Ritual Penyucian Jiwa ala Bugis Makassar Sambut Ramadan
Merdeka.com - Sama seperti masyarakat Indonesia pada umumnya, warga di Makassar mulai bersiap menyambut datangnya bulan suci Ramadan. Mulai dari mengunjungi tempat-tempat wisata dan berziarah ke makam leluhur, hingga menggelar ritual penyucian jiwa ala Bugis Makassar yang dikenal dengan istilah suru maca.
"Nah ritual suru maca ini yang masih membudaya dilakukan sebelum memasuki Ramadan. Itu ritual adat nenek moyang yang tujuannya menyucikan jiwa," kata Ambo Sakka (67), warga Bugis yang berdomisili di Jalan Sungai Saddang, Makassar, Rabu (1/5).
Suru Maca berarti membaca doa secara bersama untuk dikirimkan kepada leluhur yang telah tiada. Ini merupakan ritual turun temurun yang hingga saat ini masih terlestarikan.
"Itu digelar sepekan sebelum memasuki bulan suci Ramadan. Hampir semua masyarakat Bugis Makassar masih melakukannya. Itu kan sebagai penghormatan saja kepada leluhur yang telah tiada," ujar Ambo.
Dalam pelaksanaannya, ritual suru maca tersebut cukup unik. Beragam jenis kuliner Bugis Makassar dapat dijumpai dalam kegiatan itu.
Mulai dari makanan yang terbuat dari beras ketan yang terdiri dari ketan berwarna putih dan juga ada yang hitam yang disebut dengan nama sokko. Selain itu ada juga kuliner yang berbahan ikan dan ayam kampung yang berperan sebagai lauk, onde-onde serta beberapa sisir pisang raja dan yang terpenting keberadaan pedupaan.
"Semua ragam makanan khas Bugis Makassar yang ada, kemudian diletakkan di atas baki dan dijajar di lantai serta ada juga yang diletakkan di atas ranjang tidur," kata Ambo.
Setelah itu, seorang guru atau tokoh agama setempat memimpin doa dengan membacakan beberapa ayat-ayat suci Alquran dengan tujuan selain mendoakan leluhur keluarga yang menggelar ritual yang telah tiada, juga untuk sarana bersih-bersih jiwa dan rohani sebelum memasuki bulan suci Ramadan.
Setelah pembacaan doa selesai, para keluarga yang menggelar ritual suru maca tersebut, kemudian menyantap makanan yang telah didoakan tadi dan ada juga yang dibagikan kepada tetangga sekitarnya.
"Tetangga sekitar juga tak luput dipanggil atau dibawakan makanan yang telah dibacakan doa tadi. Tujuannya agar bersama-sama mendapatkan berkah dari Allah SWT di bulan Ramadan," Ambo menandaskan.
Reporter: Eka HakimSumber: Liputan6.com
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengulik Tradisi Ruwatan, Ritual Buang Sial dan Penyucian Diri ala Masyarakat Jawa
Masyarakat Jawa masih rutin melaksanakan tradisi tersebut sebagai bentuk penyucian diri.
Baca SelengkapnyaMengenal Basuluak, Ritual Berdiam Diri saat Bulan Ramadan dari Minang yang Kini Mulai Ditinggalkan
Ritual jemaah penganut Tarekat Naqsyabandiah di Ranah Minang ini menghabiskan waktu di Bulan Ramadan dengan berzikir dan berdoa kepada Allah.
Baca Selengkapnya5 Tradisi Masyarakat Sumatra Utara Menyambut Datangnya Ramadan, Salah Satunya Pesta Tapai
Di Provinsi Sumatra Utara, masyarakat menyambut bulan suci ini dengan ragam tradisi yang berbeda-beda dan tentunya penuh makna.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mencicipi Kue Ka Khas Pulau Seribu, Hanya Ada saat Ritual Nelayan Pulang Melaut
Kelezatan kue ka hadir berbarengan dengan dalamnya makna yang dipercaya oleh masyarakat sekitar.
Baca SelengkapnyaDigelar Setiap Jelang Tahun Baru Imlek, Begini Serunya Ritual Pao Oen di Kota Solo
Tradisi itu digelar dengan harapan menyambut tahun baru Imlek dengan jiwa raga yang bersih.
Baca SelengkapnyaSambut Ramadan dengan "Perang Air", Ini Makna di Balik Tradisi Gebyuran Bustaman di Semarang
Tradisi ini sudah ada sejak tahun 1743 dan diwariskan secara turun-temurun.
Baca SelengkapnyaMengenal Balimau Kasai, Tradisi Bersuci Sambut Hari Ramadan Khas Masyarakat Kampar Riau
Dalam menyambut bulan Ramadan, setiap daerah memiliki tradisinya masing-masing yang unik dan penuh makna.
Baca SelengkapnyaSerunya Kerapan Kerbau Tradisi Petani di Lumajang Jelang Masa Tanam
Selain sebagai hiburan, menyaksikan keseruan kerbau beradu kecepatan, kultur ini juga sebagai simbol rasa syukur dan doa para petani,
Baca SelengkapnyaMengenal Tari Batin, Kesenian Upacara Adat Lampung Barat yang Menjadi Simbol Keagungan
Salah satu kesenian berasal dari Lampung Barat ini menjadi simbol suatu kehormatan dan kebesaran yang dipertunjukkan pada upacara ritual yang sakral.
Baca Selengkapnya