Relawan LaporCovid-19 Pertanyakan Perbedaan Laporan Data Covid Pusat dan Pemda
Merdeka.com - Relawan LaporCovid-19, Lenny Ekawati memberikan penjelasan terkait postingan di akun IG LaporCovid-19. Menurut dia, postingan yang berkaitan dengan data Covid-19 tersebut merupakan upaya mereka untuk mendapatkan penjelasan pemerintah.
Dalam postingan tersebut disampaikan bahwa Kementerian Kesehatan menghilangkan 18.747 korban Covid-19 (26 persen) yang dilaporkan Kabupaten/Kota. Berdasarkan pantauan Tim LaporCovid-19, hingga 16 Juli 2021, jumlah korban meninggal yang dilaporkan Kabupaten/Kota sebanyak 90.144 orang. Ini berbeda dengan yang dilaporkan Kementerian Kesehatan/BNPB Satgas Covid yang hanya berjumlah 71.397 orang.
"Jadi kalau misalnya semua dari Kabupaten/Kota kami jumlahkan, sebenarnya tidak sama dengan apa yang dilaporkan oleh pemerintah pusat. Itu yang sebenarnya kita tanyakan justru," ujar dia kepada merdeka.com, Senin (19/4).
Dia pun mengaku tidak mengetahui apa penyebab perbedaan data tersebut. Karena itulah mereka meminta penjelasan pemerintah lewat postingan di media sosial.
"Iya. kami ingin sebenarnya pemerintah membuka data," ujar dia.
Lenny menjelaskan, LaporCovid-19 mempunyai tim yang memantau laporan kasus Covid-19 Kabupaten/Kota. Pemantauan dilakukan harian dengan memperhatikan website resmi milik pemerintah Kabupaten/Kota.
"Jadi bukan website yang tidak resmi. Ini website resmi dari semua kabupaten kota yang ada di Indonesia," ujar dia.
"Kalau misalnya terjadi perbedaan dengan pusat sebenarnya kami juga mempertanyakan. Kami juga tidak tahu kenapa bisa begitu. Karena kalau dari pusat kami melihat adanya perbedaan," lanjut Lenny.
Pemantauan perkembangan kasus Covid-19 sudah dilakukan sejak saat Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengumumkan dua kasus pertama, Maret lalu. Tujuannya, untuk membantu pemerintah melihat penyebaran Covid yang terjadi. Dari situ pemerintah bisa merumuskan kebijakan yang akan diambil.
"Sejak covid diumumkan timLaporCovid sudah konsisten meminta (data) berapa jumlah tes yang dilakukan oleh masing-masing kabupaten kota. Bukannya untuk menjelek-jelekkan, justru kami ingin membantu pemerintah kira-kira apa kebijakan yang bagus dikeluarkan seperti apa. Bukannya ingin menjatuhkan," tandas dia.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaPasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen
Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca Selengkapnya61 Kasus Positif Covid-19 Ditemukan di DIY
Lonjakan kasus Covid-19 terjadi di DIY. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY saat ini sudah tercatat 61 kasus positif Covid di provinsi itu.
Baca SelengkapnyaCatat! Jadwal Pencoblosan di Luar Negeri
Tanggal dan kota yang dikategorikan berdasarkan tanggal paling awal hingga mendekati jadwal di Indonesia, 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaMenkes Beberkan Data Jumlah Petugas Pemilu 2024 Meninggal Turun Dibanding 2019
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, data petugas pemilu 2024 yang meninggal tahun ini turun jauh ketimbang tahun 2019.
Baca SelengkapnyaUsai Libur Akhir Tahun, Kasus Covid-19 di Depok Naik 200 Persen
Saat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.
Baca Selengkapnya