Merdeka.com - Musikus dangdut, Rhoma Irama, dan sejumlah seniman lainnya menggelar unjuk rasa damai anti pembajakan, di halaman belakang studio Lokananta, Solo, Kamis (15/10). Aksi itu buat menyikapi maraknya pembajakan musik seniman musik di tanah air.

Selain Rhoma, sejumlah artis dan seniman nampak hadir. Di antaranya Sam Bimbo, Gogon Srimulat, dan artis campursari, Cak Diqin. Dalam acara itu, mereka juga menghancurkan puluhan ribu keping cakram digital bajakan hasil operasi dari kepolisian.

"Kami prihatin dengan maraknya aksi pembajakan. Akibat ulah mereka, membuat banyak musisi yang hidup dalam kondisi yang memprihatinkan. Hanya sedikit yang mampu hidup sejahtera melalui karyanya," ujar Cak Diqin, penyelenggara acara.

Cak Diqin mengatakan, acara itu digagas oleh para seniman, terutama musisi dangdut dan campursari. Dia mengaku mendapat dukungan dari sejumlah pihak, termasuk produser hingga Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, yang hadir dalam acara tersebut.

"Melalui acara ini, kami mengajak masyarakat untuk membeli kaset dan cakram digital yang asli," ucap Cak Diqin.

Direktur Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Jawa Tengah, Komisaris Besar Edhy Moestafa, menambahkan ada 50 ribu keping cakram digital bajakan, yang dimusnahkan dalam acara itu. Barang-barang itu, kata dia, merupakan sebagian dari hasil sitaan operasi.

"Kami selalu mendukung upaya para musisi untuk memerangi pembajakan terhadap karya cipta. Kami siap menindaklanjuti setiap laporan, dari pihak-pihak yang merasa dirugikan," tegasnya.

Rhoma Irama sangat mendukung kegiatan itu. Dia menilai langkah tersebut sebagai sesuatu yang positif dan ditindaklanjuti. Undang-Undang nomor 28 tahun 2014 tentang pelanggaran hak cipta, kata Rhoma, sebenarnya sudah bagus.

"UU-nya sudah bagus sebenarnya, namun implementasinya masih kurang," kata Rhoma.