Ridwan Kamil Undang Investor ke Jabar dengan Jamin Kemudahan Perizinan
Merdeka.com - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengundang investor untuk mengembangkan bisnisnya di Jawa Barat. Ia menjamin akan memudahkan hingga memfasilitasi perizinan dari tingkat pemerintah pusat hingga pemerintah daerah.
Hal ini disampaikan saat menghadiri groundbreaking (peletakan batu pertama) PT Meiloon Technology Indonesia (MTI) di Taifa Industrial Estate, Kabupaten Subang.
Diketahui, perusahaan produsen speaker asal Taiwan tersebut baru erelokasi pabriknya di Suzhou, China. Nilai investasi dari kebijakan itu sebesar USD90 juta dan diprediksi bisa menyerap sekitar 3.000 hingga 4.000 tenaga kerja dari Kabupaten Subang.
Menurutnya, kedatangan investor di tengah pandemi bisa berpengaruh signifikan terhadap perekonomian Jabar yang limbung di tengah pandemi Covid-19. Di sisi lain, hal ini menambah optimisme sekaligus membuktikan kepercayaan investor kepada Jawa Barat masih tinggi.
"Karena itu, kepada investor-investor lain, silahkan ikuti jejak langkah dari PT Meiloon Technology ini, untuk segera datang ke Jawa Barat, ke Kabupaten Subang khususnya," kata dia melalui siaran pers yang diterima, Rabu (22/7).
Pria yang akrab disapa Emil ini mengklaim bahwa Jawa Barat memiliki iklim investasi yang baik, kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni dan infrastruktur yang akseptabel. Dia menjamin kemudahan perizinan.
"Kita akan fasilitasi secara maksimal dari pusat sampai ke daerah. Covid-19 ini terus kami lawan, tapi ekonomi juga terus kami buka (secara bertahap)," katanya.
Sementara itu, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa percepatan perizinan yang dilakukan secara kolaboratif dapat menarik investor.
"Investasi ini izinnya diselesaikan dalam waktu satu bulan. Ini adalah contoh konkret di mana kolaborasi antara Pemda Kabupaten, provinsi, dan pusat ini tidak bertele-tele," kata Bahlil.
"Ini contoh untuk disampaikan ke publik bahwa Indonesia sekarang sudah berubah dalam menarik investor," ucap dia.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ridwan Kamil: Investasi di IKN Tembus Rp41 T, Puluhan Proyek Sudah Groundbreaking
Investasi IKN di tahap pertama akan didahulukan untuk investor lokal.
Baca SelengkapnyaInvestasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaPemilu Berjalan Sukses, Jokowi Ingin Investor Lebih Banyak Tanam Modal di Indonesia
Diakui Jokowi, banyak investor yang memilih untuk menunggu untuk berinvestasi di Indonesia saat pemilu 2024 berlangsung.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi soal Investor IKN: Satu Masuk, yang Lain Pasti Berbondong-Bondong Ikutan
Melihat adanya investor asli Kalimantan Timur yang turut serta dalam pembangunan IKN, Jokowi pun menilai hal tersebut sangat baik.
Baca SelengkapnyaMenteri Bahlil Kaget Pajak Hiburan Naik Hingga 75 Persen: Ini Mengganggu Iklim Investasi
Bahlil menilai kenaikan tarif pajak hiburan ini bisa berdampak terhadap perkembangan bisnis di Indonesia.
Baca SelengkapnyaGagasan Hilirasi Gibran Didukung Menteri Investasi, Realisasinya Harus Terus Ditingkatkan
Menurut Bahlil, kebijakan tersebut harus tetap berjalan bahkan ketika ia sudah selesai menjabat.
Baca SelengkapnyaMuncul Gerakan Salam Empat Jari, Ridwan Kamil Optimis Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran
"Berdasarkan angka-angka masih meyakini bisa sekali putaran. Jadi tidak terlalu mempermasalahkan," kata Ridwan Kamil
Baca SelengkapnyaJokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024
Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaGibran sebut Bandung Kerap Dijadikan Percontohan Menjalankan Program Pemerintah Kota Solo
Gibran menilai banyak potensi yang ada di daerah berjuluk Parijs van Java tersebut bisa ditingkatkan dalam skala yang lebih luas.
Baca Selengkapnya