Reynaldi korban administrasi sekolah yang bobrok
Merdeka.com - Anggota Komisi X DPR Raihan Iskandar menilai administrasi sekolah, terutama di daerah, masih buruk. Kasus Muhammad Reynaldi yang tidak bisa melanjutkan sekolah gara-gara rapornya hilang, menunjukkan bobroknya pengelolaan administrasi sekolah.
"Harusnya di Diknas (Dinas Pendidikan) atau Kementerian Pendidikan Nasional sudah ada data pokok pendidikan yang mencatat semua data siswa. Dari situ semua bisa terbaca, administrasinya, data, nilai atau yang lainnya," ujar Raihan kepada merdeka.com, Kamis (12/7).
Raihan menambahkan bentuk pengawasan dari dinas pendidikan di daerah sangat lemah. Pemerintah daerah harus memperbaiki pengawasan pada sekolah-sekolah di bawahnya. Jangan sampai anak didik menjadi korban.
"Pemda harus benahi ini," tegas politikus PKS ini.
Hanya gara-gara rapor hilang, Muhammad Reynadi (12), tidak bisa melanjutkan sekolah. Siswa yang akan naik ke kelas IV SD 1 KIP Barabarayya, Makassar, ini terpaksa pindah sekolah. Di sekolah baru ini, dia harus duduk di kelas I SD kembali.
Awalnya Reynaldi bersekolah di SD 1 KIP Barabarayya, Makassar. Prestasi di sekolahnya cukup baik. Reynaldi beberapa kali masuk 10 besar di kelasnya. Tahun 2009 lalu, saat Reynaldi akan naik kelas V SD, tiba-tiba pihak sekolah meminta rapornya. Reynaldi heran karena dia yakin sudah menyerahkan rapor pada wali kelasnya.
Masalah timbul karena pihak sekolah mengaku tidak memiliki data-data cadangan soal nilai-nilai Reynaldi selama bersekolah. Kepala Sekolah beralasan data-data milik Reynaldi ada di Dinas Pendidikan Kota Makassar dan Balaikota. Tapi mereka menolak memberikan pengantar bagi orang tua Reynaldi.
Reynaldi tak bisa melanjutkan ke kelas V SD. Orangtuanya memindahkan sekolah Reynaldi ke SD Inpres Taengtaeng, Gowa. Tapi di sekolah baru pun Reynaldi harus mengulang dari kelas I SD karena tidak ada rapor atau pengantar dari sekolah terdahulu. Kini Reynaldi yang berusia 12 tahun, baru menginjak kelas III SD. Sementara harusnya dia sudah bisa masuk SMP.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komjen Rudy Lulusan Sekolah Perwira 'Nyelip' di Antara Bintang Tiga Polri Jebolan Akpol 1988-1991
Komjen Rudy mampu 'nyelip' di antara Bintang 3 Polri jebolan Akpol meski dari lulusan Sekolah Perwira.
Baca SelengkapnyaSosok Polisi Nabung di Toko Bangunan Demi Bangun Sekolah Bikin Jenderal Polisi Takjub
Demi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Tiga Arief Sulistyanto Diangkat Jadi Komisaris ASABRI, Ternyata Eks Penyidik Kasus Munir
Menteri BUMN, Erick Thohir selaku RUPS memberhentikan dengan hormat Komjen. Pol. (Purn) Ari Dono Sukmanto.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Rekam Jejak Komjen Rudy, Pati Non Akpol Bersinar Sejak Perwira Hingga Raih Bintang Tiga
Berikut rekam jejak Komjen Rudy Heriyanto hingga raih Bintang 3 di pundaknya.
Baca SelengkapnyaBlak-blakan Mahasiswa UP soal Rektor ETH Usai Heboh Kasus Dugaan Pelecehan
Kendati sudah dinonaktifkan sebagai rektor, namun mahasiswa menolak ETH untuk tetap mengajar.
Baca SelengkapnyaCak Imin Janjikan Pesantren Hingga Sekolah Bebas PBB
Pemerintah diminta menjadikan guru ngaji sebagai prioritas negara.
Baca SelengkapnyaIbunya Sudah Meninggal, Siswi SD ini Rawat Adiknya Hingga Sekolah pun Sambil Menggendongnya
Kisah siswi SD yang merawat adiknya usai ibunya meninggal begitu menyentuh hati. Dia bahkan sampai membawanya ke sekolah.
Baca SelengkapnyaTetap Harus Berangkat Sekolah Meski Terdampak Banjir, Perempuan Ini Bocorkan Aksi Manis Kakaknya yang Bikin Iri
Sebagian wilayah Indonesia belakangan ini dilanda hujan lebat hingga menyebabkan terjadinya banjir.
Baca SelengkapnyaSyok dan Bergumam Kejam Saat Diberi Nilai Rendah, Prabowo: Saya Berdoa Orang Pinter Seperti Itu Sadar & Insyaf
Prabowo syok karena selama mengeyam pendidikan baik di dalam maupun luar negeri tak pernah mendapat nilai rendah.
Baca Selengkapnya