Merdeka.com - Raja Keraton Kasunanan Surakarta Pakubuwono XIII dan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo memimpin kerja bakti bersama ribuan PNS di lingkungan Pemkot Solo, di Alun-alun utara, Senin (6/4). Kerja bakti tersebut juga sekaligus untuk menandai dimulainya pembangunan pasar darurat Klewer.

Usai kerja bakti, wali kota Solo secara simbolis melakukan peletakan batu pertama disaksikan PB XIII Hangabehi. Kedatangan PB XIII ke lokasi pembangunan pasar darurat cukup mengejutkan wartawan dan para PNS. Hal ini karena kedatangan penguasa keraton warisan dinasti Mataram itu dengan pengawalan yang ketat.

Pantauan merdeka.com, PB XIII datang beriringan dengan mobil wali kota Solo yang mengendarai mobil lain. Sebuah Toyota Alphard B 868 GE yang membawa raja, dikawal pasukan Brimob dengan bersenjata lengkap. Sementara itu pengamanan di sekitar lokasi juga nampak ketat. Pintu gerbang menuju alun-alun juga ditutup saat acara kerja bakti dan peletakan batu pertama.

Konflik internal yang terjadi di Keraton Kasunanan Surakarta hingga saat ini memang masih berlangsung antara kubu raja dan sejumlah kerabat lainnya. Konflik tersebut hingga kini masih menjadi salah satu faktor penghambat dimulainya pembangunan pasar darurat bagi ribuan pedagang Pasar Klewer.

Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan, pembangunan pasar darurat akan dimulai pada hari ini dan diperkirakan selesai pada 90 hari ke depan. Menurut Rudy, pembangunan pasar darurat akan menghabiskan anggaran Rp 23 miliar.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada sinuhun yang telah memberikan izin tempat untuk pembangunan pasar darurat. Tadi pagi kami juga telah menandatangani perjanjian sewa menyewa alun-alun utara di rumah PB XIII," ujar Rudyatmo.

Rudy meminta maaf kepada para pedagang karena pembangunan berjalan lambat. Ia mengaku ada mekanisme dan persoalan administrasi yang harus dipenuhi.

"Saya berharap pembangunan ini tak ada gangguan sekecil apapun dan dapat berjalan lancar. Kita juga berharap kehadiran sinuhun PB XIII ini akan menjadi awal kebangkitan dan kejayaan Keraton Surakarta," pungkasnya.