Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rekan tertembak polisi, warga Buol lempari polsek dengan molotov

Rekan tertembak polisi, warga Buol lempari polsek dengan molotov Ilustrasi bom molotov. Ilustrasi shutterstock.com

Merdeka.com - Pembubaran massa yang dilakukan aparat kepolisian terhadap pendukung Persbul Buol yang kalah melawan tim dari Banyuwangi memicu bentrokan. Seorang warga terkena peluru karet dari petugas. Ratusan orang pun mengepung Mapolsek Biau yang kesal.

Kapolres Buol AKBP Ferdinand Maksi Pasule menyatakan tidak ada korban meninggal dunia saat terjadi kericuhan di wilayahnya Sabtu (19/4) malam. Kapolres mengatakan korban terkena peluru karet dan telah mendapat perawatan.

Dia mengatakan kericuhan itu dipicu oleh kekalahan tim sepak bola Persbul Buol saat melawan tim dari Banyuwangi dengan skor 1-2, pada sore harinya. Akibat kekalahan itu, sebagian pendukung Persbul Buol meluapkan kekecewaannya dengan melempari dan merusak sejumlah barang di sekitar stadion.

Polisi kemudian mencoba menenangkan warga dan memberikan sejumlah tembakan peringatan namun tidak digubris warga. Malam ini Markas Polsek Biau dikepung ratusan warga karena mendapat kabar rekannya tertembak polisi.

Kapolres Ferdinand yang erada di lokasi kejadian mengatakan sejumlah warga melempari Polsek Biau dengan batu dan bom molotov. "Kita hanya mencoba bertahan, dan meminta anggota tidak terpancing emosi," katanya.

Sejumlah polisi dilaporkan mengalami luka karena terkena lemparan batu. Di Mapolsek Biau sendiri terdapat asrama Polri yang ditempati sekitar 20 kepala keluarga.

Dia mengatakan sejumlah wanita dan anak-anak mengalami ketakutan karena massa yang beringas. Saat ini sejumlah tokoh masyarakat dan Bupati Buol Amiruddin Rauf juga berusaha menenangkan warga agar tidak terpancing emosi.

Kapolres Ferdinad juga telah melaporkan kejadian itu ke Kapolda Sulawesi Tengah. "Kita minta bantuan dari Polres terdekat untuk mengendalikan massa," katanya.

Sementara itu, Bupati Buol Amiruddin Rauf meminta warga di daerahnya untuk tidak terpancing dengan isu-isu yang dapat memicu konflik antara warga dengan aparat keamanan menyusul adanya warga yang melempari kantor polisi di daerah itu.

"Harapan kami warga dapat menahan diri," katanya seperti dikutip Antara.

Amiruddin mengakui sejak terjadinya bentrok antarwarga dengan polisi pada 2010 yang menewaskan sejumlah warga hubungan warga dengan polisi kurang harmonis. "Sejak peristiwa Ramadhan itulah hubungan warga dengan aparat kurang baik," katanya.

Dia mengatakan, Sabtu malam ini tokoh-tokoh masyarakat sudah turun ikut menenangkan situasi karena beberapa saat sebelumnya terjadi pelemparan kantor Polsek Biau. Amiruddin mengatakan dirinya telah mengunjungi korban luka di rumah sakit.

Bupati mengatakan korban luka tersebut belum bisa dipastikan apakah terkena peluru karet atau tidak, karena luka di luar. "Ini yang belum kita tahu, apakah terkena tembak atau tidak karena luka luar," katanya.

Mantan Dirut RSU Undata Palu tersebut mengatakan korban mengalami luka di bagian belakang. Amiruddin mengatakan meskipun belum sepenuhnya situasi Buol pulih tetapi situasi masih bisa dikendalikan.

(mdk/bal)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Detik-Detik Kecelakaan Beruntun 7 Mobil di Puncak, Dipicu Truk Boks Rem Blong

Detik-Detik Kecelakaan Beruntun 7 Mobil di Puncak, Dipicu Truk Boks Rem Blong

Sebanyak 17 orang mengalami luka-luka. Kasus ini masih diselidiki kepolisian.

Baca Selengkapnya
11 Kali Beraksi, Pembobol Spesialis Sekolah Dasar Diciduk

11 Kali Beraksi, Pembobol Spesialis Sekolah Dasar Diciduk

Modusnya masuk dengan merusak pintu dengan mencongkel jendela ruangan.

Baca Selengkapnya
12 Pengeroyok Anggota Polisi Saat Hendak Bubarkan Tawuran Ditangkap

12 Pengeroyok Anggota Polisi Saat Hendak Bubarkan Tawuran Ditangkap

Akibat peristiwa itu, anggota Polres Jakpus mengalami luka robek pada bagian kepala.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sosok Arthur Irawan Kapten Persik Kediri, Dulu Dilarang Keluarga Jadi Pesepak Bola Kini Bintang Lapangan Sekaligus Pemegang Saham Klub Bola

Sosok Arthur Irawan Kapten Persik Kediri, Dulu Dilarang Keluarga Jadi Pesepak Bola Kini Bintang Lapangan Sekaligus Pemegang Saham Klub Bola

Ia ditentang keluarganya dengan alasan keturunan Tionghoa harusnya jadi pebisnis.

Baca Selengkapnya
Polisi Amankan 7 Provokator saat Rekapitulasi di KPU Sinjai, Sajam dan Molotov Disita

Polisi Amankan 7 Provokator saat Rekapitulasi di KPU Sinjai, Sajam dan Molotov Disita

Sempat terlihat ada yang memprovokasi kemudian mengambil barang senjata tajam dan mengajak untuk melakukan kekerasan.

Baca Selengkapnya
Sosok Polisi Nabung di Toko Bangunan Demi Bangun Sekolah Bikin Jenderal Polisi Takjub

Sosok Polisi Nabung di Toko Bangunan Demi Bangun Sekolah Bikin Jenderal Polisi Takjub

Demi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.

Baca Selengkapnya
Korban Meninggal Akibat Odong-Odong Ditabrak Truk Boks di Batang Bertambah Dua Orang, Polisi Tetapkan Tiga Tersangka

Korban Meninggal Akibat Odong-Odong Ditabrak Truk Boks di Batang Bertambah Dua Orang, Polisi Tetapkan Tiga Tersangka

Kecelakaan itu menyebabkan dua penumpang odong-odong tewas dan seorang lainnya mengalami luka berat.

Baca Selengkapnya
Heboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka

Heboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka

Kejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.

Baca Selengkapnya
Sepak Terjang Pasutri Muda di Palembang Simpan 111,642 Kg Sabu dan Ratusan Ribu Butir Ekstasi

Sepak Terjang Pasutri Muda di Palembang Simpan 111,642 Kg Sabu dan Ratusan Ribu Butir Ekstasi

Kasus ini terungkap setelah kepolisian mendapatkan laporan dari masyarakat.

Baca Selengkapnya