Ribuan warga Dayak seluruh dunia hadiri Tumbang Anoi
Merdeka.com - Ribuan warga Suku Dayak dari berbagai provinsi maupun Negara dipastikan menghadiri kegiatan Pumping Hai dan Napak Tilas Rapat Damai Tumbang Anoi yang telah berusia 120 tahun. Rapat yang berlangsung di desa Tumbang Anoi dinilai sangat penting karena di tahun 1894 tokoh Dayak mampu melahirkan berbagai kesepakatan walau mendapat tekanan dari penjajahan Belanda.
"Pertemuan tersebut melahirkan kesepakatan bahwa pihak belanda mengakui berlakunya hukum adat dayak dan memulihkan segala kedudukan, dan hak suku dayak lingkup pemerintahan lokal tradisional," ujar Ketua Panitia Sipet Hermanto di Palangka Raya, seperti dikutip dari Antara, Kamis (2/10).
Rapat Damai Tumbang Anoi juga melahirkan kesepakatan menghentikan perang antar suku, kebiasaan adat mangayau atau memenggal Kepala, adat perbudakan dan balas dendam antar keluarga, penyeragaman hukum adat antar suku.
Selain itu, lanjut Sipet, kesepakatan menghentikan kebiasaan hidup berpindah-pindah dan menetap di suatu pemukiman tertentu, serta mentaati berlakunya penyelesaian sengketa antar penduduk maupun kelompok yang diputuskan rapat Adat Besar.
"Bukti sejarah tokoh Dayak sangat membanggakan dan harus selalu diingat setiap generasi. Inilah kenapa digagas dan dilaksanakan kegiatan Pumping Hai dan Napak Tilas Rapat Damai Tumbang Anoi," kata dia.
Ketua Panitia kegiatan mengatakan Pumping Hai dilaksanakan tanggal 2 Oktober 2014 di Palangka Raya, dan Napak Tilas Rapat Damai Tumbang Anoi dilaksanakan di Desa Tumbang Anoi Kabupaten Gunung Mas.
Kegiatan yang digagas oleh Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) maupun Dewan Adat Dayak (DAD) juga bertujuan ingin melahirkan kesepakatan baru untuk menjawab kebutuhan suku Dayak dengan menyesuaikan kondisi kekinian.
"Presiden MADN Agustin Teras Narang yang akan langsung membuka dan memimpin kegiatan ini. Kami berharap dukungan dari seluruh lapisan masyarakat," imbuh Sipet.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sehari Setelah Dilantik, AHY Langsung Blusukan ke Manado Temui Warga untuk Berikan Sertifikat Tanah
Momen AHY blusukan ke Manado, satu hari setelah dilantik jadi Menteri ATR/BPN.
Baca SelengkapnyaMengenal Suku Orang Laut, Penghuni Perairan Sumatra Timur yang Dulunya Dikenal Kawanan Perompak
Salah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.
Baca SelengkapnyaDidampingi Rio Dondokambey, Ribuan Warga Senam Ceria bersama Siti Atikoh
Siti Atikoh Istri Capres Ganjar Pranowo senam ceria bersama ribuan warga Sulawesi Utara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tak Terima Ditegur karena Bawa Pacar ke Rumah, Pemuda di Maros Tega Bunuh Kakak Kandung
Seorang pemuda di Maros, Sulawesi Selatan, MA (22) gelap mata setelah ditegur karena membawa pacarnya ke rumah. Dia tega membunuh kakak kandungnya AA (31).
Baca SelengkapnyaMengenal Balimau Kasai, Tradisi Bersuci Sambut Hari Ramadan Khas Masyarakat Kampar Riau
Dalam menyambut bulan Ramadan, setiap daerah memiliki tradisinya masing-masing yang unik dan penuh makna.
Baca SelengkapnyaMomen Ribuan Warga Blitar Naik Kereta Menuju Sumatra, Diminta Pindah dari Pulau Jawa dengan Iming-iming Lahan Pertanian Luas
Minimnya lapangan pekerjaan dan upah buruh yang rendah membuat warga Blitar rela meninggalkan kampung halamannya
Baca SelengkapnyaDalamnya Makna Tradisi Hajat Uar, Cara Orang Sumedang Memahami Alam Pasca Bencana
Ini merupakan bentuk ikhtiar warga Sumedang setelah terjadi bencana gempa beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaBuntut Rombongan Pesilat Bacok Warga di Lamongan, Para Orang Tua Menangis Sesali Perbuatan Anaknya
Mereka menyerang warga secara acak saat melintas jalan raya
Baca SelengkapnyaPemudik Balik ke Jakarta, Surabaya dan Bandung Masih Padati Enam Stasiun Daop 4, Tertinggi Stasiun Tawang
Jumlah penumpang di Stasiun Tawang rata-rata 8.139 penumpang per hari.
Baca Selengkapnya