Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ricuh Eksekusi Lahan di Enrekang, Wakapolres Terluka Kena Lemparan Batu

Ricuh Eksekusi Lahan di Enrekang, Wakapolres Terluka Kena Lemparan Batu ilustrasi garis polisi. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Proses eksekusi lahan sengketa di Desa Bubun Lamba, Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang berakhir ricuh. Wakapolres Enrekang, Komisaris Polisi Ismail H Purwanto sampai terluka akibat terkena lemparan massa yang menolak eksekusi lahan.

Kapolres Enrekang, Ajun Komisaris Besar Polisi Arief Doddy Suryawan membenarkan jika Wakapolres Enrekang terluka saat ricuh pengamanan eksekusi lahan di Desa Bubun Lamba, Kecamatan Anggeraja. Arief mengungkapkan, Ismail mengalami luka bagian telinga karena terkena lemparan batu.

"Iya, di bagian daun telinganya tadi. Saya sempat tanya dan sempat terkena (lemparan batu) beliau," ujarnya saat dikonfirmasi melalui telepon, Senin (7/3).

Arief menjelaskan, kronologi terjadinya ricuh saat pengamanan eksekusi lahan berawal saat massa yang menentang melakukan orasi. Arief mengatakan, kelompok yang menentang eksekusi lahan tersebut melempari personel kepolisian yang bertugas melakukan pengamanan.

"Kronologi massa yang menentang itu melakukan orasi. Mereka menentang dan juga melempari batu," ungkapnya.

Tak hanya melempar batu, massa juga membakar satu unit motor. Padahal, kata dia, pihaknya masih melakukan negosiasi dengan perwakilan warga yang menolak eksekusi lahan tersebut.

"Jadi pada saat melakukan negosiasi, mereka membakar motor dan melempari kami. Sehingga kami melakukan tindakan tegas kepolisian dengan menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa," bebernya.

Arief mengaku belum mengetahui siapa yang membakar motor tersebut. Tidak hanya itu, polisi juga belum mengetahui plat kendaraan yang dibakar tersebut.

"Itu yang kami belum tahu, karena saat kami bernegosiasi tiba-tiba ada didorong motor yang dalam kobaran api. Kami belum tau siapa dan plat motornya apa," tegasnya.

Arief menambahkan atas kejadian tersebut, pihaknya mengamankan dua orang yang diduga sebagai provokator. Polisi masih melakukan pendalaman terkait masalah tersebut.

"Sementara ini masih dua orang diamankan dan kita kembangkan," tuturnya.

Arief mengaku saat ini kondisi di Desa Bubun Lamba, Kecamatan Anggeraja sudah kondusif. Ia menyampaikan agar warga tidak perlu takut untuk melintas di tempat tersebut.

"Sudah aman sejak tadi sore. Lalu lintas juga sudah kita buka, mungkin ada masyarakat yang takut masih massa yang berkumpul sehingga tidak berani melintas," ucapnya.

Sementara itu, Penasihat hukum warga pemilik lahan, Ida Hamida mengaku curiga ada pihak yang memprovokasi warga sehingga melempar polisi saat pengamanan eksekusi lahan. Padahal, dirinya sudah mengingatkan kepada kliennya untuk tidak anarkis karena masih menempuh proses hukum lainnya.

"Kami curiga ada yang memprovokasi sehingga mereka melempar. Kami sudah sampaikan agar tidak terpancing," ujarnya kepada wartawan.

Duduk Perkara

Ida mengaku sudah mendapatkan informasi terkait adanya dua orang warga yang ditangkap polisi. Kini keduanya, kata Ida, sudah berada di Polres Enrekang.

"Iya, ada dua orang yang diamankan. Ini kami sementara menuju ke Polres," bebernya.

Ida mengungkapkan, penolakan warga atas eksekusi lahan terjadi setelah adanya putusan Pengadilan Negeri Enrekang tentang perkara lahan seluas 4 ribu meter persegi di Desa Bubun Lamba.

Ia mengungkapkan tanah seluas 4 ribu meter persegi tersebut merupakan milik tujuh kliennya yakni Taro Tajang, Ansyar, Mamu, Dedi, Jamal, Hasanuddin, Darmince, dan Nasruddin.

"Kami menolak eksekusi lahan ini karena mereka ini memiliki sertifikat (hak milik) sejak tahun 2004. Ada banyak kejanggalan dalam putusannya sehingga kami meminta PN Enrekang untuk menunda (eksekusi lahan) sampai upaya hukum yang kami lakukan selesai," tegasnya.

Ida mengungkapkan, lahan 4 ribu meter persegi tersebut digugat oleh tiga orang yakni Hj Saddia, Satiah, dan Sadaria. Mereka bertiga, kata dia, merupakan anak dari Bangun yang mengaku sebagai ahli waris lahan tersebut.

"Yang gugat ini mengaku tanah itu milik mereka karena ada hibah dari Baddu Sabang, tapi tidak ada alas haknya. Dasar mereka itu Surat Keterangan Penyerahan Bidang Tanah ter tanggal 8 September 1978, diberikan secara hibah oleh Baddu Sabang," ucapnya.

(mdk/rnd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
12 Pengeroyok Anggota Polisi Saat Hendak Bubarkan Tawuran Ditangkap

12 Pengeroyok Anggota Polisi Saat Hendak Bubarkan Tawuran Ditangkap

Akibat peristiwa itu, anggota Polres Jakpus mengalami luka robek pada bagian kepala.

Baca Selengkapnya
Polisi Kembangkan Kasus Pembakaran Pemukiman saat Iring-iringan Jenazah Lukas Enembe

Polisi Kembangkan Kasus Pembakaran Pemukiman saat Iring-iringan Jenazah Lukas Enembe

Polisi masih mencoba mencari pelaku lain dalam kasus pembakaran ini.

Baca Selengkapnya
Kapolsek dan Wakapolsek Tanah Abang Diperiksa Propam Buntut 16 Tahanan Kabur

Kapolsek dan Wakapolsek Tanah Abang Diperiksa Propam Buntut 16 Tahanan Kabur

Sejumlah tahanan yang kabur sudah ditangkap kembali.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Eksekusi Lahan dan Ruko di Jambi Ricuh, Anggota Polri Luka-Luka Dikeroyok

Eksekusi Lahan dan Ruko di Jambi Ricuh, Anggota Polri Luka-Luka Dikeroyok

Kericuhan terjadi saat eksekusi lahan di Jalan Baru, Payo Selincah, Jambi Timur, Kota Jambi, Senin (18/12). Seorang anggota Polri terluka dalam peristiwa itu.

Baca Selengkapnya
Relawan Capres Jadi Tersangka Sebarkan Rekaman Diduga Suara Forkompida Batubara Arahkan Dukungan ke Paslon

Relawan Capres Jadi Tersangka Sebarkan Rekaman Diduga Suara Forkompida Batubara Arahkan Dukungan ke Paslon

Polisi menangkap Palti dalam kasus dugaan penyebaran informasi hoaks terkait rekaman suara

Baca Selengkapnya
Garang Bawa Pedang di Jalan, Tiga Remaja Tertunduk Lemas saat Bertemu Ibu usai Diciduk Polisi

Garang Bawa Pedang di Jalan, Tiga Remaja Tertunduk Lemas saat Bertemu Ibu usai Diciduk Polisi

Tiga remaja sok jago di jalanan tak berkutik saat digelandang ke Polsek Cibinong hingga ibu mereka dipanggil

Baca Selengkapnya
Dua Pekerja Tewas di Lubang Pengolahan Limbah Gedung di Bekasi, Polisi Selidiki Manajemen K3 Perusahaan

Dua Pekerja Tewas di Lubang Pengolahan Limbah Gedung di Bekasi, Polisi Selidiki Manajemen K3 Perusahaan

Dugaan sementara, dua korban tewas karena terpeleset dan jatuh

Baca Selengkapnya
Polisi Siapkan Rekayasa Lalu Lintas di Ragunan untuk Atasi Macet saat Libur Nataru

Polisi Siapkan Rekayasa Lalu Lintas di Ragunan untuk Atasi Macet saat Libur Nataru

Polisi menyiapkan pengaturan arus lalu lintas jika terjadi kemacetan akibat ramainya pengunjung Taman Margasatwa Ragunan

Baca Selengkapnya
Tujuh Pelaku Tawuran di Bekasi Ditangkap Polisi, Satu Masih di Bawah Umur

Tujuh Pelaku Tawuran di Bekasi Ditangkap Polisi, Satu Masih di Bawah Umur

Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.

Baca Selengkapnya