Merdeka.com - Wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmatias bercita-cita mengembalikan Bukittinggi menjadi kota yang bernuansa natural atau alami, dengan memanfaatkan peninggalan sejarah yang dimiliki.

Dia menjelaskan, Bukittinggi merupakan kota tua yang memiliki nilai sejarah tinggi. Terbukti dengan banyaknya peninggalan kolonial Belanda dan Jepang yang masih terdapat di sejumlah wilayah.

"Sejarah kita di Bukittinggi termasuk kota tua sudah 232 tahun. Di sana kota kecil itu termasuk pertahanan orang Belanda, sampai sekarang masih ada gudang peluru, lalu juga lubang pertahanan Jepang," kata Ramlan saat berbincang dengan merdeka.com.

Dengan gambaran seperti itu, penting bagi dirinya untuk mengembalikan kota berpenduduk lebih dari 117 ribu pada tahun 2014 ini ke suasana sejarah, tanpa meninggalkan kemajuan yang ada.

"Jadi, karena kota ini kota tua, saya ingin mendesain kota ini ke naturalnya. Tangga ingin saya ganti batu alam, taman, sampah kita perangi," jelasnya.

Untuk menambah kesan alami, pria kelahiran Sumatera Barat, 10 Agustus 1964 juga berencana membentuk suatu wilayah yang di dalamnya tidak terdapat kendaraan bermotor. Sehingga, masyarakat Bukittinggi bisa menikmati suasana alam.

Walikota Bukittinggi Ramlan Nurmatias (duduk kiri), CEO KLN Steve Christian (duduk kanan), VP Sales merdeka.com Sinta Nasution (berdiri kiri), COO KLN Billy Suryajaya (berdiri tengah) dan CNO KLN Wens Manggut (berdiri kanan) 2016 Money.id/Dwi Narwoko

"Suatu saat kota ini akan saya jadikan kota pejalan kaki, ada areal yang tidak boleh mobil dan sepeda motor, jalan kaki saja. Jadi, orang senang olahraga, jogging, senang itu," terangnya.

Dengan keinginannya ini, Ramlan berharap jumlah wisatawan yang berkunjung ke Bukittinggi terus bertambah, sehingga bisa menjadi pondasi pendapatan bagi pemerintah dan masyarakat di wilayahnya.

"Potensi kita di pariwisata besar, tetapi bagaimana mengelolanya, manajemennya kita perbaiki. Makanya membangun kota pariwisata tidak mudah," pungkasnya.