Merdeka.com - Unsur pimpinan di Jawa Barat akan memulai vaksinasi Covid-19 pada Kamis (14/1). Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil meminta tidak ada pihak yang meragukan manfaat vaksin untuk kesehatan.

Rencananya, vaksinasi dimulai oleh Presiden Joko Widodo pada Rabu (13/1). Keesokan harinya, di tingkat Jawa Barat, penyuntikan akan dilakukan sejumlah pimpinan dan tokoh masyarakat. Di antaranya, Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum dan Kapolda Jabar, Irjen Ahmad Dofiri.

“Kepala daerah, gubernur, wali kota, tokoh masyarakat sebagai simbol keteladanan itu akan dimulai hari Kamis. Khusus di Jabar karena saya Pak Pangdam, Pak Kajati sudah disuntik (uji klinis) maka kami tidak akan melakukan (penyuntikan),” kata dia, Selasa (12/1).

“Kami akan mendampingi satu pak wakil gubernur Jabar, kemudian pak kapolda juga berkenan untuk menjadi contoh dan ulama ulama juga sudah beberapa menyatakan kesiapan,” ia melanjutkan.

Dalam kesempatan itu, pria yang akrab disapa Emil itu meminta masyarakat tidak termakan informasi yang menyesatkan soal program vaksinasi. Pasalnya, semua prosedur izin, kesehatan dan fatwa sudah ditempuh oleh pemerintah.

Hanya saja, ia mengakui, keberadaan vaksin tidak serta merta langsung berefek secara cepat pandemi Covid-19 usai, mengingat prosesnya masih panjang. Oleh karena itu, kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan tetap harus dilakukan oleh semua pihak.

“Sumber kekhawatiran sudah terjawab. Jika khawatir urusan klinis kesehatan, BPPOM sudah memberikan izin kemarin, jika urusannya kehalalan, MUI sudah mengeluarkan fatwa," terangnya.

“Jadi tidak ada alasan untuk meragukan. Dan berdasarkan undang undang wabah tahun (19)83, semua yang sudah diwajibkan mendapatkan vaksin tidak boleh menolak. Kalau menolak dianggap membahayakan masyarakat dan negara, oleh karena itu ada denda sampai jutaan yang tentunya tidak kita inginkan,” pungkas Emil.