Ribut dengan Istri, Pria Ini Bacok 7 Warga dan Bakar 60 Rumah
Merdeka.com - Kebakaran yang pada Minggu malam (10/1) melanda permukiman padat di kompleks Inhutani, Kelurahan Nunukan Utara, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, menyebabkan 60 keluarga kehilangan tempat tinggal. Kebakaran di kompleks Inhutani di Kelurahan Nunukan Utara terjadi karena seorang warga yang bertengkar dengan istrinya membakar rumahnya sendiri dan apinya kemudian merembet ke rumah warga lainnya.
Pelaku juga sempat mengamuk, sebelum membakar rumahnya. Ada tujuh warga yang terluka akibat terkena parang panjang digunakan pelaku, sehingga pelaku terpaksa dilumpuhkan dengan tembakan karena mengusir warga dan aparat kepolisian dengan senjata tajam.
Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar membenarkan adanya penembakan terhadap seseorang yang telah melukai tujuh warga karena mengancam nyawa di lokasi kejadian kebakaran permukiman penduduk tersebut. Penembakan itu, berawal dari upaya aparat kepolisian yang berjaga di Pos Polisi Pelabuhan Rakyat Inhutani yang berusaha mencegah pelaku agar tidak terjadi korban yang lebih buruk.
Tetapi, petugas kepolisian bernama Bripka Indra tidak membawa senjata api, dan diburu dengan menggunakan senjata tajam berupa parang panjang, kata Kapolres Nunukan. Sehubungan Bripka Indra tidak membawa senjata api, sehingga kembali ke Polsek Nunukan untuk mengambil senjata api, dan mendatangi kembali tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengamankan pelaku.
Hanya saja, saat tiba di lokasi kejadian pelaku malah melawan Bripka Indra dengan mengayun-ayunkan parang panjang yang dipegangnya dengan mengucapkan "tembak aku". Akhirnya, aparat kepolisian melumpuhkannya dengan tembakan.
Nama-nama korban penganiayaan adalah Atikoh Nur Halifa (37), Muhammad Ilham alias Ilang (20), Nur Afika (18), Habib (16), Maslia (40), Cakra (37), dan Muhammad Al Fikri (7).
Sedangkan informasi dari warga, tetangga pelaku bernama Darusman (48) mengatakan pelaku yang telah menganiaya beberapa orang, dan api sudah berkobar meninggalkan lokasi kejadian dengan perahu menuju Tanah Merah, Kelurahan Nunukan Barat, jaraknya sekitar 500 meter dari lokasi kebakaran.
Pada saat masih di atas perahu, pelaku dilumpuhkan dengan tembakan, sehingga jatuh ke dalam sungai akibat luka di perutnya. Identitas pelaku sekaligus korban penganiayaan tidak disebutkan aparat kepolisian tanpa diketahui tujuannya.
Sediakan Tempat Tinggal Buat Warga
Bupati Nunukan Asmin Laura Hafid mengutip laporan dari Kelurahan Nunukan Utara bahwa kebakaran itu menyebabkan 62 rumah tempat tinggal 60 keluarga terbakar.
Warga yang kehilangan tempat tinggal untuk sementara diminta menempati dua tenda darurat di Halaman Kantor Nunukan Utara dan pemerintah kabupaten menanggung pemenuhan kebutuhan pokok mereka selama di tempat pengungsian.
"Untuk sementara ini kita tampung di tenda dulu. Kita bangunkan tenda darurat untuk ditempati 60 KK yang terbakar rumahnya," kata Asmin, dilansir Antara, Senin (11/1).
Selanjutnya, menurut dia, pemerintah kabupaten akan menyediakan tempat tinggal sementara di ruko Pasar Malam yang berada tidak jauh dari lokasi kebakaran serta rumah susun di Jalan Ujang Dewa, Kelurahan Nunukan Selatan.
"Kalau korban kebakaran ini tidak tahan lagi di tenda maka kita sudah sediakan tempat tinggal sementara di ruko Pasar Malam dan Rusunawa Jalan Ujang Dewa itu," katanya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terlihat dua orang pria asing tiba-tiba melakukan aksi kejahatan. Mereka melempar batu besar ke arah mobil yang tengah parkir di halaman rumah.
Baca SelengkapnyaSeorang pria memutuskan untuk menceraikan istrinya setelah mengetahui bahwa ketiga anaknya bukan darah dagingnya.
Baca SelengkapnyaAdi Hermawan (25) gelap mata setelah mendapatkan kabar istrinya dilecehkan. Dia pulang ke rumah dan menikami pelaku yang masih ada hubungan saudara dengannya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dari tiga orang tersebut, satu orang S (34) di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit karena tak sadarkan diri.
Baca SelengkapnyaDN gelap mata mengetahui mantan istrinya AG (24) akan menikah lagi. Dia menikami wanita itu hingga terluka parah sedangkan calon suaminya FR (30) tewas.
Baca SelengkapnyaHengki mengatakan, pelaku sempat menjauh kala ditegur petugas. Tetapi, tiba-tiba, pelaku kembali mendekati petugas dan melakukan penyerangan.
Baca SelengkapnyaM, pelaku dan ibu korban merupakan pasangan baru. Mereka baru menjalin biduk rumah tangga sekira 5 bulan.
Baca SelengkapnyaTingginya gelombang dan naiknya permukaan laut merusak rumah warga
Baca SelengkapnyaSedikit berbeda dari yang lain, ia menuangkan kesan ‘militer’ dalam cara membangunkannya.
Baca Selengkapnya