RKUHP Pasal Perzinahan, Wamenkumham: Diatur Salah, Tidak Diatur Lebih Salah
Merdeka.com - Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej mengatakan bahwa untuk menyempurnakan Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) dibutuhkan masukan dari publik dengan disiplin ilmu dan perspektif yang berbeda.
"Hukum pidana itu bukan menara gading. Dia membutuhkan disiplin ilmu lain, dia membutuhkan berbagai perspektif untuk melihat dalam rangka menyempurnakan RUU KUHP," kata Eddy, sapaan akrab Edward, ketika menyampaikan paparan dalam Dialog Publik RUU KUHP, disiarkan di kanal YouTube Kemkominfo TV, dipantau dari Jakarta, Rabu (7/9). Seperti dilansir dari Antara.
Selaras dengan instruksi Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, tutur Eddy melanjutkan, penyusunan RKUHP akan lebih banyak mendengarkan publik, lebih banyak menerima masukan, dan melakukan sosialisasi.
"Agar kita semua lebih paham, lebih 'mahfum' dengan KUHP yang menjadi milik kita bersama," ujar Eddy.
Dalam kesempatan tersebut, Eddy juga mengungkapkan bahwa tantangan terberat bagi tim penyusun RKUHP adalah mencoba mencari titik tengah dan memperkecil perbedaan di antara keanekaragaman usulan, keanekaragaman masukan, maupun keanekaragaman aspirasi mengenai RKUHP.
Salah satu contohnya, ucap dia, adalah ketika mengatur kohabitasi dan perzinahan. Terdapat provinsi yang menyatakan dengan tegas agar kohabitasi dan perzinahan tidak perlu diatur karena masuk ke ranah yang bersifat privat.
Akan tetapi, ketika tim penyusun RKUHP pergi ke Sumatera Barat, tim memperoleh protes karena perzinahan dan kohabitasi merupakan delik aduan karena perbuatan tersebut dianggap melanggar norma agama.
"Jadi, pasal-pasal seperti ini saya selalu mengatakan, diatur salah, tidak diatur lebih salah. Jadi, tidak ada benarnya," ucapnya.
Oleh karena itu, Eddy mengatakan bahwa menyusun RKUHP dibutuhkan lebih banyak masukan dan aspirasi publik yang dapat menjadi jalan tengah dari keanekaragaman aspirasi di Indonesia.
"Menyusun RKUHP dalam suatu bangsa yang multi etnis, multi religi, dan multi kultur itu bukan suatu hal yang mudah," kata Eddy.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bersih-bersih Jelang Ramadan dan Lebaran, Ini Hilangkan Jamur pada Pintu Kulkas Tanpa Disikat
Untuk menyambut Ramadan dan Hari Raya, menjaga kebersihan kulkas agar makanan tetap segar menjadi sangat penting. Berikut adalah tips untuk membersihkannya.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Petasan Meledak di Tangan ASN Pinrang Sulsel
Korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Wahidin Makassar usai kejadian.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
8 Cara Ngabuburit yang Seru, Lakukan Ini agar Puasa Lebih Berwarna
Merdeka.com merangkum informasi tentang 8 cara ngabuburit yang seru, mulai dari berburu takjil gratis, hingga ikut dalam kajian yang diadakan di masjid-masjid.
Baca SelengkapnyaPerbedaan Pilihan Jangan Timbulkan Perpecahan Pasca-Pemilu, Perkuat Kembali Persaudaraan
Perbedaan pilihan saat Pemilu lalu seharusnya bisa disikapi dengan bijak. Sudah saatnya semua pihak ikut menjaga situasi tetap tenang terlebih di bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaHindari Terjadinya Masalah Pencernaan saat Puasa Ramadan dengan Menerapkan 8 Cara Ini
Munculnya masalah pencernaan saat melakukan puasa Ramadan bisa diatasi dengan menerapkan sejumlah cara.
Baca SelengkapnyaKata-kata Menyambut Bulan Ramadhan, Penuh Doa untuk Menyongsong Bulan Suci
Merdeka.com merangkum informasi tentang kata-kata menyambut bulan Ramadhan yang penuh doa.
Baca Selengkapnya3 Hal yang Perlu Diperbaiki Menjelang Ramadan, Salah Satunya Ikhlas Menerima Takdir
Penting untuk mempersiapkan diri menjelang bulan Ramadan.
Baca Selengkapnya