Rapat Bersama Jokowi, Emil Bahas UU Cipta Kerja serta Potensi Klaster Demo
Merdeka.com - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil bersama gubernur lain menggelar rapat dengan Presiden Joko Widodo terkait UU Cipta Kerja. Namun, ia mengaku tidak bisa membeberkan hasil rapat kepada publik karena akan disampaikan langsung oleh Presiden.
Dia mengikuti rapat secara virtual di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat (9/10). Usai itu, Ridwan Kamil melanjutkan rapat koordinasi Penanganan Covid-19 terkait Antisipasi Dampak Demonstrasi terhadap Kenaikan Kasus Covid-19 bersama Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.
"(rapat dengan presiden) Saya tidak boleh memberikan hasil rapat karena akan disampaikan langsung oleh Bapak Presiden, itu komitmen para gubernur," kata pria yang akrab disapa Emil itu.
Namun, sikap itu tidak berlaku mengenai informasi mengenai rapat bersama Luhut. Menurut dia, ada beberapa hal yang dibahas, di antaranya membahas potensi klaster baru dari demo yang terjadi selama tiga hari terakhir.
"Ini karena rata-rata belum selesai diswab semua yang ditahan polisi ini dilakukan rapid test dan banyak yang reaktif ya kalau reaktifnya itu apakah positifnya sedang diproses oleh dua pihak, mungkin besok beritanya," ujarnya.
Jika kemudian ada yang positif Covid-19, maka kebijakan yang diambil tidak akan banyak berubah seperti penanganan selama ini. Jika positif dengan status orang tanpa gejala (OTG) maka yang bersangkutan akan karantina mandiri sekaligus melakukan pelacakan terhadap yang berkontak erat. Penanganan lebih intensif di rumah sakit dilakukan jika yang bersangkutan mengalami gejala yang parah.
Selain itu, pembahasan lain adalah menyiapkan langkah strategis menghadapi musim penghujan, hingga menyiapkan standar baru tempat pengungsian di masa pandemi Covid-19.
"BMKG melaporkan agar provinsi-provinsi di Jawa khususnya itu bersiap-siap. Maka tadi ada BNPB Pak Doni dan kita sedang mengeluarkan edaran ke kota Kabupaten agar siaga satu ya," imbuhnya.
"Ada potensi bencana banjir saat covid, maka tempat-tempat pengungsiannya harus berbeda dengan tahun lalu. Jadi harus lebih besar lebih berjarak sehingga kalau mau bilang ya, tapi kalau ternyata kejadian kebencanaan, protap ke pengungsian itu sudah jauh lebih baik," pungkas Emil.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lantangnya Mantan Danjen Kopassus Demo di KPU, Tuding Jokowi Dalang Kecurangan Pemilu
Dia meminta agar Jokowi dihadirkan ke hadapan masyarakat dan mundur dari jabatannya
Baca SelengkapnyaPotret AHY dan Kang Emil Temani Jokowi Nikmati Pagi Sambil Sarapan di IKN
Jokowi langsung menyapa para menteri yang telah duduk berkeliling setengah lingkaran
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil Sempat Tertahan Tak Bisa Masuk Lokasi Debat: Kurang Ganteng
Kang Emil kembali berkelakar dirinya harus segera bisa masuk ke dalam arena debat lantaran harus menjadi pembisik Prabowo.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pengamat Soal Rencana Hak Angket Pemilu: Keliatannya Layu Sebelum Berkembang, akan Diblok Koalisi Pemerintah
"Keliatannya bisa jadi usulan hak angket ini akan layu sebelum berkembang, akan diblok, ya akan di bendung oleh kubu koalisi pemerintahan Jokowi,"
Baca SelengkapnyaVIDEO: Resmi Mundur, Mahfud Cerita Pukul Pejabat Nakal Pakai Wartawan Biar Lancar
Mahfud di kantor Kemenko Polhukan usai bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana, menceritakan momen ketika 'memukul' para pejabat nakal.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Ridwan Kamil Blak blakan Soal IKN Bukan Ide Jokowi
Kurator Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Ridwan Kamil mengatakan pembangunan IKN bukan ide dari Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Istana Tanggapi Mahfud Resmi Umumkan Mundur dari Kabinet Jokowi
Mahfud MD resmi menyatakan bakal mundur dari posisi Menteri Koordinator atau Menko Polhukam. Keterangan itu disampaikan Mahfud di Lampung pada Rabu (31/1).
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil Soal Pilgub: Hati Berat ke Jabar tapi Tidak Menutup Kemungkinan Jakarta
Ridwan Kamil akan memutuskan maju Pilgub Jabar atau Jakarta pada bulan Juni
Baca SelengkapnyaVIDEO: Kemenkeu Respons Prabowo Sebut Anggaran Kemhan Banyak Tak Direstui
Staf Khusus Menkeu Yustinus Prastowo menjelaskan, sebagian anggaran Kementerian dan Lembaga diutamakan untuk penanganan pandemi covid-19
Baca Selengkapnya