RA sempat dagang keripik di kampus UIN, kini jual diri demi uang
Merdeka.com - Seorang mahasiswi UIN Gunung Djati Bandung jadi sorotan karena nyambi jadi ayam kampus. Mahasiswi berinisal RA (22) ini kuliah di fakultas Syariah dan Hukum, jurusan Perbandingan Mazhab dan Hukum (PMH), semester 6. Alasan dia menawarkan jasa jual diri adalah untuk membiayai kebutuhan hidup, bayar kuliah, dan membantu orang tuanya di kampung.
Sebelum jadi ayam kampus, RA diketahui pernah jualan keripik di kampusnya. Dia jualan keripik kurang lebih satu tahun waktu masih duduk di semester tiga. Teman-teman sekelas RA mengatakan keripik yang dijual RA cukup laris. Sayangnya di semester empat, RA tidak lagi jualan keripik. Teman sekelasnya, bahkan teman kosnya tidak ada yang tahu RA melakukan pekerjaan yang dilarang oleh hukum dan agama.
"Keripiknya laku. Tapi nggak tahu kenapa dia berhenti jualan. Kita kagetnya juga waktu ada berita negatif tentang dia. Padahal dia anaknya baik," kata Setyo, teman sekelas RA saat berbincang dengan merdeka.com,
RA mengaku baru tujuh bulan melayani para lelaki hidung belang. Namun perubahan dirinya sudah terlihat sejak di semester empat. Perubahan terlihat dari cara dia dandan yang nampak lebih menor dari biasanya. Tapi dandanan menor RA masih dipandang wajar seperti halnya wanita lain. Hanya sebelumnya RA lebih alami dan jarang pakai make up.
Namun RA jual diri bukan tanpa alasan. Dia berasal dari keluarga yang kurang mampu. Orang tuanya hanya petani di kampung. RA anak kedua dari tiga bersaudara. Dia datang dari Tasik dibawa oleh seorang pria yang menawarkannya untuk kuliah di Bandung. Berdasarkan pengakuannya alasan utama RA adalah karena kebutuhan ekonomi. Ada pula yang mengatakan kalau dia adalah korban yang terjebak di dunia hitam
Kajur PMH Dadung Gozali yang pernah berdialog dengannya memberikan alasan yang lain. Kata Dadung RA menuturkan kalau dirinya dikecewakan oleh pacarnya yang tidak mau bertanggung jawab.
"RA pernah bilang kalau dia pacaran dan pernah melakukan hubungan badan. Tapi pacarnya tidak mau menikahinya. RA kecewa akhirnya seperti itu," kata Dadung.
Sekali booking, RA memasang tarif Rp 2,5 juta untuk dua jam. Dalam satu malam RA bisa mengantongi uang hingga Rp 6 juta. Terkadang satu pelanggan bisa membooking lebih dari dua jam. Dadung mengatakan sebagian uang hasil melayani lelaki hidung belang itu RA kirimkan kepada orang tuanya di kampung.
"Orang tuanya tidak pernah tahu RA bekerja seperti itu. Dia mengakunya ke orang tua kuliah sambil kerja di rumah makan," tambah Dadung.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berjuang Demi Rupiah Sampai Lupa Cinta, Sopir Truk Wanita Cantik Pembawa Pasir Ini Taklukan Tanjakan Ekstrem
Baca SelengkapnyaPelaku memiliki utang sebesar Rp1,2 juta, saat ditagih dia gelap mata dan menusuk temannya.
Baca SelengkapnyaDi tengah kesibukannya, ada kalanya ia sebagai manusia biasa merasa lelah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Seorang ibu muda tega menjual bayinya demi bisa pulang kampung.
Baca SelengkapnyaSetiap orang memiliki besaran rezekinya masing-masing.
Baca SelengkapnyaSemua berawal dari melihat Cana (ikan gabus hias) sebagai salah satu ikan hias yang daya tahannya kuat dan memiliki banyak peminat.
Baca SelengkapnyaTak terkira, kini sosoknya sukses diterima di kampus Rusia.
Baca SelengkapnyaWanita yang melompat dari lantai 12 Gedung Universitas Brawijaya adalah mantan mahasiswa.
Baca SelengkapnyaSiapa yang tak merinding jika rumah huniannya dikepung ulat di banyak penjuru.
Baca Selengkapnya