Ridwan Kamil Wanti-Wanti Pembagian Bansos Corona Tunai Rp300.000 Tak Bikin Kerumunan
Merdeka.com - Alokasi bantuan sosial dari pemerintah pusat untuk daerah Jawa Barat menyasar 7.421.816 keluarga penerima manfaat (KPM). Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menegaskan pemotongan bantuan akan berujung pada ranah pidana.
Jumlah total PKH itu akan dibagi kelompok sesuai jenis bantuan yang diberikan. Rinciannya, 1.718.362 warga akan masuk dalam daftar penerima Program Keluarga Harapan (PKH). Lalu, 3.515.180 akan menerima bansos program sembako dan 2.188.274 KPM akan menerima bantuan sosial tunai (BST).
Ridwan Kamil mengimbau kepada para penerima bantuan agar menggunakannya dengan bijak, khususnya penggunaan bantuan sosial tunai sebesar Rp300.000 per bulan selama empat bulan ke depan. Utamakan kebutuhan primer karena bantuan ini tujuannya menjaga ketahanan sosial keluarga sekaligus menggerakkan ekonomi di daerah.
Selain itu, ia mengingatkan bahwa distribusi harus berjalan lancar. Jangan ada praktik pemotongan. Jika ada, maka yang terlibat akan berurusan dengan hukum dan ditindak secara tegas.
"Presiden memberikan arahan kepada Pemda harus mengawal langsung, untuk memastikan tidak ada pemotongan. Potongan (bantuan) dengan alasan apa pun ranahnya pidana akan ditindak secara tegas," tegas Ridwan Kamil di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (4/1).
Di lain pihak, Ridwan Kamil meminta perbankan yang bekerja sama dalam penyaluran bantuan bisa menyempurnakan sistem. Tujuannya, agar tidak ada antrean hingga kerumunan.
"Kita belajar di tahun 2020, kita titip ke perbankan, kalau pun ada antrean, harus sesuai dengan protokol kesehatan. Mudah-mudahan diikuti dan ditaati. Tidak viral. Saya sudah menginstruksikan lewat Kadinsos, manajemen pemanggilan antrean tidak boleh sembarangan. Tidak boleh berkerumun, pelayanan tidak terlalu lama," terang pria yang akrab disapa Emil itu.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos
Pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaBansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu
Masyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.
Baca SelengkapnyaPemerintah Bantah Kenaikan Harga dan Kelangkaan Beras Akibat Program Bansos Pangan, Begini Penjelasannya
Pemerintah membantah kenaikan harga dan kelangkaan beras karena program bansos pangan yang aktif dibagikan belakangan ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Presiden Jokowi Tegaskan Bantuan Pangan Bulog Adalah Solusi Hadapi Kenaikan Pangan
Presiden menjelaskan bahwa kenaikan harga ini dipicu kegagalan panen yang disebabkan oleh bencana Elnino di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaCak Imin Minta Pendukung AMIN Tunggu Sampai Perhitungan Suara: Ancaman Kecurangan Makin Nyata
Calon Presiden (Capres) nomor urut dua, Prabowo Subianto mendapat informasi bahwa ada rencana untuk merusak surat-surat suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Cek Stok Beras di Gudang Bulog Cibitung dan Serahkan Bantuan Pangan
Presiden menyampaikan pemenuhan kebutuhan pangan merupakan prioritas pemerintah saat ini.
Baca SelengkapnyaJelang Hari Tenang, PKS Serukan Kepada Pendukung AMIN Jaga Basis Jawa Barat
Jika tren angka 51,8 persen Prabowo-Gibran terus naik maka potensi satu putaran cenderung meningkat.
Baca SelengkapnyaRano Karno Curhat Baliho Hilang, Ini Respons Ganjar
Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Prabowo menegaskan relawan dan pendukung pasangan calon Ganjar-Mahfud di Tangerang Raya tidak pernah gentar untuk berjuang.
Baca SelengkapnyaJelang Hari Pencoblosan Pemerintah Setop Penyaluran Bansos, Ini Alasannya
Penyaluran bansos beras kemasan 10 kg dihentikan sementara pada 8-14 Februari 2024.
Baca Selengkapnya