Rasulullah: Muslim yang puasa tapi riya, dia sudah berbuat syirik
Merdeka.com - Berpuasa adalah amalan-amalan yang tersembunyi yang hanya diketahui oleh orang yang menjalankan dan Allah SWT. Tidak seperti ibadah-ibadah lahiriah yang lain seperti salat, haji, atau ibadah-ibadah lainnya.
Tetapi, dalam hadits disebutkan bahwa seorang bisa mengatakan, dirinya sedang berpuasa jika ada seseorang yang mencela dan mengajak dirinya untuk bertengkar.
Tetapi, yang harus dihindari adalah ketika ingin mengatakan "Saya sedang berpuasa." seperti dikutip nu online. Ulama fiqih mewanti-wanti agar ketika berkata demikian tidak disertai dengan rasa riya. Apalagi dalam kondisi yang lain, yang tidak membutuhkan seseorang untuk memberitahu orang lain bahwa dirinya sedang berpuasa.
Maka dari itu perlu dihindari riya saat akan mengatakan bahwa kita sedang berpuasa kepada orang lain. Menurut Al-Bujairimi dalam kitab Hasiyyatul Bujairimi alal Khatib, memang puasa adalah suatu ibadah yang jauh dan terhindar dari perbuatan riya karena puasa adalah suatu ibadah yang tersembunyi. Tetapi, riya bisa saja terjadi bukan dalam amalan puasa, tetapi dalam perkataan orang berpuasa yang mengatakan kepada orang lain bahwa dia sedang berpuasa.
Bahkan Rasulullah SAW bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Thabrani.
"Barang siapa yang berpuasa namun ia riya, maka dia telah berbuat syirik."
Hal ini sebagaimana yang kita ketahui bahwa puasa adalah milik Allah dan Allah lah yang akan memberikan pahalanya. Maka puasa itu seharusnya hanya untuk Allah. Ketika riya dalam berpuasa berarti seolah-olah puasa itu untuk manusia. Inilah yang disebut syirik dalam hadits ini.
Untuk menghindari hal itu, maka Syekh Abu Bakar bin Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathiy dalam Ianatut Thalibin memberikan saran agar tidak perlu berkata, "Saya sedang berpuasa," jika ditakutkan ada sifat riya. Karena yang paling penting adalah bukan berkata demikian, melainkan tujuan dari berkata demikian dalam hadits di atas adalah untuk menasihati (al-wa’du). Bahkan disunnahkan untuk tidak menampakkan bahwa dirinya sedang berpuasa.
Karena itu dalam berpuasa kita seharusnya bisa menghindari sifat-sifat yang bisa menghilangkan pahala puasa seperti riya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Riya Adalah Salah Satu Penyakit Hati yang Berbahaya, Ketahui Hukumnya
Riya merupakan perbuatan yang sangat dibenci oleh Allah SWT.
Baca Selengkapnya8 Perkara yang Dapat Membatalkan Puasa, Umat Muslim Wajib Tahu
Ramadan baru saja tiba, sambut bulan suci ini dengan belajar seputar hal-hal pembatal puasa.
Baca SelengkapnyaKeutamaan Puasa Nisfu Syaban, Mendapat Pahala Setara Ibadah 70 Tahun
Puasa Nisfu Syaban termasuk amalan yang dianjurkan Rasulullah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Baca Doa Sahur, Dalil, dan Hikmah di Dalamnya
Sama seperti ibadah lainnya, baca doa sahur, atau niat puasa ini juga penting dilakukan sebelum kita hendak berpuasa.
Baca SelengkapnyaRukun Puasa dan Syarat Sah Pelaksanaannya, Umat Islam Wajib Tahu
Rukun puasa mencakup serangkaian aturan dan tata cara yang harus diikuti secara sungguh-sungguh dan ikhlas.
Baca SelengkapnyaBacaan Dzikir Sore Menjelang Magrib Sesuai Anjuran Rasulullah SAW, Bisa Jauhkan dari Mara Bahaya
Berikut bacaan dzikir sore menjelang Magrib sesuai anjuran Rasulullah SAW.
Baca SelengkapnyaDoa Akhir Ramadhan, Mengharap Ibadah dan Puasa Sebulan Diterima Allah SWT
Membaca doa akhir Ramadhan mengharap segala ibadah & puasa yang sudah dijalankan sebulan penuh diterima Allah SWT, dan bisa bertemu dengan Ramadhan selanjutnya.
Baca SelengkapnyaPuasa Syaban Berapa Hari? Berikut Waktu dan Keutamaannya
Puasa Sya'ban adalah praktik ibadah sunah yang dilakukan oleh umat Muslim pada bulan Sya'ban, sebulan sebelum bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaPuasa Nisfu Syaban Berapa Hari? Ini Penjelasan Lengkapnya
Puasa nisfu syaban adalah amalan yang dianjurkan Rasulullah SAW untuk memperbanyak pahala.
Baca Selengkapnya