Merdeka.com - Anak buah Ferdy Sambo melawan. Mereka masih menyayangkan diseret kasus yang berbuntut ganjaran etik dari Korps Bhayangkara.
Sampai-sampai, mantan Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan AKBP Ridwan Soplanit menanyakan langsung ke Ferdy Sambo. Kenapa mengorbankan dirinya.
Diketahui, Ridwan Soplanit diganjar demosi atau penundaan kenaikan pangkat selama 8 tahun oleh sidang Komisi Kode Etik Polri (KKEP).
"Pak Ferdy Sambo, kenapa kami harus dikorbankan dengan masalah ini?" kata Soplanit saat menjadi saksi sidang terdakwa Ferdy Sambo, di PN Jaksel, Selasa (29/11).
Secara terang benderang, Soplanit mengungkap adanya intervensi Sambo saat proses olah TKP di rumah dinas Duren Tiga, Jakarta Selatan setelah Brigadir J tewas.
Pun, ia membeberkan Ferdy Sambo telah memerintahkan terdakwa Arif Rachman Arifin untuk menyiapkan membuat Berita Acara Interogasi (BAI) untuk Putri Candrawathi. Ini soal dugaan pelecehan seksual.
"AKBP Arif diperintahkan Pak FS untuk buat BAP karena Bu Putri saat itu kondisinya belum bisa ke Polres karena alasannya saat itu lagi trauma," ujarnya.
Setelah BAP Putri Candrawathi dibuat sesuai keterangan terdakwa Arif Rachman Arifin, Ridwan bertolak ke Rumah Saguling, Duren Tiga, Jakarta Selatan. Hakim menilai, kronologis BAP yang diwakili Arif ini sebagai perbuatan tidak wajar.
"Kronologisnya yang dibawa. Yang AKBP Arif sampaikan bahwa itu kronologis dari Bu Putri yang disampaikan kepada beliau," ujar Ridwan.
Saat itu, Ridwan Soplanit membenarkan bahwa Sambo melakukan penekanan dan larangan dari Sambo agar tak terlalu keras dalam menginterogasi Bharada Richard Eliezer.
"Persis saya di situ dan kanit saya, dia melakukan interogasi terhadap Bharada E. Kemudian, Pak FS saat itu datang, kemudian menyampaikan untuk ditanyakan jangan terlalu keras-keras," kata Ridwan, Senin (21/11).
"Memang dari penanganan awal. Memang yang tadi, saya bilang di TKP tidak boleh rame-rame dan ada beberapa penyidik," lanjutnya.
Soplanit mengaku bahwa saat bertugas di reserse, ini merupakan intervensi pertama di tempat ketika melakukan olah TKP. Menurutnya, orang pertama kali ia temui selain jasad Yosua adalah Ferdy Sambo dan Kuat Ma’ruf.
"Eliezer saat itu (saya lihat) pada saat saya mau pulang, baru ketemu di pintu dapur," kata Ridwan.
Advertisement
Kepala Urusan Logistik Yanma Polri Linggom Parasian Siahaan, membenarkan Ferdy Sambo intervensi penerbitan Surat Izin Membawa Senjata Api (SIMSA) Bharada E dan Brigadir J. Padahal, persyaratannya belum lengkap.
Pada 15 Desember 2021, Kepala Pelayanan Markas (Kayanma) Mabes Polri Kombes Hari Nugroho memanggil Linggom agar Brigadir J dan Bharada E dibuatkan SIMSA.
"Bapak Kayanma perintahkan saya, 'tolong kamu buatkan SIMSA-nya, saya tunggu sekarang'. Saya naik ke ruangan, saya perintahkan anggota untuk membuat, setelah selesai saya buat, saya antarkan lagi ke ruangan Kayanma," kata Linggom saat jadi saksi, Senin (28/11).
Keesokan harinya, Linggo kembali dipanggil Kayanma untuk menahan surat SIMSA. Karena ada sejumlah persyaratan yang tidak lengkap yakni, Tes Psikologi, surat keterangan dokter, dan surat keterangan satuan kerja (satker).
Empat hari setelahnya, Lingom diminta Kayanma mengembalikan SIMSA kepada Brigadir J dan Bharada E atas perintah langsung dari Ferdy Sambo.
"Setelah Pak Kayanma terima, langsung Pak Kayanma berbicara kepada saya 'barusan saya ditelepon Kadiv Propam Pak Sambo agar segera tanda tangan'. Setelah itu saya serahkan," ujarnya.
Linggom mengaku, tidak mengetahui Richard dan Yosua adalah anggota Brimob. Dia hanya mengetahui keduanya adalah ajudan Ferdy Sambo, dengan surat SIMSA untuk senjata Glock-17 Bharada E dan HS-19 untuk Brigadir J.
Singgung Rekaman CCTV, Sambo Semprot Anak Buah
Amarah Sambo terekam dalam benak terdakwa Chuck Putranto dan terdakwa Arif Rachman Arifin saat menanyakan keberadaan rekaman CCTV yang ada rumah dinas Komplek Perumahan Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Mulanya, Chuck saat tiba di TKP sesaat setelah Brigadir J tewas, dia menyebutkan bahwa rekaman CCTV dapat membuktikan peristiwa adu tembak yang dinarasikan Sambo.
Namun, emosi Sambo mencuat dengan menekankan CCTV telah rusak. "Kemudian saya disampaikan oleh Pak Ferdy Sambo bahwa 'itu sudah rusak, enggak usah ditanya lagi'," kata Chuck, Senin (28/11).
Selanjutnya, di kesempatan yang sama, Arif mengaku saat berada di garasi eks rumah dinas Sambo, dia sempat menanyakan keberadaan CCTV yang terpasang di garasi. Namun, Sambo langsung menegur Arif.
"Di situ saya sempat melihat ada CCTV di garasi, CCTV kamera. Beliau nanya 'kenapa lihat CCTV?' Saya bilang 'Ini bagus ndan kalau ada gambarnya' terus beliau bilang 'Itu rusak'," ujar Arif.
Reporter Magang: Syifa Annisa Yaniar [rhm]
Baca juga:
Bripka RR, Bharada E dan Kuat Maruf Besok Saling Bersaksi di Sidang Ferdy Sambo
Kubu Sambo Minta Adzan Romer Dihadirkan di Sidang, Cari Bukti Soal Sarung Tangan
Begini Suasana Olah TKP Tak Profesional di Kasus Kematian Brigadir J
Ferdy Sambo Ditantang Kabareskrim Buka BAP soal Ismail Bolong: Merekalah, Kenapa Saya
Ferdy Sambo Minta Maaf Langsung pada Anak Buahnya yang Jadi Saksi di Sidang
Curhat Eks Kasat Reskrim Jaksel Takut Dicopot Jika Tolak Buat BAI Putri Candrawathi
Polemik Utang Duit Kampanye Anies pada Prabowo dan Sandiaga
Sekitar 34 Menit yang laluKronologi Anak Usia 2 Tahun Diikat dalam Kamar di NTT
Sekitar 35 Menit yang laluAntisipasi Potensi Hujan Ekstrem, BNPB Siap Modifikasi Cuaca di Sulut
Sekitar 1 Jam yang laluSatu Abad Observatorium Bosscha: Tantangan Polusi Cahaya hingga Pendanaan
Sekitar 1 Jam yang laluNasDem Absen saat PKS Dukungan Anies Baswedan Jadi Capres, Ini Alasannya
Sekitar 1 Jam yang laluBPKH: Tak Sepeserpun Dana Haji untuk Biayai Infrastruktur
Sekitar 2 Jam yang laluGibran Maju Gubernur, Sekjen PDIP: Terpenting Setiap Kader Melatih Diri
Sekitar 2 Jam yang laluMelawan Takut, Siswa di Lumajang Terpaksa Terobos Jalur Lahar Demi Sampai ke Sekolah
Sekitar 2 Jam yang laluTakut Dimarahi Orang Tua, Dua Anak SD Pura-Pura Diculik
Sekitar 2 Jam yang laluPendaki Ditemukan Tewas di Gunung Lawu, Ini Penyebabnya
Sekitar 3 Jam yang laluSegera Bertemu Bahas Pilpres, KIB Tegaskan Koalisi Masih Solid
Sekitar 3 Jam yang laluPolisi Selidiki Penemuan Tulang Dalam Kain Sarung
Sekitar 3 Jam yang laluTabrak Bumper Mobil Lain, Pegawai Bank Riau Kejang Lalu Tewas
Sekitar 6 Jam yang laluViral Bapak asal Semarang 14 Hari Cari Dua Anaknya di Bali
Sekitar 7 Jam yang laluPria Tewas dalam Selokan di Pesanggrahan Diduga Punya KTA PDIP, Ini Kata Polisi
Sekitar 16 Jam yang laluVIDEO: Pengakuan Sugeng, Bawa Nama 'Bapak' Diduga Polisi di Kasus Mahasiswi Cianjur
Sekitar 16 Jam yang laluPerwira Polisi 'Habis' Disiram Air oleh Rekan Sampai Tak Berkutik, Endingnya Seru
Sekitar 20 Jam yang laluKapolda Metro Bentuk TGPF Usut Kasus Mahasiswa UI Tewas Ditabrak Pensiunan Polri
Sekitar 21 Jam yang laluVIDEO: Jaksa Ungkap Alasan Tuntut 12 Tahun Penjara Bharada E
Sekitar 13 Jam yang laluJPU Sebut Bharada E Berani Tembak Brigadir J untuk Buktikan Loyalitas ke Ferdy Sambo
Sekitar 15 Jam yang laluVIDEO: Putri Candrawathi Ajak Kuat Ma'ruf ke Ruang Privasi di Rumah Saguling
Sekitar 15 Jam yang laluVIDEO: Jaksa Tuding Pengacara Berbohong, Jelas & Nyata Putri Ikut Perencanaan
Sekitar 15 Jam yang laluVIDEO: Jaksa Ungkap Alasan Tuntut 12 Tahun Penjara Bharada E
Sekitar 13 Jam yang laluVIDEO: Putri Candrawathi Ajak Kuat Ma'ruf ke Ruang Privasi di Rumah Saguling
Sekitar 15 Jam yang laluVIDEO: Jaksa Tuding Pengacara Berbohong, Jelas & Nyata Putri Ikut Perencanaan
Sekitar 15 Jam yang laluVIDEO: Wajah Garang Jaksa Baca Replik, Tegaskan Hargai Putri Bak Bunda Maria
Sekitar 15 Jam yang laluVIDEO: Jaksa Ungkap Alasan Tuntut 12 Tahun Penjara Bharada E
Sekitar 13 Jam yang laluJPU Sebut Bharada E Berani Tembak Brigadir J untuk Buktikan Loyalitas ke Ferdy Sambo
Sekitar 15 Jam yang laluAlasan JPU Tuntut Bharada E 12 Tahun Bui: Pertimbangkan Peran Sebagai Eksekutor
Sekitar 16 Jam yang laluApakah Boleh Memperoleh Vaksin Campak Bersamaan dengan Booster COVID-19?
Sekitar 22 Jam yang laluAntisipasi Penyakit Ngorok, Dinas Pertanian Madina Maksimalkan Penyuntikan Vaksin
Sekitar 5 Hari yang laluPrediksi BRI Liga 1, Barito Putera Vs PSS: Ambisi Super Elang Jawa Lanjutkan Tren Kemenangan
Sekitar 1 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami