Pushidros TNI AL Temukan Bahaya Pelayaran di Selat Bangka Berupa Kerangka Kapal
Merdeka.com - Pusat Hidro-oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidros TNI AL) menemukan bahaya keselamatan navigasi dan pelayaran Selat Bangka berupa kerangka kapal. Kerangka tersebut berada di kedalaman 7,5 meter.
"Temuan ini berada di sekitar recommended track alur pelayaran Selat Bangka, sehingga berpotensi membahayakan perlintasan pelayaran pada alur tersebut," kata Komandan Pushidrosal Laksamana Madya TNI Agung Prasetiawan dalam keterangan yang diterima di Jakarta. Demikian dikutip dari Antara, Rabu (15/9).
Kerangka kapal tersebut memiliki panjang 132 meter dan lebar 15 meter. Kerangka kapal tersebut ditemukan dalam kondisi telah ditumbuhi terumbu karang.
Agung mengatakan, temuan tersebut berawal dari laporan United Kingdom Hydrographic Office (UKHO) tentang adanya dua kapal yang bergesekan dengan dasar laut (touching bottom / grounding) di Selat Bangka. Yaitu MV Hyundai Anterp berbendera Marshall Island pada bulan November 2020 dan MV Posidana berbendera Norwegia pada bulan Februari 2021.
Berdasarkan laporan tersebut, atas pertimbangan untuk kepentingan keselamatan navigasi dan pelayaran, Pushidros TNI AL sebagai Lembaga Hidrografi Nasional, telah menerbitkan Berita Pelaut Indonesia (BPI) No.18 pada tanggal 30 April dan mengambil langkah sigap dengan mengirimkan Tim Survei Tanggap Segera, dan KRI Pollux-935 untuk melaksanakan survei investigasi di Selat Bangka pada lokasi tersebut.
KRI Pollux-935 merupakan kapal survei yang beberapa waktu lalu baru diresmikan oleh Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Yudo Margono untuk masuk ke jajaran Pushidros TNI AL. Melalui survei investigasi tersebut, kerangka kapal berhasil ditemukan di Selat Bangka.
"Terkait dengan hasil temuan, Pushidrosal segera menerbitkan pembaruan BPI minggu ke-34 tentang Perubahan Penggantian Data Lama, yang semula 8,6 meter menjadi 7,5 meter," katanya.
Kemudian, KRI Pollux digunakan melakukan investigasi lanjutan dengan peralatan Sidescan Sonar dan konfirmasi visual menggunakan Remotely Operated Vehicle (ROV).
Hasil konfirmasi visual tersebut menemukan jejak huruf A dan G pada bagian buritan kerangka kapal, yang mengindikasikan bahwa kapal tersebut adalah MV Pagaruyung yang telah tenggelam pada bulan September tahun 2003.
"Dari observasi visual kondisi bangunan kapal secara keseluruhan, hampir keseluruhan bangunan kapal telah padat ditumbuhi terumbu karang yang dihuni berbagai jenis ikan dan biota laut lainnya," ucap dia menambahkan.
Wilayah perairan nasional merupakan alur pelayaran strategis dan sebagian perairan merupakan alur pelayaran yang padat. Selat Bangka merupakan salah satu selat prioritas pemerintah, sebagaimana tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2017 tentang Kebijakan Kelautan Indonesia (KKI).
Pushidrosal secara bertahap akan terus melaksanakan pemutakhiran data peta navigasi dan pelayaran melalui survei pemetaan hidro-oseanografi di sepanjang alur Selat Bangka.
"Pushidrosal sebagai lembaga yang mengemban fungsi pemerintah dalam penyelenggaraan keselamatan navigasi dan pelayaran melalui publikasi peta laut kertas maupun elektronik, serta publikasi nautika lainnya, akan senantiasa berupaya menyajikan peta untuk kepentingan navigasi dan pelayaran yang akurat dan terpercaya pada wilayah perairan nasional lainnya," kata Agung.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengamanan Lanal Banyuwangi Kini Diperkuat KAL Sembulungan
Kapal ini merupakan buatan dalam negeri yang diproduksi dengan teknologi yang lebih modern.
Baca SelengkapnyaBenda Menyerupai Bangkai Kapal Berisi Ratusan Kitab Suci Berbahasa Somali Ditemukan di Rote Ndao
Penemuan itu lalu dilaporkan ke petugas BMKG wilayah Rote Barat.
Baca SelengkapnyaDua Bangkai Kapal Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Laut China Selatan, Muatan 100.000 Porselen dan Kayu Masih Utuh
Dua kapal ini berasal dari masa Dinasti Ming, yang berkuasa di China dari tahun 1368-1644.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Urai Kepadatan, Menko PMK: Kapal dari Merak ke Bakauheni Hanya Turun Penumpang & Langsung Kembali
"Kapal dari Merak ke Bakauheni itu hanya menurunkan penumpang, semuanya, dan langsung kembali lagi ke Merak untuk mengangkut penumpang," kata Muhadjir
Baca SelengkapnyaDipesan Prabowo Dua Unit, Ini Spesifikasi 'Fregat Merah Putih' Kapal Perang Buatan Anak Bangsa
Pembangunan fregat Merah Putih dimulai sejak peletakan bagian bawah kapal atau lunas kapal (keel laying) pada 25 Agustus 2023 untuk satu unit.
Baca SelengkapnyaMudik Lebaran 2024, Pemudik di Lampung Antre 3 Jam untuk Masuk Kapal ke Merak
Ratusan kendaraan roda empat milik pemudik tersebut memadati Pelabuhan Bakauheni untuk menunggu antrean masuk naik ke geladak kapal.
Baca SelengkapnyaKapal Nelayan Rute Jakarta-Lombok Angkut 37 Orang Tenggelam di Selayar, 2 Meninggal dan 24 Hilang
Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaKapal Pembawa Kotak Suara Pemilu di Mentawai Kecelakaan Dihantam Ombak, KPU Tidak akan Gelar Pemilihan Suara Ulang
Kejadian itu pada saat pergeseran logistik pemilu dari Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Saliguma menuju Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Siberut Tengah
Baca SelengkapnyaRatusan Pemudik ke Jakarta Naik Kapal Perang TNI AL dari Pelabuhan Tanjung Emas Semarang
Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Banda Aceh mengangkut pemudik dari Pelabuhan Tanjung Emas ke Jakarta
Baca Selengkapnya