Merdeka.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten, Jawa Tengah akan merobohkan ratusan hunian sementara (huntara) yang pernah digunakan untuk menampung pengungsi saat terjadi erupsi Gunung Merapi 2010 silam. Huntara yang akan dirobohkan tersebut, berada di lapangan Bumi Perkemahan Desa Kepurun, Kecamatan Manisrenggo, Klaten.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Klaten, Joko Roekminto mengatakan, pembongkaran tersebut melalui kesepakatan antara Pemkab Klaten, Pemerintah Kecamatan Manisrenggo dan Pemerintah Desa Kepurun, pembongkaran akan dilakukan dan warga.

"Rencana akan kita lakukan Februari nanti bersama warga. Dananya masih kita ajukan ke bupati sebesar Rp 245 juta. Dalam waktu dekat dana itu diharapkan dapat segera cair," ujar Joko. kepada wartawan, Selasa (15/1).

Menurut Joko, huntara akan dikembalikan fungsinya seperti semula, yakni sebagai lapangan olahraga. Sementara mengenai teknis pembongkarannya, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat setempat. Apakah akan menggunakan sistem bergiliran atau padat karya.

"Secepatnya akan dibongkar. Karena menurut laporan warga keberadaan huntara sudah disalahgunakan. Lokasi itu sering digunakan sebagai tempat membolos pelajar, minum-minuman keras, dan pencurian aset huntara," tambahnya.

Sebelumnya, tahun 2010 Pemkab Klaten, Jawa Tengah membangun huntara di lapangan Bumi Perkemahan Desa Kepurun, Kecamatan Manisrenggo, Klaten. Pembangunan tersebut dimaksudkan untuk menampung 165 kepala keluarga (KK) pengungsi erupsi Merapi saat itu.