RI Minta Negara OKI Gunakan Pengaruh Dorong Gencatan Senjata Palestina-Israel
Merdeka.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menghadiri Extraordinary Open-ended Ministerial Meeting of the OIC Executive Committee yang diselenggarakan secara virtual, Minggu (16/5). Pertemuan tersebut membahas terkait agresi Israel di wilayah Palestina, khususnya Al-Quds Al-Shareef atau Yerusalem dan juga jalur Gaza.
"Untuk itu, di dalam pertemuan tadi Indonesia menyampaikan atau mengusulkan beberapa langkah kunci yang harus dilakukan oleh (Organisasi Kerja Sama Islam) OKI," katanya dalam siaran virtual, Senin (17/5).
Pertama, kata Retno yaitu memastikan adanya persatuan di antara negara anggota OKI dan di antara semua pemangku kepentingan di Palestina. Tanpa persatuan, kata dia, OKI tidak akan mampu menjadi penggerak bagi dukungan internasional untuk Palestina. Retno menjelaskan di saat yang sama bangsa Palestina hanya bisa mencapai cita-citanya untuk merdeka apabila mereka bersatu.
"OKI harus mengupayakan terciptanya gencatan senjata segera," katanya.
OKI Harus Lebih Keras Mendorong
Kemudian Retno juga menyerukan agar masing-masing negara OKI menggunakan pengaruhnya masing-masing. Hal tersebut untuk mendorong gencatan senjata secepatnya dan semua tindakan kekerasan harus segera dihentikan. Lanjutnya kata Retno OKI tetap fokus membantu kemerdekaan bangsa Palestina.
"Dalam kaitan ini, OKI harus lebih keras berupaya untuk mendorong dimulainya kembali negosiasi multilateral yang kredibel," bebernya.
Retno mengatakan hal tersebut harus berpedoman pada parameter-parameter yang telah disetujui secara internasional. Dengan tujuan mencapai perdamaian yang lestari berdasarkan prinsip solusi dua negara.
"Saya menyampaikan bahwa perjuangan untuk mendukung kemerdekaan Palestina masih jauh dari selesai," ungkapnya.
Sebab itu persatuan negara OKI, harus terus kita jaga untuk mendukung perjuangan Palestina. Keadilan kata dia harus tercipta.
"Together we have to act now. Saya tekankan bahwa Indonesia akan terus mendukung perjuangan Palestina," tegasnya.
Sementara itu Retno mengatakan menurut rencana, pertemuan OKI ini akan menghasilkan sebuah resolusi. Saat ini pembahasan resolusi masih terus dilakukan. Tetapi ada beberapa hal yang terlihat untuk bisa diharapkan yaitu seruan kepada komunitas internasional, khususnya DK-PBB, untuk mengambil langkah konkret atas tindakan kekerasan dan pelanggaran hukum internasional. Dan bila DK PBB gagal, maka SMU PBB harus melakukan Pertemuan Darurat.
"Kita juga harapkan dalam resolusi tersebut akan terdapat elemen desakan untuk menerapkan mekanisme international protection/international presence untuk melindungi warga sipil Palestina maupun kompleks Masjid Al Aqsa," bebernya.
Retno menjelaskan seruan kepada komunitas internasional untuk menghentikan aksi kolonial dan segregasi rasial Israel. Kemudian penegasan kembali posisi OKI dalam mendukung isu Palestina dan Al Quds Al-Sharif.
"Mewujudkan kemerdekaan Palestina berdasarkan two-states solution dan sesuai dengan parameter-parameter internasional," katanya.
Diketahui dalam pertemuan tersebut dihadiri oleh 16 Menteri dan Wakil Menteri Luar Negeri negara-negara anggota OKI dan juga wakil dari negara OKI lainnya. Sementara itu Indonesia sudah berkomunikasi dengan para Menteri Luar Negeri negara lain, mulai dari Palestina, Malaysia, Brunei Darussalam; Mesir, Yordania, Turki, Saudi Arabia, Qatar, Tunisia,Vietnam, India, Norwegia, Inggris; dan, HRVP (High Representative of the Union for Foreign Affairs and Security Policy) Uni Eropa.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Merebaknya konflik Israel-Palestina memunculkan pertanyaan mengenai pada sisi mana negara-negara lain berpihak.
Baca SelengkapnyaBukti nyata dukungan Indonesia untuk Palestina sudah dilakukan sejak dulu.
Baca SelengkapnyaKabar itu dibahas Menlu Retno saat melaporkan perkembangan konflik Iran-Israel ke Wapres Ma'ruf Amin.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Koran Israel sebelumnya melaporkan Indonesia sepakat normalisaasi hubungan dengan Israel sebagai syarat menjadi anggota OECD.
Baca SelengkapnyaMenurut Prabowo, Indonesia siap mengirim pasukan perdamaian dan kapal rumah sakit untuk Palestina.
Baca SelengkapnyaIsrael mencaplok dan menjajah wilayah Palestina sejak 1948.
Baca SelengkapnyaMenteri Israel Serukan Eksekusi Tahanan Palestina karena Alasan Penjara Sudah Penuh
Baca SelengkapnyaKemenag menegaskan Indonesia mendukung penuh kebebasan Palestina atas agresi militer Israel.
Baca SelengkapnyaJokowi juga mengutuk keras serangan Israel terhadap kamp pengungsi Khan Younis di Gaza.
Baca Selengkapnya