Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

PVMBG Siapkan Skenario Terburuk Jika Gunung Anak Krakatau Meletus

PVMBG Siapkan Skenario Terburuk Jika Gunung Anak Krakatau Meletus Gunung Anak Krakatau. ©2020 Merdeka.com/liputan6.com

Merdeka.com - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyiapkan skenario terburuk menyusul meningkatnya aktivitas Gunung Anak Krakatau (GAK). Salah satunya berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait mitigasi bahaya letusan Gunung Anak Krakatau.

"Salah satunya minggu ini kita akan melakukan latihan gabungan dengan membuat skenario baik itu hanya lontaran pijar sampai yang terburuk bahaya sekunder. Mungkin bahaya peringatannya ada di BMKG," kata Kepala PVMBG Hendra Gunawan dalam diskusi virtual diikuti merdeka.com, Senin (25/4).

Menurut Hendra, langkah kedua yaitu Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral akan memodernisasi peralatan-peralatan di gunung api. Salah satunya di Gunung Anak Krakatau.

"Kita akan memberdayakan hasil BPPTKG peralatan yang dikembangkan teknologinya untuk membantu sistem monitoring yang sudah di Gunung Anak Krakatau," kata Hendra.

Gunung Anak Krakatau Siaga

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sebelumnya mengungkap penyebab Gunung Anak Krakatau (GAK) dari level dua atau siaga hingga berstatus level tiga atau siaga. Status level tiga itu setelah PVMBG melakukan pemantauan secara virtual dan aktivitas vulkanik.

"Memang sejak 15 April terutama secara virtual sudah terekam baik hembusan asap maupun tinggi erupsi kolom yang bervariasi dari 1.000 sampai 2 ribu dari permukaan air laut. Malahan 3 hari terakhir sudah mencapai 3 ribu meter," kata Kepala PVMBG Hendra Gunawan dalam diskusi virtual diikuti merdeka.com, Senin (25/4).

Hendra menjelaskan, dari data kegempaan terjadi peningkatan jumlah vulkanik GAK sejak Januari hingga 24 April 2022. Peningkatan jumlah vulkanik itu kemudian berulang dari bulan Februari hingga 15 April 2022.

"Kemudian berulang meningkat lagi pada bulan tanggal 15 April gempa vulkanik dalam diikuti oleh tremor menerus yang amplitudo tremornya semakin hari semakin meningkat. Jadi ini memang sudah ada kecocokan aktivitas secara visual maupun aktivitas kegempaan," kata Hendra.

Hendra mengatakan, dari pemantauan secara visual terlihat bagaimana kondisi tekanan yang ada di dalam tubuh GAK mulai terekam intensif sejak tanggal 21 April. Kemudian diikuti meningkatnya tinggi kolom abu 3 ribu meter dari permukaan laut.

"Kalau kita lihat dari pemantauan emisi gas SO2 ini terjadi peningkatan juga di mana pada 15 April gas SO2 dikeluarkan 68 ton per hari kemudian tanggal 17 April menjadi 181 ton per hari dan terakhir tanggal 23 April melonjak drastis menjadi 9 ribu ton per hari," ujar Hendra.

Hendra menambahkan, melihat kondisi tersebut dari hasil evaluasi dari semua aspek terhadap kebencaan yang mungkin diakibatkan oleh erupsi GAK ada kecenderungan akan meningkat. Oleh sebab itu Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menaikkan status GAK menjadi level siaga.

"Kita tidak pernah bisa memprediksi kondisi tapi yang kita lihat pola kecenderungan itu yang menjadi dasar sehingga pada 24 April pukul 18.00 WIB menaikkan status aktvitas GAK dari level 2 menjadi level 3 atau level siaga," kata dia.

(mdk/gil)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
BMKG Manfaatkan Seluruh Teknologi Mitigasi Potensi Tsunami Akibat Erupsi Gunung Ruang

BMKG Manfaatkan Seluruh Teknologi Mitigasi Potensi Tsunami Akibat Erupsi Gunung Ruang

Ia menjelaskan dalam keilmuan geologi erupsi gunung berapi seperti ini berpotensi menyebabkan tsunami.

Baca Selengkapnya
PVMBG: Gunung Semeru Sedang Tidak Baik-Baik Saja, Awan Panas dan Lahar Bisa Mencapai 17 Km

PVMBG: Gunung Semeru Sedang Tidak Baik-Baik Saja, Awan Panas dan Lahar Bisa Mencapai 17 Km

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengungkapkan kondisi Gunung Semeru saat ini sedang tidak baik-baik saja.

Baca Selengkapnya
BMKG Bicara Potensi Puting Beliung Ekstrem Muncul di Jakarta, Apa Cirinya?

BMKG Bicara Potensi Puting Beliung Ekstrem Muncul di Jakarta, Apa Cirinya?

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) berbicara soal potensi angin puting beliung ekstrem muncul di DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
PVMBG: Gunung Marapi Alami Perubahan Tipe Erupsi dari Freatik jadi Magmatik

PVMBG: Gunung Marapi Alami Perubahan Tipe Erupsi dari Freatik jadi Magmatik

Gunung Marapi mengalami perubah status dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga).

Baca Selengkapnya
BMKG Minta Masyarakat 27 Provinsi Ini Waspada Hujan Badai

BMKG Minta Masyarakat 27 Provinsi Ini Waspada Hujan Badai

Kepala Pusat Meteorologi Publik Andri Ramdhani mengatakan dalam sepekan ke depan cuaca ekstrem tersebut dapat terjadi di sebagian besar Sumatera.

Baca Selengkapnya
BMKG Pasuruan Catat 153 Kali Gempa Susulan di Tuban & Pulau Bawean Jatim Hingga Sabtu Pagi

BMKG Pasuruan Catat 153 Kali Gempa Susulan di Tuban & Pulau Bawean Jatim Hingga Sabtu Pagi

Rentetan gempa Tuban sejak Jumat pagi dipicu sesar aktif di Laut Jawa.

Baca Selengkapnya
Erupsi Gunung Ruang Menguat, PVMBG Keluarkan Peringatan Tsunami untuk Warga Pulau Tagulandang Sulut

Erupsi Gunung Ruang Menguat, PVMBG Keluarkan Peringatan Tsunami untuk Warga Pulau Tagulandang Sulut

Erupsi Gunung Ruang Menguat, PVMBG Keluarkan Peringatan Tsunami untuk Warga Pulau Tagulandang Sulut

Baca Selengkapnya
Gunung Ruang Naik Status jadi Awas, Kekuatan Erupsi Makin Besar

Gunung Ruang Naik Status jadi Awas, Kekuatan Erupsi Makin Besar

Gunung Ruang Naik Status jadi Awas, Kekuatan Erupsi Makin Besar

Baca Selengkapnya
Gelombang Tinggi Berpotensi Terjadi di Laut Selatan Banten Malam Ini

Gelombang Tinggi Berpotensi Terjadi di Laut Selatan Banten Malam Ini

BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terutama bagi nelayan yang beraktivitas di laut pada malam hari.

Baca Selengkapnya