Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ricuh! Mobil Luhut Diadang Massa Pro Haris-Fatia, TNI Turun Tangan

Ricuh! Mobil Luhut Diadang Massa Pro Haris-Fatia, TNI Turun Tangan luhut di sidang haris azhar. ©2023 Merdeka.com/alya

Merdeka.com - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan hadir sebagai saksi dalam persidangan pencemaran nama baik dirinya di PN Jakarta Timur, Kamis (8/6). Sidang dihadiri dua terdakwa, Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti.

Setelah 4 jam berlangsung, pukul 15.38 WIB terlihat mobil Lexus berwarna hitam yang ditumpangi Luhut Pandjaitan keluar dari Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Kamis (8/6).

Massa aksi pendukung Haris-Fatia langsung mengadang mobil tersebut. Sehingga membuat mobil yang ditumpangi Luhut tertahan hingga 5-10 menit di depan pintu masuk pengadilan.

Polisi langsung bergegas membentuk barikade untuk menahan massa aksi yang kian berkerumun di mobil Luhut.

"Bapak-bapak harap masuk! Bapak-bapak kepolisian tolong masuk!" Seru seorang Aparat Penegak Hukum sambil diiringi lagu 'Indonesia Raya' sebagai bentuk orasi dalam mencari keadilan untuk kedua terdakwa.

luhut di sidang haris azhar©2023 Merdeka.com/alya

TNI AD yang turut membantu mengamankan sidang ikut menertibkan massa aksi yang berusaha menerobos barikade. Hingga pada akhirnya, mobil yang ditumpangi Luhut dapat pergi meninggalkan lokasi.

Selang kepergian Luhut, terjadi bentrokan antara massa aksi dengan aparat. Terlihat juga lemparan botol plastik ke arah kerumunan aksi sebagai bentuk protes dari perjalanan sidang yang seharusnya terbuka. Tetapi hingga akhir persidangan tetap dipersulit untuk masuk.

Beberapa dari massa pendukung Haris-Fatia itu juga mengalami luka ringan di bagian kaki. Yang segera diamankan di lokasi seberang.

luhut di sidang haris azhar

©2023 Merdeka.com/alya

Aksi tersebut menyurut ketika perwakilan TNI AD terjun dalam bentrokan dan berusaha mengamankan lokasi kejadian. Diakhiri massa aksi yang meminta Haris dan Fatia untuk memberikan pernyataan atas persidangan hari ini.

Sebelumnya, kericuhan juga sempat terjadi pada awal proses persidangan ketika seorang perwakilan dari masyarakat Papua berusaha masuk ke dalam area Pengadilan Negeri Jakarta Timur.

"Bebaskan Haris dan Fatia!!," teriak massa yang masih tertahan di depan Pengadilan Negeri (PN) Jakarta, Timur, Kamis (8/6).

Duduk Perkara Kasus

Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti terjerat kasus dugaan pencemaran nama baik terhadap Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Keduanya, dilaporkan buntut video yang diunggah di kanal Youtube aktivis HAM Haris Azhar yang dianggap telah menyinggung nama Luhut.

Koordinator KontraS Fatia Maulidiyanti membantah telah mencemarkan nama baik Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan atas sebuah video yang diunggah di kanal Youtube aktivis HAM Haris Azhar.

Fatia mengatakan, konten tersebut ditujukan untuk membeberkan situasi HAM di Papua buntut bercokolnya sejumlah perusahaan ekstraktif di sana.

"Pernyataan yang saya sampaikan di Youtube Haris Azhar ini berdasarkan hasil riset terkait situasi ekonomi politik di Papua. Di mana sebetulnya itu merupakan sebuah bentuk kepentingan publik yang harus dibuka seluas-luasnya terkait situasi politik dan dugaan keterlibatan pejabat publik dalam ekstraktif industri di Indonesia yang mengakibatkan banyaknya faktor pelanggaran HAM yang terjadi di Papua hari ini," ujar Fatia di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (23/11).

Fatia mengaku, konten yang disajikan dalam video itu justru merupakan kepentingan publik yang harus diketahui secara luas. Ia sama sekali tak memiliki niatan untuk merugikan sejumlah pihak. Apalagi mencemarkan nama baiknya.

Konten itu, lanjut Fatia juga demi menguji keterbukaan negara ihwal dugaan keterlibatan bisnis ekstraktif yang dianggap berdampak pada situasi HAM di sana.

"Semuanya murni atas tujuan untuk membuka bagaimana situasi yang terjadi di Papua dan informasi kepada publik terkait situasi real dan juga meminta negara untuk menyelesaikan pelanggaran HAM di Papua," tekannya.

Reporter Magang: Alya Nurfakhira Zahra

(mdk/rnd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
image Rekomendasi
ASN Asal Temanggung Ini Putuskan Jadi Mualaf di Depan Gus Iqdam, Ngaku Dapat 'Hidayah' Lewat Mimpi

ASN Asal Temanggung Ini Putuskan Jadi Mualaf di Depan Gus Iqdam, Ngaku Dapat 'Hidayah' Lewat Mimpi

Momen saat seorang ASN jadi mualaf di hadapan Gus Iqdam dan ribuan jamaah ramai disorot.

Baca Selengkapnya icon-hand
image Rekomendasi
Pensiunan Perwira Polisi Jadi Mahasiswa Baru Tertua di Kampusnya, Ini Sosoknya

Pensiunan Perwira Polisi Jadi Mahasiswa Baru Tertua di Kampusnya, Ini Sosoknya

Seorang Purnawirawan Perwira Polisi berpangkat Kompol dinobatkan sebagai Maba tertua di kampusnya. Berikut ulasannya.

Baca Selengkapnya icon-hand
image Rekomendasi
Potret Terbaru Ravi Atqiyah Ikut Pendidikan Bintara & Berseragam Loreng, Masuk TNI Tanpa Tes Atas Perintah Jenderal Dudung

Potret Terbaru Ravi Atqiyah Ikut Pendidikan Bintara & Berseragam Loreng, Masuk TNI Tanpa Tes Atas Perintah Jenderal Dudung

Seragam loreng dan berkepala pelontos, sosoknya nampak begitu antusias.

Baca Selengkapnya icon-hand
image Rekomendasi
Profil Lengkap Ravi Atqiyah Pemuda Kuasai 4 Bahasa Asing Diloloskan Jenderal Dudung Masuk TNI Tanpa Tes

Profil Lengkap Ravi Atqiyah Pemuda Kuasai 4 Bahasa Asing Diloloskan Jenderal Dudung Masuk TNI Tanpa Tes

Pemuda asal Banten berhasil rebut hati Kasad Jenderal Dudung Abdurachman saat ikut tes Tamtama. Tak tanggung-tanggung, ia diminta langsung Pendidikan Bintara.

Baca Selengkapnya icon-hand
image Rekomendasi
Dua Robot Penjelajah Misi Chandrayaan-3 Mogok di Bulan, Begini Kronologinya

Dua Robot Penjelajah Misi Chandrayaan-3 Mogok di Bulan, Begini Kronologinya

Vikram dan Pragyan, dua robot tulang punggung misi Chandrayaan-3 India ke Bulan mogok.

Baca Selengkapnya icon-hand
CEK FAKTA: Hati-Hati Modus Penipuan Berkedok Lowongan Pekerjaan dari Jobstreet

CEK FAKTA: Hati-Hati Modus Penipuan Berkedok Lowongan Pekerjaan dari Jobstreet

Baru-baru ini modus penipuan berkedok lowongan kerja kembali beraksi.

Baca Selengkapnya icon-hand
Pemilu Sudah Ada Sejak 79 Masehi, Saat Itu Bukan Presiden atau DPR yang Dipilih

Pemilu Sudah Ada Sejak 79 Masehi, Saat Itu Bukan Presiden atau DPR yang Dipilih

Arkeolog menemukan prasasti di Kota Pompeii yang memperlihatkan bukti terlah terjaidnya pemilu.

Baca Selengkapnya icon-hand
Usai Panas Terik, Musim Hujan di Jakarta Bakal Terjadi November

Usai Panas Terik, Musim Hujan di Jakarta Bakal Terjadi November

Awal musim hujan 2023/2024 tidak bersamaan di seluruh Indonesia. Di Jakarta dan daerah lainnya hujan diperkirakan akan dimulai pada November.

Baca Selengkapnya icon-hand
Blusukan Tinjau Waduk Pluit, Kaesang Berambisi Maju Pilgub Jakarta?

Blusukan Tinjau Waduk Pluit, Kaesang Berambisi Maju Pilgub Jakarta?

Kaesang Pangarep ditemani istri blusukan ke Waduk Pluit

Baca Selengkapnya icon-hand
Viral Balap Liar Berujung Kecelakaan di Jakbar, Tiga Orang Diciduk Polisi

Viral Balap Liar Berujung Kecelakaan di Jakbar, Tiga Orang Diciduk Polisi

Warga panik hendak menolong sejumlah orang yang telah terkapar di bahu jalan.

Baca Selengkapnya icon-hand
Dua Piramida yang Terlupakan di Mesir, Bentuknya Bengkok dan Berlapis Emas

Dua Piramida yang Terlupakan di Mesir, Bentuknya Bengkok dan Berlapis Emas

Piramida dibangun oleh para firaun Mesir sebagai tempat pemakaman mereka ketika meninggal dunia.

Baca Selengkapnya icon-hand
Disebut Bidak Catur Jokowi, Ini Respons Kaesang

Disebut Bidak Catur Jokowi, Ini Respons Kaesang

Kaesang juga menegaskan tidak mendapat arahan dari ayahnya untuk silaturahmi dengan relawan ABJ.

Baca Selengkapnya icon-hand