Ribuan Warga Bandung Terjerat Pinjol Ilegal dan Rentenir
Merdeka.com - Ribuan warga Kota Bandung terjerat layanan peminjaman uang online (pinjol) ilegal dan rentenir. Pemerintah setempat dan pihak kepolisian pun melakukan sejumlah langkah terkait fenomena ini.
Pemerintah Kota Bandung melalui Satuan Petugas (Satgas) Anti Rentenir Kota Bandung mencatat 7.321 warga terjerat dalam layanan rentenir atau pinjaman uang ilegal pada periode tahun 2018 hingga 2021.
"Dari total data itu, 4.000 warga mengakses hingga terjerat oleh pinjol ilegal," ucap Kepala Dinas Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan Koperasi Kota Bandung, Atet Dendi Hadiman, Kamis (14/10).
Dari penyelidikan yang dilakukan, warga yang mengakses pinjaman itu menggunakan uangnya untuk beragam hal, seperti biaya pendidikan, kesehatan, memenuhi kebutuhan sehari-hari, dan tambahan modal usaha. Namun, tak sedikit dari mereka memaksakan pemenuhan gaya hidup. Mayoritas pengakses layanan ini adalah perempuan.
Kebanyakan dari mereka tidak sanggup membayar pinjaman karena bunga yang diberikan berkisar 20 sampai 30 persen. Penyedia layanan pinjaman ada yang bergerak perorangan atau kelompok dari luar daerah.
Upaya yang dilakukan untuk membantu warga adalah memberikan advokasi sekaligus memfasilitasi program bantuan dari dinas terkait. Contohnya, bantuan diberikan untuk warga yang kesulitan membayar biaya pendidikan.
Pihaknya turut memediasi warga yang menjadi korban dengan pelaku rentenir dan pinjol online agar didapati kesepakatan yang tidak memberatkan korban. Atet menambahkan, pihaknya telah menangani setengah dari 7.321 warga yang terjerat pinjol ilegal dan rentenir.
Sementara itu, Kapolda Jabar, Irjen Pol Ahmad Dofiri menegaskan kasus pinjol akan ditindaklanjuti sesuai arahan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. "Arahan Kapolri jelas, kalau ada pelanggaran pidananya ya harus ditindak," ucap Dofiri.
Kapolrestabes Bandung Kombes Aswin Sipayung mengaku sedang menyelidiki pinjol ilegal. Dia juga menginstruksikan jajaran Bhabinkamtibmas untuk memberikan edukasi kepada masyarakat untuk menghindari pinjaman online atau rentenir.
"Kami juga terus mengedukasi masyarakat agar tidak terjerat pinjol ilegal," ucap dia.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kelakuan Kurang Ajar Pengemis di Bandung, Tak Diberi Uang Mobil Orang Diludahi
Parah! Aksi tak terpuji dilakukan oleh seorang pengemis asal Bandung yang meludahi mobil milik seorang pengendara lantaran tak dikasih uang.
Baca SelengkapnyaKabupaten Bandung dan Sumedang Diterjang Puting Beliung, Sejumlah Bangunan Rusak dan Warga Terluka
Puting beliung menerjang wilayah Kabupaten Bandung dan Sumedang, Rabu (21/2). Sejumlah rumah rusak serta belasan warga terluka akibat bencana ini.
Baca SelengkapnyaPenampilan Sok Gagah Perwira Polisi Palsu Penipu Wanita, Ketemu Kombes Asli Tertunduk Lesu
Saat ditemui Kombes asli, sosoknya berbalik tertunduk lesu. Pelaku diketahui mengincar wanita demi mendapatkan uang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Usai Jadi Tersangka Kasus Korupsi, Sekda Bandung Mengundurkan Diri
Ema sudah menyerahkan surat pengunduran dirinya ke Pemerintah Kota Bandung.
Baca Selengkapnya33 Petugas Penyelenggara Pemilu di Jateng Meninggal Dunia, Paling Banyak KPPS
Pemberian uang santunan akan diurus secepatnya dan diberikan KPU masing-masing kabupaten kota.
Baca SelengkapnyaRibuan Orang Kumpul di Konser Pesta Rakyat Deklarasi Dukung Ganjar-Mahfud
Relawan Ganjar Pranowo, KawanJuangGP menggelar peta rakyat di Lapangan Baru Jati, Kabupaten Bandung, Selasa (28/11)
Baca SelengkapnyaLima Anggota Ormas Pengeroyok Polisi di Bandung Ditangkap, Satu Pelaku Ditembak di Kaki
Pengeroyokan itu terjadi di Jalan Raya Banjaran-Soreang, Rabu (20/12) lalu.
Baca SelengkapnyaKereta Tabrakan di Bandung, KA Turangga 'Adu Banteng' dengan KA Lokal
Manajer Humas KAI Daop 2 Ayep membenarkan adanya kejadian tersebut yang berawal saat kedua kereta saling bertabrakan pada pukul 06.03 WIB.
Baca SelengkapnyaJaga Iklim Usaha, Operasi Pasar Rokok Ilegal Gencar Dilakukan
Operasi pasar digelar di wilayah Bandar Lampung, Lampung dan Kebumen, Jawa Tengah
Baca Selengkapnya