Rekam ulang lagu Bengawan Solo, Waldjinah ingin duet bareng Jokowi, Rudy dan Ganjar

Merdeka.com - Lagu Bengawan Solo gubahan almarhum Gesang tersohor tak hanya di dalam negeri, tapi juga di mancanegara. Agar tetap dikenang, utamanya di kalangan generasi milenial, maestro keroncong asal Solo, Waldjinah ingin merekam ulang lagu tersebut.

Penyanyi berjuluk 'si walang kekek' tersebut ingin mengajak Presiden Joko Widodo (Jokowi), calon Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo serta Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo untuk bersama-sama menyanyikan lagu itu. Keinginan itu disampaikan Waldjinah saat bertemu dengan Rudyatmo, di Balai Kota Solo, Senin (2/4).

"Saya ingin rekaman lagi Lagu Bengawan Solo dinyanyikan bersama Pak Jokowi, Pak Ganjar dan Pak Rudy (Hadi Rudyatmo)," ujarnya.

Selain mengajak Jokowi menyanyikan Lagu Bengawan Solo, penyanyi keroncong kelahiran 7 November 1945 ini juga ingin membuat film. Film tersebut nantinya akan bercerita tentang biografi dirinya dan sejarah perjuangan.

"Saya tentu senang bisa membuat film, tapi belum tahu nanti bagaimananya. Selain biografi, ada cerita tentang sejarah perjuangannya juga," jelasnya.

Ari Moelyono, anak Waldjinah menambahkan, sosok ibunya adalah legenda hidup empat zaman yakni revolusi, orde baru, orde lama, dan reformasi. Menurutnya, dalam film tersebut, akan lebih ditonjolkan sisi humanis.

Wali Kota FX Hadi Rudyatmo menyambut baik dan menyanggupi keinginan untuk menyanyikan lagu keroncong bersama Waldjinah. Namun dia hanya akan menyanyikan Lagu Dongengan. Sedangkan untuk film, dia mengaku siap untuk membantu menyampaikan niat ini ke pihak-pihak terkait.

"Film ini nantinya akan menjadi dokumenter dan bisa bercerita kepada generasi muda akan musik asli Indonesia itu. Sehingga musik keroncong bisa dilestarikan. Bukan diinovasi, karena musik keroncong memiliki khas yakni harus ada alat musik cak, cuk, serta cello, " jelasnya.

"Kota Solo pernah dideklarasikan sebagai Kota Keroncong. Yang jelas saya akan rekomendasikan tentang film itu, apakah nanti film itu akan disimpan di museum atau bisa menjadi souvenir di pemkab atau pemkot bahkan negara," ucap Rudy.