Relawan sebut Publik Figur Sebar Hoaks Ganggu Ritme Sosialisasi Protokol Kesehatan
Merdeka.com - Relawan mengalami beberapa tantangan dalam melakukan sosialisasi protokol kesehatan di lingkungan masyarakat, termasuk muncul keraguan akan COVID-19 dan adanya tokoh publik yang mendukung hal tersebut.
"Tugas relawan semakin berat, bukan hanya saat terjadi pandemi saja, sekarang ini karena sudah terlalu lama mungkin ada kejenuhan. Kadang kita ketemu orang bertanya apakah COVID-19 ada atau tidak. Ini yang kadang-kadang jadi tantangan untuk menyosialisasikan," kata Ketua Umum Squad Penanggulangan Bencana Indonesia (PBI) Subur Rojinawi dalam diskusi Satgas Penanganan COVID-19 di Graha BNPB Jakarta, Jumat (7/8).
Dia menceritakan bagaimana di beberapa tempat kesadaran memakai masker sebagai bentuk pencegahan COVID-19 masih kurang. Menghadapi tantangan seperti itu, dia mendorong adanya kolaborasi semua lini baik pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dunia usaha, serta masyarakat itu sendiri untuk menghadapi pandemi COVID-19.
Menanggapi tantangan keraguan dari masyarakat terkait COVID-19, Koordinator Satgas COVID-19 NU dr. Muhammad Makky Zamzami mengatakan perlu ada usaha konstan untuk mempromosikan protokol kesehatan dan menjelaskan COVID-19 dengan bahasa yang mudah dicerna oleh masyarakat.
Namun, dia mengaku muncul tantangan lain ketika ada tokoh publik yang menyebarkan informasi belum terverifikasi yang dapat menimbulkan keraguan masyarakat akan risiko infeksi COVID-19.
"Dalam informasi saat ini yang kita sudah bangun tiba-tiba ada serangan dari publik figur yang tidak percaya dan lain-lain, ini yang kadang-kadang mengganggu ritme kita dalam menyampaikan informasi," kata Makky dalam diskusi tersebut.
Karena itu, Satgas COVID-19 NU terus memberikan sosialisasi ke masyarakat untuk melakukan protokol kesehatan dan alasan kesehatan di balik langkah itu. "Bahasa sederhana harus digunakan dan pemerintah harus melawan penyebaran isu hoaks terkait COVID-19," tuturnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penjelasan Polisi Soal 9 Petani Digunduli Usai Jadi Tersangka Mengancam Pekerja IKN
Tahanan digunduli guna pemeriksaan identitas, badan atau kondisi fisik dan menjaga atau memelihara kesehatan serta mengidentifikasi penyakit.
Baca SelengkapnyaCovid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaKominfo: Sektor Kesehatan Paling Banyak Diterpa Isu Hoaks
Isu hoaks di sektor kesehatan ternyata masih marak. Hal ini terbukti dari patroli Kominfo selama 2023.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaJokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaViral Kemenkes Wajibkan Masyarakat Pakai Masker Mulai 15 Desember, Cek Faktanya
Beredar Surat Edaran (SE) Kementerian Kesehatan mewajibkan masyarakat pakai masker, benarkah?
Baca Selengkapnya4 Penyakit yang di Masa Lalu yang Sering Dikira Disebabkan oleh Sihir
Keterbatasan pengetahuan masyarakat di masa lalu menyebabkan sejumlah penyakit kerap dikira sebagai hasil perbuatan sihir.
Baca SelengkapnyaPolresta Pekanbaru Gandeng Diskominfo untuk Sosialisasi Pemilu & Tangkal Hoaks
Masyarakat diimbau untuk selalu mengecek kebenaran informasi sebelum menyebarkannya dan melaporkan hoaks kepada pihak berwenang.
Baca SelengkapnyaViral Curhatan Pria Paruh Baya Diusir Anaknya saat Berkunjung, Ternyata Begini Faktanya
Viral di media sosial curhatan seorang kakek diusir menantu dan anaknya saat hendak berkunjung.
Baca Selengkapnya