Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ratusan Hektare Sawah di Kabupaten Bogor Terancam Puso

Ratusan Hektare Sawah di Kabupaten Bogor Terancam Puso Kekeringan di Bogor. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Musim kemarau berkepanjangan membuat 800 hektare lahan sawah di Kabupaten Bogor terancam gagal panen. Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura (Distanhorbun) Kabupaten Bogor pun berharap segera turun hujan.

"Saat ini yang sudah puso (gagal panen) sudah lebih dari 30 hektare, tersebar di beberapa wilayah, seperti Jonggol dan Cariu," kata Kepala Distanhorbun Kabupaten Bogor Siti Nurianti, Senin (23/9).

Dia menjelaskan, kerugian dari 30 hektare sawah itu sekitar Rp 774 juta. "Asumsinya, satu hektare sawah menghasilkan 6 ton gabah kering dan nilai gabah kering per kilogram Rp 4.300," terangnya.

Untuk menghadapi kekeringan, mulai tahun 2020 Distanhorbun bakal membangun sejumlah embung atau penampungan air di sekitar sawah tadah hujan, agar gagal panen bisa ditekan seminimal mungkin.

"Pembangunan embung bisa pakai APBD maupun APBD. Kalau memungkinkan juga kita mau bangun sumur artesis dengan kedalaman 100 meter," katanya.

Selain itu, asuransi pertanian pun akan kembali digalakkan oleh Pemkab Bogor, agar petani tidak risau jika sawahnya gagal panen. "Karena sekarang masih sangat sedikit yang ikut asuransi," ujar Siti Nurianti.

Siti menjelaskan, sebelum gagal panen, sawah melewati beberapa fase. Mulai terancam kekeringan, kekeringan ringan, berat hingga puso.

"Makanya kita harapkan ada hujan. Seperti di Parungpanjang dan Tenjo sudah ada hujan. Supaya kekeringan tidak berujung puso," kata Nurianti.

Seperti di Desa Weninggalih, dari 444,302 hektare luas desa itu, sekitar 200 hektare di antaranya merupakan persawahan yang menjadi pegangan hidup masyarakat di sana. Namun seluruh terancam gagal panen.

"Sudah tidak bisa panen sama sekali sebagian besarnya. Masih ada yang hijau-hijau. Tapi, kalau tidak hujan juga pasti gagal panen juga," kata Penjabat Kepala Desa Weninggalih, Samsu.

Pihak desa pun tidak bisa berbuat banyak. Samsu mengaku saat ini fokus lebih dahulu mendatangkan bantuan air bersih untuk warga.

Salah satu petani, Pandi (52) hanya bisa pasrah menerima kenyataan sawahnya harus kekeringan dan gagal panen. "Ya mau gimana lagi. Mudah-mudahan nanti ada bantuan dari pemerintah supaya bisa menanam lagi nanti," katanya.

Sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mencatat masih ada 22 kecamatan mengalami kekeringan dan krisis air bersih. Namun, paling parah terdapat di wilayah timur, seperti Jonggol, Cariu, Sukamakmur.

"Beberapa wilayah sudah mulai turun hujan. Tapi intensitasnya tidak tinggi. Tapi sejauh ini permintaan distribusi air bersih mulai berkurang. Diperkirakan mulai akhir Oktober lah hujan mulai serentak di Kabupaten Bogor," kata Kepala BPBD Kabupaten Bogor, Yani Hassan.

(mdk/cob)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bawaslu Kabupaten Bogor Temukan Penggelembungan Suara Antarpartai dan Antarcaleg

Bawaslu Kabupaten Bogor Temukan Penggelembungan Suara Antarpartai dan Antarcaleg

Beberapa kecamatan yang tercatat mengalami pergeseran suara antara lain, Ciseeng, Klapanunggal, Gunungputri, Bojonggede, Jasinga, dan Citeureup.

Baca Selengkapnya
Kementan Pompanisasi Sawah Tadah Hujan di Banten

Kementan Pompanisasi Sawah Tadah Hujan di Banten

Kementan terus menggalakkan program bantuan pompanisasi, khususnya di lahan persawahan tadah hujan.

Baca Selengkapnya
Menguak Jejak Kejayaan Perkebunan Kapuk di Tanah Jawa, Dulu Mampu Memenuhi 85 Persen Kebutuhan Kapuk Dunia

Menguak Jejak Kejayaan Perkebunan Kapuk di Tanah Jawa, Dulu Mampu Memenuhi 85 Persen Kebutuhan Kapuk Dunia

Industri kapuk mengalami kemunduran karena masyarakat lebih suka memakai Kasur dengan bahan dasar busa dan pegas.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bulog Kembali Salurkan Bantuan Pangan Beras Usai Masa Tenang Pemilu 2024

Bulog Kembali Salurkan Bantuan Pangan Beras Usai Masa Tenang Pemilu 2024

Direktur Utama Perum BULOG Bayu Krisnamurthi memantau langsung Penyaluran Bantuan Beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor (15/2).

Baca Selengkapnya
Sungai Ciliwung di Kedunghalang Bogor Tercemar, Muncul Busa Diduga Bahan Baku Sabun

Sungai Ciliwung di Kedunghalang Bogor Tercemar, Muncul Busa Diduga Bahan Baku Sabun

Munculnya busa di Aliran Sungai Ciliwung, Kelurahan Kedung Halang, kali pertama dilihat oleh warga pada hari Sabtu (23/3).

Baca Selengkapnya
Di Sulteng, Jokowi Apresiasi Gebrakan Mentan Lakukan Percepatan Tanam Padi

Di Sulteng, Jokowi Apresiasi Gebrakan Mentan Lakukan Percepatan Tanam Padi

Luas hamparan panen di Desa Pandere, Kecamatan Gumbasa seluas 266 hektar.

Baca Selengkapnya
Puncak Arus Balik Mudik di Pelabuhan Merak Malam Ini, Volume Kendaraan Terus Meningkat

Puncak Arus Balik Mudik di Pelabuhan Merak Malam Ini, Volume Kendaraan Terus Meningkat

Dari hasil rekapitulasi jumlah kendaraan pada arus mudik dari Merak ke Bakauheni yang didata Polda Banten sebanyak 259.216 kendaraan bermotor.

Baca Selengkapnya
Kampanye di Garut, Anies Bicara Pentingnya Pemekaran Daerah Otonomi Baru

Kampanye di Garut, Anies Bicara Pentingnya Pemekaran Daerah Otonomi Baru

Kabupaten Garut dan Bogor terjadi ketidaksetaraan dalam kapasitas fiskal dan birokrasi.

Baca Selengkapnya
Hajatan Rakyat di Bogor, Ganjar, Siti Atikoh, dan Alam Kompak Semangati Rakyat

Hajatan Rakyat di Bogor, Ganjar, Siti Atikoh, dan Alam Kompak Semangati Rakyat

Alam Ganjar, putra semata wayang Ganjar tidak ketinggalan memberikan orasi.

Baca Selengkapnya