Ridwan Kamil Usai Disuntik Calon Vaksin Covid Tahap 3: Reaksi 5 Menit Pegal-Pegal
Merdeka.com - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menuntaskan penyuntikan uji klinis calon vaksin Covid-19 tahap ketiga. Ia berharap semua proses penemuan vaksin bisa lancar, karena ada tantangan yang akan lebih berat, salah satunya proses distribusi dan penyuntikan kepada masyarakat.
Seperti dua kunjungan sebelumnya, penyuntikan kali ini pun dilaksanakan di Puskesmas Garuda, Kecamatan Andir, Kota Bandung bersama Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto, Kepala Kejati Jabar Ade Eddy Adhyaksa, dan Kapolda Jabar Irjen Rudy Sufahriadi.
Proses penyuntikan kali ini berlangsung lebih cepat karena tidak ada pengambilan darah. Di luar dari itu, mereka tetap menjalani cek kesehatan sekaligus memonitor kondisi tubuh hingga organ dalam seperti paru-paru.
Di ruang penyuntikan, Ridwan Kamil dilayani oleh dua dokter. Ia disuntik di tangan kiri. Setelah itu ia diminta menunggu selama 30 menit untuk melihat reaksi yang dialami tubuh.
"Kalau saya selama lima menit (pertama setelah disuntik) mengulangi reaksi yang sama, agak pegal, jadi selama lima menit agak susah mengangkat tangan. Tapi sekarang lebih lumayan meskipun ada kerasa (pegal). Dan yang pertama biasanya hari hari berikut agak mengantuk, mudah-mudahan tidak terjadi lagi. Sehingga hasilnya dimonitor baik dan dinyatakan berhasil," kata dia usai penyuntikan, Senin (14/9).
Ia mengatakan total uji klinis bagi setiap relawan ada lima kunjungan. Kunjungan yang ketiga ini juga puncak dari proses penyuntikan dosis dari percobaan vaksin Covid-19.
"Nanti 14 hari dari sekarang barulah akan dites darah kami selama dua kunjungan lagi. Mohon doanya agar hasil nanti dalam dua minggu dari sekarang ada reaksi positif yang baik, yaitu meningkatnya imunitas dan meningkatnya antibodi kami terhadap Covid-19. Mudah-mudahan proses kunjungan dua terkahir juga terjadi kepada seluruh relawan," ucap dia.
Target jumlah 1.600 relawan yang dibutuhkan untuk uji klinis calon vaksin Covid-19 belum terpenuhi. Sejauh ini, baru ada 400-an relawan yang sudah disuntik tahap satu. Sementara yang sudah masih tahap dua sudah 200-an relawan, termasuk Ridwan Kamil di dalamnya.
Selain vaksin yang dikembangkan oleh peneliti Unpad dari perusahaan China, Sinovac, masih ada pengembangan vaksin serupa yang masih berproses di daerah lain.
"Prinsipnya dari kami di daerah mana saja yang cepat dan paling terpercaya. Karena prosesnya setelah ini, pemroduksian berpuluh, ratus juta itu tantangan dan penyuntikannya juga lebih menantang. Karena penyuntikannya harus dua kali. Bayangkan manajemen puluh ratus juta dikali dua periode itu tantangan terbesarnya," ucap dia.
"Maka masukan dari kami salahs atunya, mungkin tni polri bisa diperbantukan untuk mempercepat prosesnya. Kalau tidak, hitungan kami bisa satu tahun sendiri proses pemberian vaskin ke warga," pungkasnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaBisa Sebabkan Masalah dan Penyakit, Ketahui 8 Bagian Tubuh yang Tak Boleh Disentuh Sembarangan
Sejumlah bagian tubuh ternyata tidak boleh kita sentuh sembarangan, terutama dengan kondisi tangan yang belum steril.
Baca SelengkapnyaMengapa Penting untuk Mencuci Telur Sebelum Menyimpannya dan Cara Aman Melakukannya
Sebelum disimpan, telur perlu untuk dicuci dulu secarea menyeluruh untuk mencegah munculnya masalah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaCovid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaMengenal Penyakit Autoimun, Kondisi Tubuh yang Diserang Pelindungnya Sendiri
Penyakit autoimun merupakan kondisi di mana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan dan organ tubuh sendiri.
Baca Selengkapnya7 Masalah Kesehatan yang Sebabkan Keringat Berlebih, Salah Satunya karena Gula
Keringat yang berlebihan ini muncul bukan karena panas matahari atau pakaian Anda yang terlalu tebal, tapi bisa jadi karena masalah pada kesehatan Anda.
Baca Selengkapnya10 Masalah Kesehatan yang Rentan Dialami Bapak-bapak Setelah Usia 40 Tahun
Pada usia 40-an, seiring menerapkan gaya hidup sehat, penting juga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca Selengkapnya