan Solo.

"Kita sudah kirim tim ke lokasi pembuangan darah dan kotoran jagal anjing untuk melakukan pengecekan. Sudah ketahuan orangnya siapa yang membuang," tandasnya.

Gibran mengancam akan memberikan sanksi tegas kepada para selaku. Sanksi diberikan agar perbuatan serupa tidak terulang," katanya.

(mdk/rhm)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mudah Ditemukan di Sekitar Rumah, Berikut 5 Buah Segar Penurun Gula Darah

Mudah Ditemukan di Sekitar Rumah, Berikut 5 Buah Segar Penurun Gula Darah

Beberapa buah manis yang mudah ditemui di sekitar rumah ini bisa bantu turunkan gula darah loh! Berikut daftarnya.

Baca Selengkapnya
Heboh Gundukan bak Gunung Baru Muncul Usai Gempa Bawean Jatim, Ini Penjelasan Ahli

Heboh Gundukan bak Gunung Baru Muncul Usai Gempa Bawean Jatim, Ini Penjelasan Ahli

Gundukan yang diduga gunung berapi itu beberapa kali diunggah di media sosial dan diberi nama Bledug Kramesan.

Baca Selengkapnya
Banjir di Touna Sulteng, 1 Warga Meninggal Terseret Arus

Banjir di Touna Sulteng, 1 Warga Meninggal Terseret Arus

Warga yang rumahnya terseret arus sungai sampai saat ini masih mengungsi di rumah ibadah di Desa Tayawa.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Gempa Susulan Berlanjut di Kepulauan Bawean, Jumlah Pengungsi Bertambah Jadi 34 Ribu Jiwa

Gempa Susulan Berlanjut di Kepulauan Bawean, Jumlah Pengungsi Bertambah Jadi 34 Ribu Jiwa

Gempa susulan masih terjadi di Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, banyak warga yang enggan kembali ke rumah dan lebih memilih untuk mengungsi.

Baca Selengkapnya
Belasan Remaja Lompat ke Sungai di Brebes Hindari Tawuran, Tiga Orang Diduga Tenggelam Terbawa Arus

Belasan Remaja Lompat ke Sungai di Brebes Hindari Tawuran, Tiga Orang Diduga Tenggelam Terbawa Arus

Sebanyak 14 remaja memilih melompat ke Sungai Cisanggarung Losari, Brebes untuk menghindari tawuran.

Baca Selengkapnya
Warga Bawean Dengar Dentuman dari arah Laut saat Gempa Tuban, Rumah hingga Masjid Porak Poranda

Warga Bawean Dengar Dentuman dari arah Laut saat Gempa Tuban, Rumah hingga Masjid Porak Poranda

Warga Bawean mendengar adanya suara dentuman yang sangat keras dari arah lautan saat gempa Tuban.

Baca Selengkapnya
Awalnya Iseng, Ibu Rumah Tangga di Lebak Sukses Budidaya Anggur Impor Pakai Pupuk Racikan Sendiri

Awalnya Iseng, Ibu Rumah Tangga di Lebak Sukses Budidaya Anggur Impor Pakai Pupuk Racikan Sendiri

Sejak awal budidaya, Ria sudah lima kali panen dengan kondisi buah yang baik dan lebat.

Baca Selengkapnya
15 Rumah Terbakar di Kwitang Jakpus, 1 Orang Meninggal Dunia

15 Rumah Terbakar di Kwitang Jakpus, 1 Orang Meninggal Dunia

Satu orang meninggal atas nama Amsiah usia 70 tahun, delapan orang luka ringan,

Baca Selengkapnya
Senang dengan Binatang, Ayah Alshad Ahmad Sudah Bulat Akan Menjual Rumah Mewahnya Seharga Rp300 Miliar untuk Membangun Kebun Binatang

Senang dengan Binatang, Ayah Alshad Ahmad Sudah Bulat Akan Menjual Rumah Mewahnya Seharga Rp300 Miliar untuk Membangun Kebun Binatang

Rumah yang menjadi tempat tinggal Alshad Ahmad dan keluarga memiliki luas tanah sekitar 3500 meter persegi.

Baca Selengkapnya