Merdeka.com - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil memperkirakan tingkat kenormalan kehidupan sosial ekonomi di masa pandemi bisa terjadi pada tahun 2022. Hal tersebut didasarkan pada dinamika yang terjadi mulai dari proses penemuan vaksin, produksi hingga distribusi.

Hal itu ia sampaikan usai merampungkan pengambilan darah sebagai relawan calon vaksin Covid-19 di Puskesmas Garuda, Kota Bandung, Rabu (30/9), bersama Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto, Kepala Kejati Jabar Ade Eddy Adhyaksa, dan Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi.

"Kami melaksanakan kunjungan ke empat, itu adalah proses pengambilan darah dari para relawan setelah dua kali penyuntikan proses vaksin dilakukan," katanya.

"Setelah ini, harusnya, darah kami bereaksi yang harapannya reaksinya peningkatan antibodi sesuai yang diharapkan mendekati 90 persen, sehingga dikategorikan memiliki imunitas Covid. Tidak bisa sekali, pengetesan (pengambilan darah dilakukan lagi pada) Desember, nanti akan diteliti hasil akhirnya," Emil melanjutkan.

Jika dua kali hasil pengambilan darah baik, maka ada prosedur yang harus dilakukan selama tiga bulan ke depan (Maret 2021) untuk pengecekan dampak kesehatan dari peserta vaksin.

"Tapi karena urgensi, kemungkinan, Desember ada kesimpulan sampai berproses menuju Maret mungkin produksi vaksin bisa dimulai di Bio Farma," kata Ridwan Kamil.

Menurut pengamatannya, sejauh ini sudah ada beberapa merek vaksin, tapi jumlahnya terbatas dan tidak diproduksi di dalam negeri. Untuk itu, dia memilih mengandalkan pengembangan vaksin dari Sinovac, China bersama Bio Farma.

Pemerintah pusat juga sudah memonitor mendukung pemerintah pusat melakukan simulasi logistik, karena berbagai wilayah di Indonesia. Karena, distribusi logistik ini banyak tantangan jika dilihat dari segi kontur tanah, daya jangkau dan lainnya.

"Saya menyampaikan secara transparan, harus siap secara mental, proses (produksi vaksin, distribusi dan penyuntikan) ini mungkin sepanjang pada 2021, sehingga normalitasnya baru bisa hadir 2022. Sesuatu yang tidak enak didengar, tapi harus bersiap dengan proses yang panjang ini," tutupnya.