Merdeka.com - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini memulangkan 52 penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) alias tunawisma yang selama ini menghuni lingkungan pondok sosial (Liponsos) Keputih Surabaya. Tunawisma yang dipulangkan itu terdiri dari anak jalanan, penderita gangguan jiwa, dan gelandangan.

Risma menyiapkan sembilan mobil untuk memulangkan tunawisma itu ke 22 kabupaten dan kota yang ada di Jawa Timur. Menurut Risma, 52 orang yang ditemukan di jalanan Kota Surabaya itu sudah siap dipulangkan karena saat berada di Keputih, mereka mendapat pelatihan dan bimbingan rohani.

"Sebelum dilakukan pemulangan, kami sudah berkoordinasi dengan kabupaten atau kota tempat mereka berasal," kata Risma di Surabaya, kamis (3/4).

Pemulangan 52 PMKS itu, lanjut Risma, juga mengurangi jumlah penghuni Liponsos Keputih yang sudah overload. Sebab, tempat penampungan sosial yang berada di Keputih, Kecamatan Sukolilo itu, hanya berkapasitas 400 orang.

Risma menuturkan, jumlah itu terus bertambah meski tempatnya sudah tidak mampu lagi menampung penghuni baru. "Tapi ya bagaimana lagi, mereka juga manusia, saya kasihan kalau terus berada di jalanan. Lebih baik mereka berada di Liponsos agar mendapat pelatihan dan bimbingan rohani," papar mantan Kepala Dinas Pertamanan tersebut.

Memang, diakui wali kota perempuan pertama di Kota Pahlawan ini, kalau pihaknya cukup rajin dan sangat aktif menggelar razia para PMKS di Surabaya. "Jika saat kena razia itu, mereka membawa identitas yang jelas (KTP), maka akan dikembalikan ke keluarganya. Namun jika tidak ditemukan, maka ditampung di Liponsos," tandas dia.