Rapat Kabinet, Jokowi dan Menteri Pakai Aplikasi Baru Agar Tak Dilacak
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar rapat terbatas bersama jajaran menteri kabinet dengan topik program mitigasi dampak virus corona (Covid-19) terhadap usaha kecil mikro dan menengah (UMKM). Rapat tersebut dilakukan secara virtual atau melalui video conference, Rabu (15/4).
Namun, rapat terbatas itu sempat tersendat karena mengalami gangguan saat Jokowi tengah memberi pengarahan kepada menteri. Sekretaris Kabinet Pramono Anung menjelaskan bahwa rapat kali ini menggunakan aplikasi video conference yang berbeda dari sebelumnya.
"Bapak presiden perlu kami laporkan sebelum ratas (rapat terbatas) dimulai, hari ini kita menggunakan aplikasi yang berbeda dengan yang lalu," ujar Pramono Anung membuka rapat terbatas.
Meski begitu, dia tak menjelaskan aplikasi apa yang digunakan dalam rapat terbatas kali ini. Menurut Pramono, pergantian aplikasi video conference ini berdasarkan koordinasi dengan Badan Sandi dan Siber Negara (BSSN) agar tak bisa dilacak oleh siapapun.
"Atas koordinasi dengan BSSN kita akan memakai aplikasi-aplikasi yang bergantian supaya tidak bisa dilacak oleh siapapun," jelasnya.
Dia pun mempersilakan Jokowi untuk memberikan pengarahan kepada para menteri terkait program mitigasi dampak Covid-19 terhadap UMKM. Jokowi pun memberikan pengarahan. Di tengah pengarahannya, Pramono tiba-tiba menyela.
"Bapak Presiden dipersilakan. Kok aku masih bingung," ucap Pramono
"Sudah mulai. Sudah dengar semua?" kata Jokowi.
"Bapak presiden dipersilakan," tutur Pramono lagi.
"Sudah. Sudah dengar? Sudah Bisa? Tes? Tes tes tes. Bisa?" tanya Jokowi menyadari adanya gangguan teknis.
Ada Gangguan Kecil
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun tertawa kecil menanggapi adanya gangguan teknis itu. Setelah diperbaiki, Jokowi kembali memberikan arahan kepada para menterinya.
Dia meminta agar eksekusi program relaksasi untuk UMKM yang mengalami kesulitan akibat pandemi corona dipercepat. Jokowi menjelaskan mekanisme bantuan untuk kredit UMKM yaitu berupa subsidi bunga penundaan bayar pokok.
"Jangan menunggu sampai mereka tutup baru kita bergerak. jangan sampai nanti terlambat, jangan sampai terlambat dan menimbulkan gejolak di masyarakat," pungkas Jokowi.
Reporter: Lizsa Egeham
Sumber: Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kumpulkan Menteri, Jokowi Minta RAPBN 2025 Mulai Disiapkan untuk Presiden Terpilih
RAPBN 2025 harus memperhatikan program presiden terpilih 2024-2029.
Baca SelengkapnyaJokowi Minta Belanja Infrastruktur Digital Ditekan: Tak Ada Lagi Aplikasi Baru
Presiden Jokowi meminta agar aplikasi kementerian/lembaga disederhanakan.
Baca SelengkapnyaDepan Prabowo, Jokowi Puji Inisiasi Kemenhan Bangun RS Pertahanan Negara Panglima Besar Soedirman
Jokowi juga memuji sejumlah peralatan media yang diklaim tercanggih yang terpasang di dalamnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
VIDEO: Paloh Buka-bukaan Pembicaraan Bareng Jokowi Demokrat Gabung Kabinet, Anies Tertawa
Paloh menyebut tidak ada pembicaraan saat itu tentang Demokrat gabung ke pemerintahan
Baca SelengkapnyaVIDEO: Jokowi Perintahkan Semua Menteri Waspada, Singgung Kedatangan Presiden Baru
Presiden Jokowi memerintahkan semua menteri waspada jelang bulan Ramadan dan Idul Fitri
Baca SelengkapnyaPesan Jokowi ke MA: Hakim Harus Peka Terhadap Rasa Keadilan Masyarakat
Jokowi mengingatkan hakim agar peka terhadap rasa keadilan masyarakat dan mengikuti perkembangan teknologi.
Baca SelengkapnyaJokowi Puji BRI: Sekarang Agen BRILink Ambil Alih Peran Rentenir
Kepala Negara mengapresiasi langkah digitalisasi yang berhasil menyentuh masyarakat kecil.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Detik-Detik Jokowi Resmi Lantik AHY Menteri ATR/BPN & Hadi Menko Polhukam
Presiden Jokowi resmi melantik Hadi Tjahjanto dan Agus Harimurti Yudhoyono menjadi menteri di kabinet Indonesia Maju, periode 2019-2024.
Baca Selengkapnya