RI Bisa Kehilangan Momentum Jika RUU Cipta Kerja Tak Segera Selesai
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan untuk menunda pembahasan klaster Ketenagakerjaan dalam RUU Cipta Kerja. Keputusan tersebut dinilai menghilangkan momentum untuk memperbaiki kondisi ekonomi Indonesia.
Hal ini dikemukakan peneliti CSIS Yose Rizal Damuri yang mengaku khawatir jika RUU ini tidak rampung dalam waktu dekat.
"Saya khawatir jika tidak segera dibahas maka Indonesia akan kehilangan momentum untuk bisa memperbaiki ekonomi pasca pandemi," ungkap, Senin (27/4).
Menurutnya, pemerintah seperti kehilangan legitimasi karena mendapat ancaman dari pihak buruh yang ingin berdemo.
"Ya menurut saya seperti kehilangan legitimasi karena ada hal yang lebih penting yaitu soal perekonomian," ujarnya.
Yose mengapresiasi, jika alasan penundaan tersebut untuk mencegah langkah buruh untuk menggelar aksi demo guna menekan penyebaran Covid-19. Namun, lanjutnya, semua pihak harus memikirkan keadaan ekonomi Indonesia ke depan jika tidak ada terobosan dan langkah konkret untuk memperbaikinya.
Menurut Yose, hal paling penting yang harus diperbaiki adalah regulasi investasi.
Yose memprediksi, nilai investasi dunia turun 30-40 persen. Jika tidak bisa menarik investor pasca pandemi maka ekonomi Indonesia akan makin tertinggal dan lapangan pekerjaan makin sempit.
"Sebenarnya simpel saja, jika masyarakat menuntut lapangan pekerjaan maka harus ada investasi yang masuk dan RUU Cipta Kerja ini yang diharapkan mampu mengakomodir investasi," jelas Yose.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024
Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi: Di Tengah Krisis Dunia Bertubi-tubi, Perekonomian Kita Cukup Kokoh
Dalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi Akhirnya Ungkap Tiga Tantangan Besar Ekonomi Indonesia 2024, Ini Detailnya
Tantangan berat ketiga berasal dari disrupsi teknologi yang memberikan tekanan besar di sektor ketenagakerjaan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bertemu Presiden JAPINDA, Jokowi Apresiasi Bantuan Promosi Kerja Sama Ekonomi
Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi di sektor ekonomi.
Baca SelengkapnyaCerita Jokowi Sempat Merasa Malu Gara-Gara Indonesia Belum jadi Anggota FATF
Harapan Jokowi, keanggotaan penuh ini menjadi momentum yang baik untuk terus menguatkan komitmen pencegahan dan pemberantasan TPPU.
Baca SelengkapnyaStaf Ahli Wakil Presiden sebut Ketidakpastian Situasi Politik Akibat Pemilu 2024 Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Nurdin optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada pada kisaran 5 persen.
Baca SelengkapnyaJokowi Soroti Kredit Bank Masih Rendah ke UMKM, Baru Capai 19 Persen
Padahal, lanjut Jokowi, dukungan kredit perbankan amat diperlukan pelaku UMKM dalam menjalankan maupun mengembangkan skala bisnisnya.
Baca SelengkapnyaJokowi Siaran Perdana dari RRI IKN, Sapa Pendengar di Sejumlah Daerah
Jokowi optimistis Upacara Peringatan ke-79 Kemerdekaan RI bisa digelar di IKN.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi: Selamat Memperingati Jumat Agung
Jokowi berharap seluruh umat kristiani memaknai momentum untuk meresapi bagaimana pengorbanan Yesus Kristus.
Baca Selengkapnya