Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rachmawati diduga mau makar, Megawati pasang badan buat Jokowi

Rachmawati diduga mau makar, Megawati pasang badan buat Jokowi Megawati dan Rachmawati. ©2016 merdeka.com

Merdeka.com - Rachmawati Soekarnoputri ditetapkan menjadi tersangka kasus dugaan makar. Namun, Rachmawati dan para aktivis lain yang menjadi tersangka merasa difitnah karena mereka hanya ingin menyampaikan petisi agar UUD 1945 dikembalikan melalui MPR/DPR melalui aksi damai pada 2 Desember 2016.

Sebab, targetan aksi agar UUD 1945 dikembalikan menjadi pedoman negara itu hanya bisa terealisasi lewat kewenangan MPR. Rachmawati pun meminta bantuan DPR agar diloloskan dari jeratan kasus tersebut.

Penyidik Polda Metro Jaya masih menelusuri penyandang dana kasus dugaan makar yang melibatkan beberapa tokoh. Dari hasil penelusuran, penyidik menemukan adanya aliran dana dari Rachmawati Soekarnoputri kepada salah seorang tersangka dugaan makar lainnya, Alvin Indra.

"Dari hasil pengecekan, Rachmawati ada mencairkan deposito Rp 300 juta dikirim ke rekening Alvin Indra," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono.

Dana tersebut dikirim ke rekening Alvin sekitar akhir November 2016. Penyidik menduga dana tersebut untuk operasional aksi makar. Rachmawati dan kawan-kawan diketahui akan berunjuk rasa di gedung DPR.

"(Dana) Untuk keperluan logistik, makan, minum untuk massa yang akan berunjuk rasa di gedung DPR dan MPR," kata Argo.

"Uang tersebut dikirim dari rekening Rachmawati, namun tidak ada pihak lain yang mentransfer ke Rachmawati," sambungnya.

Namun, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri yang merupakan Rachmawati tidak membela adiknya itu. Ketidakakuran dua putri Bung Karno ini memang sudah menjadi cerita lama. Keduanya hampir selalu berseberangan dalam sikap politik. Rachmawati cenderung blak-blakan melontarkan kritikan kepada Megawati melalui media. Sementara Megawati cenderung diam, tak mau menyerang balik sang adik.

Pada pilpres 2014 lalu, Rachmawati dan Megawati juga berseberangan. Saat itu, Megawati dan PDIP mendukung pencalonan Jokowi-JK sebagai capres cawapres. Sementara, Rachmawati mendukung Prabowo-Hatta.

Saat itu Rachmawati gencar mengkritik Megawati. Dia juga gencar menuding Jokowi terlibat sejumlah kasus korupsi. Namun semua itu tak memiliki pengaruh. Jokowi-JK tetap memenangkan pilpres 2014.

Meski jagonya kalah, tak membuat Rachmawati diam. Hal itu semakin mematik Rachmawati menyerang Megawati. Rachmawati menilai Megawati adalah budak negara asing. Dia menganggap kakaknya itu telah melakukan kesepakatan penjualan aset-aset dan sumber daya alam Indonesia kepada pihak asing saat pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK).

Untuk kasus makar, Megawati menegaskan PDIP siap menjaga pemerintahan yang sah. Kader-kader PDIP siap mengamankan pemerintahan Jokowi-JK.

"Kalau ada yang mau macam-macam, pak presiden, pak wapres, panggil saja kita," kata Mega disambut tepuk tangan para kader partai dan tamu undangan.

Mendengar itu, Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla berdiri dan ikut tepuk tangan. Mega kembali menegaskan bahwa anak buahnya kader partai siap mengorbankan jiwa dan raga untuk kepentingan bangsa dan negara. Mega mencontohkan ada kader PDIP yang dipukuli karena membela kepentingan bangsa dan negara tetap pluralis.

"Lha kalau ada yang mau macam-macam, anak buah saya sudah ada lho bapak. Dan anak buah saya ada yang sudah dikaplok sama orang. Anak-anak saya nakal-nakal, bapak Presiden. Tapi kalau untuk bangsa negara, jiwa mereka berikan. siap...siapp..siapp..," kata Mega disambut gegap gempita para kader PDIP.

(mdk/eko)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Kirim Bunga untuk Megawati, Hasto: Kami Belum Cek Satu Persatu

Jokowi Kirim Bunga untuk Megawati, Hasto: Kami Belum Cek Satu Persatu

Megawati merayakan bertambah usia yang ke-77 pada hari ini.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bantah Kabar Ingin Bertemu Megawati: Belum Ada

Jokowi Bantah Kabar Ingin Bertemu Megawati: Belum Ada

Jokowi mengaku belum ada rencana pertemuan dengan Megawati.

Baca Selengkapnya
Megawati: Memangnya Kalau Sudah Jenderal itu Keren, Pensiun Jadi Rakyat Biasa Lagi

Megawati: Memangnya Kalau Sudah Jenderal itu Keren, Pensiun Jadi Rakyat Biasa Lagi

Megawati menyinggung prajurit yang hormat sambil tahan napas saat bertemu jenderal

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ganjar Ungkap Reaksi Megawati Dengar Kabar Jokowi Minta Bertemu

Ganjar Ungkap Reaksi Megawati Dengar Kabar Jokowi Minta Bertemu

Ganjar Pranowo mengungkapkan respons Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat mendengar kabar Presiden Jokowi ingin bertemu.

Baca Selengkapnya
Jokowi Kirim Bunga Anggrek Warna Ungu ke Megawati yang Ultah ke-77

Jokowi Kirim Bunga Anggrek Warna Ungu ke Megawati yang Ultah ke-77

Jokowi mengirimkan bunga anggrek berwarna ungu ke kediaman Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di HUT ke-77

Baca Selengkapnya
Megawati Dukung Hak Angket, Mahfud Tegaskan Bukan untuk Makzulkan Jokowi

Megawati Dukung Hak Angket, Mahfud Tegaskan Bukan untuk Makzulkan Jokowi

Mahfud menyebut bahwa hampir tidak mungkin untuk memakzulkan Jokowi melalui hak angket untuk saat ini. Sebab masa pemerintahan Jokowi-Ma'ruf akan berakhir.

Baca Selengkapnya
Jokowi Dikabarkan Lantik Menteri ATR/BPN dan Menko Polhukam Besok Pagi

Jokowi Dikabarkan Lantik Menteri ATR/BPN dan Menko Polhukam Besok Pagi

Kabarnya, AHY akan menggantikan Hadi Tjahjanto sebagai Menteri ATR/BPN.

Baca Selengkapnya
Jokowi Pakai Dasi Warna-warni saat Kunker Ke Luar Negeri, Ini Maknanya

Jokowi Pakai Dasi Warna-warni saat Kunker Ke Luar Negeri, Ini Maknanya

Presiden Jokowi kini memakai dasi warna-warni ketika berangkat kunjungan kerja ke luar negeri

Baca Selengkapnya
Jokowi Sebut Sering Dikritik Tajam: Gambar Wajah Saya Aneh-Aneh di Sampul Media, Cucu Komplain

Jokowi Sebut Sering Dikritik Tajam: Gambar Wajah Saya Aneh-Aneh di Sampul Media, Cucu Komplain

Jokowi tetap menganggap sebuah kritikan sebagai kebebasan berekspresi.

Baca Selengkapnya