Merdeka.com - Perampok spesialis minimarket berinisial FS (35) harus meregang nyawa setelah ditembak di bagian dadanya. Sebabnya, ia mencoba merebut senjata api petugas kepolisian saat dalam perjalanan menuju lokasi penggeledahan.

Sebelum ditangkap, tersangka melakukan aksi perampokan di enam minimarket secara beruntun dalam dua hari terakhir. Yakni minimarket di Jalan Peta, Rajawali, Bojongloa Kaler dan di Jalan Astana Anyar.

Ia berhasil menggasak barang seorang diri dari Senin (19/3). Namun, aksinya terhenti pada Selasa (20/3) setelah petugas dari Polrestabes Bandung meringkusnya.

Kapolrestabes Bandung Kombes Hendro Pandowo menjelaskan, setelah ditangkap Satreskrim yang dipimpin Kasatreskrim AKBP M Yoris Maulana, tersangka dibawa petugas ke rumahnya di kawasan Ciroyom untuk keperluan penggeledahan mencari barang bukti lain.

Di tengah perjalanan tersangka berusaha mengambil senjata petugas. Usahanya tidak berhasil. Petugas terpaksa menembakan senjata api. Peluru menembus dadanya.

"Pelaku mau merebut senjata anggota, sehingga anggota melakukan tindakan tegas dan keras. Pelaku meninggal dunia ditembak di dadanya," tutur Hendro di Rumah Sakit Sartika Asih, Jalan Moch Toha, Kota Bandung, Jawa Barat.

Hendro menuturkan setelah beraksi di minimarket di kawasan Astana Anyar, FS berhasil diringkus personek Satreskrim Polrestabes Bandung yang dipimpin

Jasad pelaku langsung dibawa ke rumah sakit Sartika Asih Bandung. Hendro menduga FS berkomplot. Untuk itu, ia mengerahkan jajarannya untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.

"Masih ada tiga orang DPO (daftar pencarian orang). Sudah kita ketahui identitasnya. Cepat atau lambat akan ditangkap. Akan tetapi, kita imbau untuk segera menyerahkan diri," kata Hendro.